Teori Konspirasi: Perpustakaan Sembunyikan Buku Direkomendasikan ChatGPT
Para pembaca didorong menelisik rumor bahwa perpustakaan menyembunyikan buku yang direkomendasikan asisten AI ChatGPT. Penelitian menunjukkan AI bisa menciptakan data palsu, sehingga verifikasi sumber sangat penting.
Belakangan ini, rumor beredar tentang perpustakaan yang diduga menyembunyikan buku yang direkomendasikan oleh asisten percakapan berbasis kecerdasan buatan bernama ChatGPT (ChatGPT). Tuduhan ini meluas di media sosial meski belum ada bukti kuat.
Fakta di Balik Tuduhan
Peneliti dari majalah Scientific American menelusuri fenomena ini dan menemukan bahwa sebagian permintaan informasi datang dari percakapan dengan mesin. Sekitar beberapa permintaan rujukan konten melibatkan ChatGPT (ChatGPT) dan kadang menyertakan kutipan atau sumber yang tidak nyata.
Pakar juga menyoroti bahwa kepercayaan publik pada jawaban mesin bisa melampaui kepercayaan pada pustakawan profesional. Data asli kadang tidak tersedia atau sulit dilacak.
Jika tautan atau referensi tidak bisa ditemukan, itu tidak otomatis berarti institusi menyembunyikan data. Ada banyak sebab, mulai dari kutipan yang diambil di luar konteks hingga dokumen yang berada di tempat lain, ditambah halusinasi AI yang semakin sering terjadi.
Contoh nyata: seorang penulis independen untuk Chicago Sun-Times menyusun daftar buku musim panas berisi 15 judul, namun sepuluh di antaranya ternyata tidak ada.
Para ahli menegaskan masalah ini makin sering seiring meningkatnya penggunaan alat AI. Algoritma bisa menghasilkan deskripsi yang sangat meyakinkan meski isinya fiksi, membuat pembaca mudah tertipu.
Namun Gizmodo menekankan bahwa masalah ini tidak sepenuhnya disebabkan AI—masalah serupa sudah ada sebelum kemunculan ChatGPT. Pada 2017, seorang profesor Universitas Middlesex menemukan sekitar 400 artikel yang merujuk pada karya ilmiah yang tidak ada. Faktor penyebabnya antara lain kelalaian dan ketidaktepatan, bukan niat menipu.
Komentar Pakar
Seorang pakar perpustakaan menekankan perlunya verifikasi silang terhadap daftar yang dihasilkan AI dan memanfaatkan katalog resmi. Ia menegaskan AI bisa menjadi alat bantu yang kuat jika digunakan sebagai pelengkap, bukan satu-satunya sumber.
Ringkasan Singkat
Isu ini menyoroti risiko mengandalkan jawaban AI tanpa verifikasi manusia. AI bisa menampilkan deskripsi dan kutipan yang tampak kredibel meski tidak berdasar. Pembaca disarankan selalu memeriksa sumber asli dan mengutamakan referensi tepercaya.
Inti pelajaran: kemajuan AI mempermudah akses informasi, namun kualitas data tetap bergantung pada verifikasi manusia.


