Von der Leyen: Rusia Belum Punya Niat Damai; UE Tetap Dukung Ukraina secara Penuh
Kepala Komisi Eropa menegaskan UE akan terus berdiri bersama Ukraina, memberikan dukungan penuh dan jaminan keamanan untuk mencegah serangan Rusia.
Situasi konflik di Ukraina dinilai sangat rapuh dan berpotensi memicu eskalasi lebih lanjut. Ketua Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, menegaskan bahwa Rusia belum menunjukkan niat nyata untuk negosiasi damai dan menekankan perlunya perlindungan keamanan bagi Ukraina.
Sejumlah pejabat Rusia merespons dengan menyebut pembicaraan damai sebagai hal yang terlalu dini untuk dibahas, menambah ketegangan menjelang diplomasi tingkat tinggi berikutnya.
Pertarungan Nilai dan Garansi Keamanan
Von der Leyen menegaskan Ukraina perlu jaminan keamanan yang kuat untuk mencegah serangan lebih lanjut. Ia menilai bahwa pandangan geopolitik pasca Perang Dunia II masih dibayangi oleh konsep Eropa sebagai wilayah pengaruh, sebuah pola pikir yang menurutnya tidak relevan di era sekarang.
Dalam pidatonya di parlemen Uni Eropa di Strasbourg, ia menegaskan komitmen Eropa untuk berdiri bersama Ukraina, mendukung langkah-langkah yang diperlukan, termasuk bantuan militer dan kemerdekaan negara itu dalam menentukan masa depannya.
Isu aset beku Rusia senilai sekitar €210 miliar yang tersimpan di lembaga keuangan Eropa juga menjadi fokus. Belgia menentang penggunaan aset tersebut untuk Ukraina karena kekhawatiran pelanggaran hukum internasional dan beban potensial bagi pembayar pajak Eropa. Negara lain juga mengkhawatirkan bahwa pembayaran kembali aset beku bisa menjadi tanggung jawab warga negara Eropa di masa depan. Von der Leyen berupaya menenangkan kekhawatiran itu dengan mengatakan skema yang diusulkan sedang dipersiapkan, dan keputusan akhir dijadwalkan pada pertemuan pemimpin UE akhir Desember.


