Memahami Kebijakan Suku Bunga Negatif: Strategi dan Dampaknya pada Ekonomi
Kebijakan suku bunga negatif adalah alat moneter inovatif yang diterapkan bank sentral untuk mendorong investasi dan konsumsi dalam kondisi ekonomi sulit. Pelajari bagaimana kebijakan ini bekerja dan contoh penerapannya di berbagai negara.
Adam Hayes, Ph.D., CFA, adalah penulis keuangan dengan pengalaman lebih dari 15 tahun di Wall Street sebagai trader derivatif. Selain keahlian dalam perdagangan derivatif, Adam juga ahli dalam bidang ekonomi dan keuangan perilaku. Ia meraih gelar master ekonomi dari The New School for Social Research dan Ph.D. dalam sosiologi dari University of Wisconsin-Madison. Adam juga memegang sertifikasi CFA dan lisensi FINRA Series 7, 55 & 63. Saat ini, ia meneliti dan mengajar sosiologi ekonomi serta studi sosial tentang keuangan di Hebrew University, Yerusalem.
Apa Itu Kebijakan Suku Bunga Negatif?
Kebijakan suku bunga negatif (Negative Interest Rate Policy/NIRP) adalah strategi moneter yang tidak konvensional di mana bank sentral menetapkan target suku bunga nominal di bawah nol persen. Kebijakan ini merupakan inovasi relatif baru sejak tahun 1990-an dan digunakan dalam kondisi ekonomi luar biasa untuk meredam krisis keuangan.
Poin Penting
- Kebijakan suku bunga negatif terjadi ketika bank sentral menetapkan suku bunga target nominal di bawah nol persen.
- Alat kebijakan moneter ini dirancang untuk mendorong pinjaman, pengeluaran, dan investasi, menghindari penimbunan uang yang akan mengalami penurunan nilai akibat suku bunga negatif.
- Beberapa negara di Eropa dan Jepang mulai mengadopsi kebijakan ini setelah krisis keuangan 2008.
Bagaimana Kebijakan Suku Bunga Negatif Bekerja?
Suku bunga negatif berarti bank sentral, dan mungkin bank komersial, mengenakan biaya kepada penabung alih-alih memberikan bunga. Hal ini bertujuan untuk mendorong bank agar lebih aktif memberikan pinjaman dan mendorong masyarakat serta bisnis untuk berinvestasi, meminjam, dan membelanjakan uang ketimbang menaruhnya di rekening yang justru merugikan.
Dalam masa deflasi, masyarakat dan perusahaan cenderung menahan uang daripada membelanjakannya, yang menurunkan permintaan agregat, menurunkan harga, melambatkan produksi, dan meningkatkan pengangguran. Kebijakan moneter longgar biasanya digunakan untuk mengatasi stagnasi ekonomi semacam ini, namun saat suku bunga sudah mendekati nol, langkah lebih drastis seperti suku bunga negatif menjadi solusi.
Dasar Teori Kebijakan Suku Bunga Negatif
Suku bunga negatif adalah upaya terakhir untuk merangsang pertumbuhan ekonomi ketika kebijakan tradisional gagal. Dengan menetapkan suku bunga di bawah nol, biaya pinjaman bagi perusahaan dan rumah tangga menurun, sehingga memotivasi mereka untuk mengambil pinjaman, berinvestasi, dan meningkatkan konsumsi.
Bank ritel mungkin memilih menanggung biaya bunga negatif sendiri agar tidak membebankan nasabah kecil, yang bisa saja menarik uang tunai mereka jika dikenakan biaya, sehingga menghindari potensi pengurangan simpanan.
Contoh Penerapan Kebijakan Suku Bunga Negatif
Misalnya, apabila suku bunga utama ditetapkan pada -0,2%, maka penabung harus membayar biaya sebesar dua persepuluh persen dari saldo mereka, bukan menerima bunga positif.
- Pada awal 1970-an, pemerintah Swiss menerapkan suku bunga negatif untuk menahan apresiasi mata uang akibat pelarian modal dari inflasi global.
- Swedia pada 2009 dan 2010, serta Denmark pada 2012, menerapkan suku bunga negatif untuk mengendalikan arus modal panas ke ekonomi mereka.
- Pada 2014, Bank Sentral Eropa memberlakukan suku bunga negatif pada simpanan bank untuk mencegah Zona Euro jatuh ke dalam spiral deflasi.
Walaupun kekhawatiran bahwa nasabah dan bank akan beralih ke uang tunai tidak sepenuhnya terjadi, suku bunga negatif di Eropa terbukti mengurangi pinjaman antarbank.
Kebijakan ini juga memiliki risiko, seperti kemungkinan masyarakat menyimpan uang tunai di rumah untuk menghindari biaya penyimpanan negatif, yang bisa memicu penarikan besar-besaran dari bank.
Untuk mencegah risiko tersebut, bank seringkali tidak menerapkan suku bunga negatif pada simpanan kecil milik individu, melainkan pada saldo besar milik dana pensiun, perusahaan investasi, dan klien korporasi. Hal ini mendorong investasi dalam instrumen keuangan yang memberikan imbal hasil lebih baik dan melindungi stabilitas ekonomi dari dampak negatif penarikan uang tunai besar-besaran.
Temukan topik menarik dan konten analitis di kategori Ekonomi pada tanggal 31-03-2020. Artikel berjudul "Memahami Kebijakan Suku Bunga Negatif: Strategi dan Dampaknya pada Ekonomi" memberikan wawasan baru dan panduan praktis di bidang Ekonomi. Setiap topik dianalisis secara teliti untuk memberikan informasi yang berguna bagi pembaca.
Topik " Memahami Kebijakan Suku Bunga Negatif: Strategi dan Dampaknya pada Ekonomi " membantu Anda membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kategori Ekonomi. Semua topik di situs kami unik dan menawarkan konten berharga bagi audiens.


