Inflasi CPI AS Turun di November, Dukung Potongan Suku Bunga Fed

Inflasi konsumen Amerika Serikat melambat menjelang akhir tahun, dengan beberapa harga seperti hotel, susu, dan pakaian menunjukkan penurunan. Data terbaru dari Departemen Tenaga Kerja AS (Biro Statistik Tenaga Kerja/BLS) menyebut laju inflasi 12 bulan hingga November berada pada 2,7%.

Tingkat ini turun dari 3,0% pada September dan berada di bawah ekspektasi banyak analis, memberi ruang bagi kemungkinan pemangkasan suku bunga lebih lanjut oleh Bank Sentral AS (The Fed). Laporan CPI sempat tertunda karena penutupan pemerintah, yang turut mengganggu pengumpulan sebagian data.

Art Hogan, ahli strategi pasar dari perusahaan perencana keuangan B. Riley Wealth, menilai bahwa perlambatan ini sebagian dipicu diskon ritel menjelang musim belanja liburan. Namun tanpa data Oktober, ia memperingatkan kesimpulan tentang tren luas tidak bisa terlalu dipaksakan. Secara keseluruhan, laporan ini positif tetapi dengan tanda tanya, katanya, karena fluktuasi statistik bisa berubah jika data Oktober tersedia.

Temuan penting lainnya adalah perlambatan pada kenaikan biaya sewa dan biaya perumahan lain, yang menjadi bagian besar dari perhitungan inflasi di AS.

Bernard Yaros, ekonom senior di Oxford Economics, memperingatkan bahwa penurunan ini bisa jadi hanya gangguan sementara akibat penutupan pemerintah.

Inflasi sebelumnya didorong oleh kenaikan harga mainan, peralatan rumah tangga, dan furnitur karena kebijakan tarif yang diberlakukan pemerintahan sebelumnya. Presiden Donald Trump kemudian membatalkan sebagian rencana tersebut, termasuk memberikan pengecualian tarif pada beberapa bahan pokok seperti pisang dan kopi.

Gedung Putih menyalahkan lonjakan harga yang diwarisi sejak awal pemerintahan dan menegaskan bahwa kenaikan harga yang terkait tarif hanya bersifat satu kali.

Para analis juga waspada terhadap potensi tekanan harga yang menyebar ke sektor lain, terutama karena kebijakan imigrasi yang lebih ketat bisa membatasi pasokan tenaga kerja di pertanian, perhotelan, dan konstruksi.

Dalam pidato siaran langsung pada malam itu, Trump mengklaim inflasi telah "berhenti". Ia meminta Federal Reserve untuk menurunkan biaya pinjaman dan berjanji menempatkan pemimpin baru bank sentral yang percaya pada suku bunga rendah.

Beberapa analis menilai laporan ini bisa membuat Fed lebih yakin untuk memangkas suku bunga lebih lanjut, meski inflasi tetap di atas target 2%.

Menurut Ellen Zentner, kepala ekonom Morgan Stanley Wealth Management, inflasi bergerak ke arah yang lebih tepat meski masih berada di atas target, sehingga peluang pemotongan suku bunga menjadi lebih lebar.

Expert comment: Data ini menunjukkan arah inflasi yang lebih tenang, meski tren utamanya perlu dipantau untuk memastikan kelanjutannya. Analisis lanjutan diperlukan sebelum mengambil kebijakan jangka panjang.

Ringkasan singkat: Inflasi AS melambat menjadi 2,7% secara tahunan hingga November, dengan sebagian dorongan dari harga sewa yang lebih moderat. Pasar kini menilai kemungkinan kelanjutan pemangkasan suku bunga oleh The Fed, meski tekanan harga tetap ada. Dampak penutupan pemerintah terhadap pengukuran inflasi juga menjadi faktor penentu dalam interpretasi data.

Inti utama: Inflasi AS menunjukkan penurunan yang relevan menjelang akhir tahun, membuka peluang bagi Fed untuk melanjutkan langkah pemangkasan suku bunga meski inflasi belum turun ke target 2%. Sumber: BBC

Temukan berita terbaru dan peristiwa terkini di kategori Ekonomi pada tanggal 19-12-2025. Artikel berjudul "Inflasi CPI AS Turun di November, Dukung Potongan Suku Bunga Fed" memberikan informasi paling relevan dan terpercaya di bidang Ekonomi. Setiap berita dianalisis secara mendalam untuk memberikan wawasan berharga bagi pembaca kami.

Informasi dalam artikel " Inflasi CPI AS Turun di November, Dukung Potongan Suku Bunga Fed " membantu Anda membuat keputusan yang lebih tepat dalam kategori Ekonomi. Berita kami diperbarui secara berkala dan mematuhi standar jurnalistik.