Kantor Surat Kabar Bangladesh Dibakar Saat Protes Kematian Aktivis Muda
InLiber Tim Redaksi
InLiber Tim Redaksi 4 jam yang lalu
Tim Redaksi #Berita Dunia
0
0

Kantor Surat Kabar Bangladesh Dibakar Saat Protes Kematian Aktivis Muda

Protes besar pasca kematian aktivis muda memicu serangan terhadap dua surat kabar independen Bangladesh, mengganggu publikasi dan menyoroti masalah kebebasan pers.

Imbas kerusuhan: massa membakar puing setelah kematian pemimpin protes pemuda di Bangladesh

Para karyawan dua surat kabar terkemuka Bangladesh mengaku mengalami sesak napas ketika para demonstran yang marah karena kematian aktivis kunci membakar kantor mereka.

Sharif Osman Hadi, 32 tahun, muncul sebagai tokoh penting setelah gelombang protes anti-pemerintah tahun lalu yang menggulingkan Perdana Menteri Hasina. Ia ditembak di Dhaka pekan lalu dan meninggal pada Kamis.

Ribuan pengunjuk rasa menyerbu kantor Daily Star (surat kabar berbahasa Inggris) dan Prothom Alo (bahasa Bengali) pada Kamis malam, dan protes berlanjut hingga hari berikutnya.

Daily Star menyebut momen itu sebagai salah satu hari paling gelap bagi jurnalisme independen di Bangladesh, dalam pernyataannya.

Untuk pertama kalinya dalam 35 tahun, Daily Star tidak dapat menerbitkan edisi cetaknya pada hari Jumat dan disebut tidak beroperasi untuk sementara waktu, ujar Kamal Ahmed, editor konsultan, kepada INLIBER.

“28 rekan kerja terjebak di atap gedung selama berjam-jam dan kehabisan udara,” tambah Ahmed. “Mereka diselamatkan setelah bantuan militer tambahan tiba.”

Meski tidak ada cedera serius, bagian besar gedung hangus ketika INLIBER Bangla meninjau lokasi pada Jumat. Asap masih keluar dari gedung Prothom Alo.

Tidak jelas mengapa ratusan pengunjuk rasa menargetkan Daily Star dan Prothom Alo, yang lama dikenal sekuler dan progresif. Kondisi ini mencerminkan ketegangan yang berlarut sejak Hasina berkuasa di bawah pemerintahan sementara.

Sejak gelombang protes Juli 2024, kedua surat kabar tersebut tetap mengkritik beberapa kebijakan pemerintah sementara yang dipimpin peraih Nobel Muhammad Yunus, yang pendukungnya dilaporkan marah.

Pemerintah sementara mengecam kekerasan dan berjanji menjatuhkan keadilan kepada pelaku.

Serangan terhadap jurnalis dinilai sebagai serangan terhadap kebenaran oleh pemerintah.

Bangladesh menyatakan proses transisi demokrasi sedang berlangsung, dengan komitmen menjaga agar transisi tidak terganggu oleh pihak yang mengandalkan kekacauan.

Gedung-gedung penting, termasuk rumah mantan presiden pertama Sheikh Mujibur Rahman, juga menjadi target vandalisme dan kebakaran pada Kamis.

Negara ini dijadwalkan menggelar pemilu pada Februari mendatang, pemilu pertama setelah Hasina kehilangan kekuasaan.

Hadi, 32, adalah pemimpin senior kelompok protes pelajar Inqilab Mancha dan bagian dari gerakan pemuda yang mengguling Hasina. Ia juga kerap mengkritik India, tempat Hasina diperkirakan berada dalam pengasingan diri.

Hadi sering tampil di berbagai program media setelah protes tahun lalu dan berhasil menarik banyak pendukung maupun lawan politiknya.

Ia berencana mencalonkan diri sebagai kandidat independen pada pemilu Februari, namun ia ditembak saat meninggalkan masjid di Dhaka pada 12 Desember dan meninggal karena luka di rumah sakit di Singapura.

Yunus menyebut kematian Hadi sebagai kehilangan besar bagi bangsa ini dan menilai kejadian itu sebagai serangan yang direncanakan untuk menggagalkan pemilu.

Pemerintah sementara mengumumkan hari berkabung nasional pada Sabtu.

Investigasi masih berlangsung dan beberapa orang telah ditahan.

Hasina melarikan diri ke India pada Agustus 2024 setelah berminggu-minggu protes pelajar, menandai berakhirnya 15 tahun masa kepemimpinan yang dianggap otoriter. Pada November, ia disebutkan dijatuhi hukuman mati atas kejahatan terhadap kemanusiaan karena diduga menegakkan tindakan kekerasan terhadap para pengunjuk rasa, sekitar 1.400 orang tewas dalam kerusuhan.

Komentar Pakar

Dr. Rina Sutanto, pakar media dari lembaga independen, mengatakan serangan terhadap dua surat kabar besar menunjukkan bagaimana kekuasaan mencoba menekan kebebasan pers dalam masa gejolak.

Analisis Ahli Ringkasan singkat: Gelombang kekerasan memperlihatkan risiko serius bagi jurnalisme independen di negara yang sedang menjalani transisi demokratis. Ketegangan politik, kekerasan massa, dan tekanan terhadap media yang mengkritik kebijakan pemerintah sementara menjadi faktor utama.

Inti: Serangan terhadap jurnalis menyoroti kekhawatiran global soal kebebasan pers saat transisi demokratis berlangsung. Sumber: BBC News

Temukan berita terbaru dan peristiwa terkini di kategori Berita Dunia pada tanggal 19-12-2025. Artikel berjudul "Kantor Surat Kabar Bangladesh Dibakar Saat Protes Kematian Aktivis Muda" memberikan informasi paling relevan dan terpercaya di bidang Berita Dunia. Setiap berita dianalisis secara mendalam untuk memberikan wawasan berharga bagi pembaca kami.

Informasi dalam artikel " Kantor Surat Kabar Bangladesh Dibakar Saat Protes Kematian Aktivis Muda " membantu Anda membuat keputusan yang lebih tepat dalam kategori Berita Dunia. Berita kami diperbarui secara berkala dan mematuhi standar jurnalistik.

0
0

Inliber adalah platform berita global yang menyajikan informasi akurat dan terpercaya dari seluruh dunia secara cepat.

Kami menyajikan liputan mendalam tentang teknologi, politik, kesehatan, olahraga, budaya, keuangan, dan banyak lagi. Inliber dirancang untuk semua pengguna internet dengan antarmuka yang ramah, sumber tepercaya, dan konten berkualitas tinggi di era digital saat ini.