Sebaiknya Lupakan Frasa 'Saya Bilang Begitu' dan Ganti dengan Dukungan Nyata
InLiber Tim Redaksi
InLiber Tim Redaksi 1 jam yang lalu
Tim Redaksi #Hubungan

Sebaiknya Lupakan Frasa 'Saya Bilang Begitu' dan Ganti dengan Dukungan Nyata

Frasa itu sering merusak hubungan. Pelajari mengapa perlu dihindari dan bagaimana memberi dukungan, mendengar aktif, serta membantu menyelesaikan masalah.

Di tempat kerja atau rumah, terkadang kita terpeleset berkata saya bilang begitu ketika seseorang berbuat kesalahan. Padahal, respons seperti itu bisa merusak hubungan dan membuat orang enggan berbagi di masa depan. Artikel ini membahas mengapa frasa tersebut perlu dihindari dan bagaimana mengubahnya menjadi dukungan yang konstruktif.

Mengapa kata-kata saya bilang begitu sebaiknya dihindari

Kata-kata itu tidak membantu dan sering membawa pesan yang tidak menyenangkan bagi kedua pihak. Bagi yang mengucapkannya, hal itu bisa menimbulkan ilusi bahwa dirinya kebal dari kesalahan, padahal semua orang bisa keliru. Dampaknya, empati menurun dan komunikasi menjadi menegang.

Ketika seseorang menjadi korban kesalahan, misalnya terlambat membayar, tersandung penipuan, atau terlambat datang karena situasi lalu lintas, respons yang mengkritik hanya menambah rasa malu dan membuat orang menarik diri. Anda mungkin merasa benar, tetapi hubungan bisa rusak karena nada yang merendahkan.

Pengganti yang lebih membangun

  1. Empati lebih penting. Ucapkan kalimat seperti saya turut prihatin atas apa yang kamu alami atau saya paham ini mengecewakan.
  2. Hilangkan rasa malu dan bersalah. Ingatkan bahwa pelaku kejahatan adalah pihak ketiga yang menipu, bukan korbannya.
  3. Dengar secara aktif. Dengarkan tanpa menyela, jaga kontak mata, dan tunjukkan perhatian melalui bahasa tubuh serta pertanyaan relevan.
  4. Kembalikan kendali pada orang tersebut. Tanyakan bagaimana Anda bisa membantu, tanpa menanggung semua tanggung jawab. Beri dukungan untuk bangkit kembali.
  5. Lihat dari sudut pandang berbeda. Pertimbangkan bagaimana konflik atau kesalahan akan terlihat dalam beberapa minggu ke depan.
  6. Tawarkan bantuan konkret. Jika memungkinkan, bantu dengan sumber daya atau waktu Anda untuk mencari solusi.
  7. Kelola kemarahan dan kekecewaan. Mengubah rasa frustrasi menjadi rencana tindakan bisa menjaga hubungan tetap sehat.

Dengan memahami perasaan Anda sendiri dan membedakan antara kritik yang membangun dengan kritik yang membebani, Anda lebih mungkin menghindari kalimat saya bilang begitu di masa mendatang.

Komentar ahli

Psikolog klinis menjelaskan bahwa empati dan dukungan konkret meningkatkan kepercayaan diri orang lain. Bantuan yang tepat bisa mempercepat pemulihan hubungan dan mendorong perilaku lebih bijak di masa depan.

Ringkasan

Frasa saya bilang begitu sering menambah jarak saat seseorang melakukan kesalahan. Alih-alih mengkritik, gunakan empati, dengarkan secara aktif, dan tawarkan bantuan nyata. Langkah sederhana ini membangun hubungan lebih kuat dan mendorong perubahan positif.

Inti dari komunikasi yang efektif: utamakan empati dan solusi, bukan sekadar mengulang kesalahan.
0
0

Inliber adalah platform berita global yang menyajikan informasi akurat dan terpercaya dari seluruh dunia secara cepat.

Kami menyajikan liputan mendalam tentang teknologi, politik, kesehatan, olahraga, budaya, keuangan, dan banyak lagi. Inliber dirancang untuk semua pengguna internet dengan antarmuka yang ramah, sumber tepercaya, dan konten berkualitas tinggi di era digital saat ini.