Wanita Penentu Sejarah di Gerakan Ketidakpatuhan India (Foto Lama)
InLiber Tim Redaksi
InLiber Tim Redaksi 5 hari yang lalu
Tim Redaksi #Berita Dunia

Wanita Penentu Sejarah di Gerakan Ketidakpatuhan India (Foto Lama)

Foto-foto lama mengungkap peran penting para perempuan dalam gerakan ketidakpatuhan terhadap penjajahan Inggris yang dipimpin Gandhi, menunjukkan bagaimana wanita memimpin aksi politik massa dan mengubah cerita menuju kemerdekaan.

Foto-foto yang baru ditemukan dar era gerakan ketidakpatuhan memperlihatkan peran penting para perempuan dalam salah satu momen terbesar pergerakan kemerdekaan India. Gambar-gambar itu menempatkan wanita pada pusat aksi politik massa, seringkali mengguncang tatanan yang selama ini didominasi laki-laki.

Gandhi memulai dengan masa Salt March pada 1930 untuk mengakhiri monopoli garam Inggris. Meski ia awalnya melarang partisipasi perempuan, beberapa pemimpin wanita meyakinkan beliau untuk memberi mereka ruang lebih besar dalam aksi-aksi berikutnya.

Para pemimpin Kongres juga memanfaatkan teknologi media mutakhir saat itu—radio, film, dan fotografi—untuk menjangkau audiens internasional dan memperluas dukungan publik.

Kira-kira dua dekade lalu, sebuah album foto yang terkait dengan gerakan tersebut muncul di pelelangan di London. Yayasan Alkazi di Delhi membeli album itu, yang berukuran kecil dengan sampul abu-abu dan memiliki petunjuk asal-usul yang minim.

Label pada sampulnya menyebut 'Collections of Photographs of Old Congress Party- K. L. Nursey'. Identitas Nursey tetap misteri, sementara keterangan foto sangat singkat dan terkadang salah eja. Baru pada 2019, kurator bersama dua dosen Duke University meneliti ulangnya, menyuguhkan temuan yang mengejutkan.

Foto-foto dalam album ini menggambarkan Bombay (kini Mumbai) dipenuhi relawan Kongres, dengan konfrontasi terhadap polisi, para relawan yang terluka, serta arus protes yang berlangsung deras—semua terasa hidup dan tak terduga sebagai rekaman sejarah masa itu.

Album Nursey menyoroti bagaimana perempuan mengambil inisiatif dalam gerakan itu. Sumathi Ramaswamy dari Duke University dan Avrati Bhatnagar, yang memimpin analisisnya, menekankan bahwa gambar-gambar itu menempatkan perempuan sebagai penggerak utama, bukan sekadar pendamping Gandhi.

Contoh-contoh kuat termasuk Lilavati Munshi, pemimpin Kongres dari Gujarat, yang memandu sekelompok orang dalam misi merebut panen garam milik pemerintah, serta Munshi yang menantang pintu masuk department store milik Inggris meski dihadang petugas polisi. Banyak juga volunteer wanita yang membawa anak-anak mereka, memperlihatkan peran dinamis mereka dalam politik publik.

Temuan ini juga mengubah gambaran dinamika gender pada masa itu: kelompok wanita memimpin barisan, membawa takli atau alat tenun sebagai simbol khadi, sementara pria berperan di ruang yang biasanya dihindari laki-laki, seperti kelas memasak garam atau kegiatan publik lainnya.

Para peneliti menegaskan bahwa aktivisme ini tidak hanya membangkitkan kesadaran nasional, tetapi juga membuka kesempatan bagi perempuan untuk menempati ruang publik secara lebih bebas. Ketika mereka direkam kamera, para perempuan itu mengklaim kebebasan dari penindasan kolonial sekaligus dari pembagian ruang gender yang tradisional.

Album Nursey juga mencerminkan transformasi urban Bombay. Relawan berkostum khadi lebih banyak mendominasi ruang publik dari pada aparat kolonial, mengelola landmark kota seperti Terminal Victoria (sekarang Terminal Chhatrapati Shivaji Maharaj) dan monumen publik lainnya, sementara otoritas kolonial menjadikan beberapa permukiman industri sebagai tempat penahanan bagi nasionalis.

Menurut ahli sejarah, fotografi memberi peluang melihat peristiwa politik secara berbeda: inilah peristiwa yang membantu Gandhi dikenal secara global, tetapi sebenarnya para penduduk Bombay lah yang membangun gerakan itu di masa itu.

Kini, buku berjudul Photographs of Civil Disobedience memuat banyak foto itu disertai artikel para ahli, dan dua pameran bertajuk Disobedient Subjects telah dibuka di Museum CSMVS Mumbai dan Center for Documentary Studies di Duke University. Perempuan relawan gerakan ini mendapatkan pengakuan yang seimbang atas kontribusinya, sebuah bagian penting dari sejarah nasional yang baru diakui pada masa kini.

Disobedient Subjects dipamerkan di Museum CSMVS Mumbai hingga 31 Maret 2026 dan di Center for Documentary Studies, Duke University, hingga 19 Januari 2026.

Komentar ahli: Menurut Sumathi Ramaswamy dan Avrati Bhatnagar, album itu memperlihatkan bagaimana kota Bombay membentuk gerakan tersebut dan bagaimana wanita menjadi inti dari aksi massa, bukan sekadar peserta sampingan.

Ringkasan singkat

Album Nursey menyoroti peran vital para wanita dalam gerakan ketidakpatuhan terhadap Inggris. Foto-foto itu menunjukkan bagaimana perempuan memimpin aksi, mengubah dinamika publik-privat dan membantu Gandhi menjadi tokoh dunia. Penemuan ini memberi pandangan baru tentang sejarah kemerdekaan India yang lebih inklusif.

Inti temuan: Wanita memimpin gerakan nasionalis di Bombay dengan mengambil alih ruang publik dan memperkuat hak berpartisipasi dalam politik, bukan hanya sebagai pendamping. Sumber: BBC News
0
11

Inliber adalah platform berita global yang menyajikan informasi akurat dan terpercaya dari seluruh dunia secara cepat.

Kami menyajikan liputan mendalam tentang teknologi, politik, kesehatan, olahraga, budaya, keuangan, dan banyak lagi. Inliber dirancang untuk semua pengguna internet dengan antarmuka yang ramah, sumber tepercaya, dan konten berkualitas tinggi di era digital saat ini.