Memahami Kekerasan Ekonomi dan Cara Mengatasinya dengan Bijak
Asya Ploshkina
Asya Ploshkina 3 tahun yang lalu
Penulis Kontributor & Kreator Konten Ahli #Kategori Inspiratif
0
3.4K

Memahami Kekerasan Ekonomi dan Cara Mengatasinya dengan Bijak

Kekerasan ekonomi seringkali tersembunyi dan sulit dikenali, namun menjadi akar dari berbagai bentuk penyalahgunaan lainnya. Pelajari cara mengenali tanda-tandanya dan langkah-langkah efektif untuk melindungi diri.

Kekerasan ekonomi sering tidak disadari, tetapi menjadi dasar bagi berbagai bentuk kekerasan lainnya dalam hubungan.

Sementara kekerasan emosional dan fisik sudah banyak dibahas, kekerasan ekonomi atau finansial masih sering terlupakan. Padahal, bentuk penyalahgunaan ini membuat korban menjadi sangat rentan dan kesulitan menjalani kehidupan sehari-hari.

Apa Itu Kekerasan Ekonomi?

Kekerasan ekonomi adalah bentuk kekerasan dalam rumah tangga di mana seseorang mengontrol keuangan pasangan, anak dewasa, orang tua, atau anggota keluarga lainnya tanpa persetujuan mereka. Tujuannya bisa berupa penguasaan uang, menunjukkan kekuasaan, dan membuat korban semakin bergantung.

Data pasti tentang seberapa sering kekerasan ekonomi terjadi tidak tersedia karena seringkali terjadi bersamaan dengan bentuk kekerasan lain dan sulit dideteksi oleh korban sendiri.

Anastasia Markova

Psikolog

Kekerasan ekonomi dalam berbagai bentuk dapat ditemukan di banyak keluarga. Faktor utamanya adalah rendahnya pendapatan selama beberapa generasi dan kebutuhan untuk mengontrol pengeluaran yang membentuk pola perilaku yang diwariskan dari masa kecil hingga dewasa.

Kekerasan ekonomi dapat terjadi sendiri, tetapi biasanya disertai dengan kekerasan psikologis, dan terkadang fisik.

Menurut pusat perlindungan korban kekerasan di Amerika Serikat, 98% hubungan dengan kekerasan juga mengalami tekanan dan kontrol finansial.

Survei di tujuh wilayah di Rusia menunjukkan sekitar 40% pria berpendapat bahwa suami yang menafkahi istri memiliki kekuasaan tertentu, seperti melarang istri bekerja. Sebanyak 26% wanita mengalami bentuk tekanan ekonomi dari suami dan 13% mengalami pembatasan finansial sekaligus penghinaan.

Namun, survei ini dilakukan pada 2003 dan hanya mencakup pasangan suami istri, sehingga data tersebut mungkin tidak sepenuhnya relevan saat ini dan tidak menggambarkan kekerasan ekonomi antara orang tua dan anak dewasa.

Bentuk-Bentuk Kekerasan Ekonomi

Kekerasan ekonomi mencakup berbagai cara kontrol dan tekanan yang terkait dengan uang.

Korban Dilarang Mengelola Uang dan Aset Sendiri

Misalnya, uang dan barang berharga diambil dengan berbagai alasan. Akses ke rekening bank dibatasi dengan cara mengambil kartu, ponsel, dan perangkat lain. Pelaku menggunakan uang korban sesuka hati tanpa memberi penjelasan.

Korban Dilarang atau Dibatasi Bekerja

Pelaku bisa membujuk korban berhenti bekerja atau mencari pekerjaan dengan penghasilan lebih rendah agar bisa fokus di rumah. Mereka menciptakan tekanan emosional seperti pertengkaran pagi hari atau gangguan yang membuat korban sulit bekerja. Bahkan, pelaku bisa melarang bekerja dengan ancaman atau kekerasan.

Pengeluaran Korban Dikontrol Ketat

Pelaku menuntut laporan rinci tentang penggunaan uang dan mengkritik pengeluaran yang dianggap salah.

Korban yang Rentan Tidak Diberi Uang

Dalam kondisi sakit, cacat, atau cuti, korban biasanya bergantung pada pasangan secara finansial. Namun pelaku bisa memanfaatkan situasi ini dengan memberi uang secara terbatas dan dengan syarat yang merendahkan.

Memaksa Korban Meminjam Uang

Pelaku dapat memaksa korban mengambil pinjaman atau utang lain.

Memanipulasi Agar Korban Merasa Tidak Mampu Mengelola Keuangan

Pelaku sering mengkritik dan merendahkan kemampuan korban dalam mengelola uang sehingga korban merasa takut atau percaya bahwa dia memang tidak mampu, lalu menyerahkan uangnya secara sukarela.

Memahami Kekerasan Ekonomi dan Cara Mengatasinya

Alexander Yaroshevsky

Psikolog

Kekerasan finansial adalah cara menunjukkan superioritas kepada korban, bukan hanya tentang berapa banyak yang dihasilkan. Tujuannya juga untuk merendahkan dan mengabaikan pencapaian korban.

Pelaku tidak ingin korban mandiri, karena itu menguntungkan jika korban tetap dalam posisi tunduk.

Apa yang Bukan Kekerasan Ekonomi?

Hubungan keuangan antara orang terdekat adalah hal yang kompleks dan tidak ada aturan universal yang mengatur siapa harus berapa dan bagaimana mengelola keuangan keluarga.

Perbedaan antara normal dan kekerasan bisa sangat tipis.

Contoh: Suami dan istri sepakat membeli kulkas baru, tapi suami membeli konsol game tanpa memberi tahu. Apakah ini kekerasan ekonomi? Tidak jelas karena suami menggunakan uangnya sendiri, meski telah melanggar kesepakatan.

Setiap kasus harus dinilai secara individual, namun ada beberapa keadaan yang jelas bukan kekerasan ekonomi.

Seorang Dewasa Mandiri Menolak Menafkahi Orang Lain

Menurut hukum keluarga, suami istri wajib saling mendukung saat sakit, kehilangan pekerjaan, kehamilan, cuti, atau merawat anak berkebutuhan khusus. Anak dewasa juga wajib membantu orang tua yang tidak mampu bekerja.

Tetapi jika tidak ada alasan seperti itu, seseorang tidak diwajibkan untuk menafkahi kerabat atau pasangan, dan ini bukan kekerasan.

Kedua Pihak Sepakat Tentang Pembagian Tugas dan Keuangan

Misalnya, satu pasangan bekerja dan yang lain mengurus rumah dan anak-anak secara sukarela. Atau keduanya bekerja tapi mengelola keuangan secara bersama sesuai kesepakatan. Selama tidak ada manipulasi, ini bukan kekerasan.

Dampak Kekerasan Ekonomi

Kekerasan ekonomi membuat korban lebih rentan terhadap kekerasan psikologis dan fisik, terutama wanita yang lebih sering mengalaminya. Contohnya di Inggris, wanita tiga kali lebih sering mengalami kekerasan finansial.

Ketergantungan pada pelaku membuat korban semakin sulit untuk keluar dari situasi abusif.

Dampak kesehatan juga sangat serius.

Anastasia Markova

Psikolog

Dominasi finansial terus-menerus dapat menyebabkan:

  • Rasa tidak percaya diri
  • Perasaan bersalah dan malu
  • Fobia, gangguan kecemasan
  • Depresi
  • Gangguan stres pascatrauma
  • Gangguan neurotik
  • Pikiran dan niat bunuh diri

Selain itu, stres berkepanjangan dapat memicu gangguan fisik seperti:

  • Insomnia
  • Sakit badan, migrain
  • Penurunan imunitas
  • Gastritis, tukak lambung
  • Gangguan jantung dan pembuluh darah
  • Sindrom iritasi usus

Korban juga mengalami kerugian finansial dan kehilangan kemampuan untuk mandiri, yang diperparah oleh tekanan psikologis.

Mengapa Seseorang Menjadi Pelaku Kekerasan Ekonomi?

Menurut Anastasia Markova, akar masalah sering berasal dari masa kecil ketika seseorang tumbuh dalam lingkungan yang penuh kekerasan dan kontrol ekonomi.

Namun ada faktor lain.

Anastasia Markova

Psikolog

Seseorang mungkin menikmati manipulasi dan jika disertai empati rendah, ini memicu perilaku abusif. Tidak selalu kekerasan ekonomi dan psikologis berujung pada kekerasan fisik.

Kadang pelaku tidak sadar bahwa perilakunya abusif karena kurang refleksi diri dan kepercayaan diri yang rendah.

Kekerasan juga bisa menjadi cara satu-satunya untuk menarik perhatian dan mengendalikan situasi.

Pelaku sering bukan orang yang bahagia, mereka menyimpan banyak kecemasan dan ketidakpastian. Ini bukan pembenaran, tapi menunjukkan bahwa mereka juga butuh bantuan.

Langkah yang Harus Dilakukan Jika Menjadi Korban Kekerasan Ekonomi

Yang utama adalah memprioritaskan keselamatan dan kesejahteraan diri sendiri.

1. Putuskan Hubungan Jika Ada Ancaman Nyawa dan Kesehatan

Jika sudah terjadi kekerasan fisik atau ancaman serius, segera keluar dari hubungan tersebut walaupun sulit.

Anastasia Markova

Psikolog

Memutuskan hubungan dengan pelaku sangat sulit karena korban mungkin tidak punya tempat tinggal, uang, atau pekerjaan. Rasa takut ancaman bisa membuat korban merasa terjebak.

Tetapi langkah ini penting untuk menyelamatkan hidup dan membuka peluang hidup yang lebih baik.

Putuskan Hubungan dengan Pelaku Kekerasan Ekonomi

Alexander Yaroshevsky

Psikolog

Meski kondisi finansial akan menantang, memutuskan hubungan akan menjaga harga diri dan membuka jalan menuju kemandirian finansial. Anda juga berpeluang bertemu orang yang menghargai dan menghormati Anda.

2. Coba Negosiasi Jika Belum Siap Berpisah

Jika tidak ada kekerasan fisik dan Anda ingin mempertahankan hubungan, cobalah berbicara atau ajukan terapi pasangan.

Anastasia Markova

Psikolog

Diskusi harus dilakukan tanpa menyalahkan agar tidak memperburuk keadaan. Gunakan pernyataan saya, fokus pada tindakan, dan ajukan solusi:

  • "Saya merasa sedih ketika kamu..."
  • "Tolong jangan lakukan hal itu lagi..."
  • "Mari kita pikirkan bersama bagaimana mengelola anggaran."

Jika dialog gagal, sebaiknya tinggalkan hubungan tersebut karena kekerasan tidak membawa kebaikan.

3. Jaga Kemandirian Finansial

Jika belum punya uang sendiri, mulailah membangun kemandirian dengan langkah yang bisa dilakukan:

  • Cari pekerjaan, walau paruh waktu
  • Cari penghasilan tambahan seperti freelancing, mengajar, menjual kerajinan, atau jasa lain tanpa sepengetahuan pelaku
  • Buka rekening bank baru dan mulai menabung perlahan

Dengan penghasilan dan tabungan, Anda akan lebih mudah melawan kekerasan dan mandiri.

4. Cari Dukungan

Hubungi keluarga, teman, pusat krisis, psikoterapis, atau kelompok dukungan korban kekerasan.

Menghadapi kekerasan sendiri sangat sulit, dukungan dari orang lain membantu membangun kekuatan dan keberanian.

Anastasia Markova

Psikolog

Sulit menilai situasi dengan objektif dalam hubungan abusif. Psikolog dapat membantu memahami perasaan dan realita.

Kelompok dukungan dan pusat krisis menyediakan bantuan gratis untuk mengatasi kecemasan dan ketakutan saat ingin keluar dari hubungan berbahaya.

Anda tidak sendiri. Ada banyak orang yang pernah mengalami hal serupa dan bisa menjadi inspirasi.

Mencari bantuan bukanlah tanda kelemahan, melainkan hak setiap orang. Tidak ada yang pantas mengalami kekerasan. Hidup Anda sangat berharga dan harus dilindungi.

Jelajahi artikel bermanfaat di kategori Kategori Inspiratif pada tanggal 05-02-2022. Artikel berjudul "Memahami Kekerasan Ekonomi dan Cara Mengatasinya dengan Bijak" menawarkan analisis mendalam dan saran praktis di bidang Kategori Inspiratif. Setiap artikel dibuat dengan cermat oleh para ahli untuk memberikan nilai maksimal bagi pembaca.

Artikel " Memahami Kekerasan Ekonomi dan Cara Mengatasinya dengan Bijak " memperluas pengetahuan Anda dalam kategori Kategori Inspiratif, menjaga Anda tetap terinformasi tentang perkembangan terbaru, dan membantu membuat keputusan yang tepat. Setiap artikel berbasis konten unik, menjamin orisinalitas dan kualitas.

0
3.4K

Inliber adalah platform berita global yang menyajikan informasi akurat dan terpercaya dari seluruh dunia secara cepat.

Kami menyajikan liputan mendalam tentang teknologi, politik, kesehatan, olahraga, budaya, keuangan, dan banyak lagi. Inliber dirancang untuk semua pengguna internet dengan antarmuka yang ramah, sumber tepercaya, dan konten berkualitas tinggi di era digital saat ini.