Sengketa Dagang Kanada–AS: Akankah Kanada Menunggu Hasilnya?
Kanada mempertimbangkan nasib negosiasi dagang dengan Amerika Serikat di tengah tarif yang membebani sektor industri, sambil Perdana Menteri menilai peluang pertemuan di Washington.
Di tengah dinamika perdagangan global, Kanada menimbang bagaimana melanjutkan negosiasi dagang dengan Amerika Serikat setelah jeda panjang. Perdana Menteri Kanada menegaskan belum ada dorongan mendesak untuk menuntaskan negosiasi, sambil menunggu momentum yang tepat bagi kedua negara.
Situasi ini memicu spekulasi tentang kapan Kanada akan menekan garda negosiasi dan apakah Washington akan menyesuaikan sikapnya menjelang periode politik yang penuh tekanan di AS.
Kebuntuan dan sikap teatrikal dalam negosiasi
Meski proses negosiasi tampak mandek, para analis menilai adanya teater politik dari kedua sisi. Pakar Kanada menilai bahwa Presiden AS tidak ingin terlihat terlalu membutuhkan kesepakatan, sementara Kanada juga berupaya tidak terlihat terlalu putus asa. Namun ada nilai ekonomi besar yang terlibat di meja negosiasi.
Negosiasi sempat terhenti setelah respons terhadap iklan anti tarif yang diproduksi provinsi Ontario dan ditayangkan di AS. Iklan tersebut dianggap mempengaruhi dinamika politik menjelang pemilihan di Negeri Paman Sam.
Dalam pembicaraan sebelumnya, Perdana Menteri sempat mengklaim komunikasi lewat pesan teks yang dinamis dengan pimpinan AS, meskipun konteks negosiasi kali ini berbeda dan lebih kompleks.
Walau ada jeda, pejabat Kanada tetap mengadvokasi kepentingan negara di Capitol Hill. Namun kemajuan formal belum terlihat, menurut analis yang mengamati dinamika parlemen Amerika.

Iklan Reagan yang diproduksi Ontario dan dipakai sebagai sindiran terhadap kebijakan tarif memicu respons emosional di pihak Trump, menurut analis. Dampak politiknya dirasakan menjelang fase kampanye pemilihan umum di AS.
Beberapa anggota Kongres AS telah menekankan kondisi ekonomi nasional yang semakin rapuh, sehingga kebijakan tarif menjadi topik panas. Presiden AS sebelumnya melonggarkan sementara tarif untuk sejumlah barang makanan dan memberi peluang menurunkan tarif logam impor jika persyaratan tertentu terpenuhi.
Awal rencana negosiasi mencakup potensi kesepakatan mengenai logam dan energi yang dapat meredakan tekana tarif pada sektor baja dan aluminium Kanada. USMCA (atau CUSMA di Kanada) tetap menjadi kerangka utama yang dibicarakan para pemangku kepentingan di kedua negara.
Saat ini, sekitar 75 persen ekspor Kanada mengalir ke AS, memberi Kanada kepekaan ekonomi tinggi terhadap perubahan tarif. Meskipun ada manfaat terkait fasa tarif dalam perjanjian dagang yang ada, Kanada berupaya memperbesar ekspor non-AS dalam dekade mendatang melalui kunjungan diplomatik dan inisiatif perdagangan global.
Langkah bantuan bagi sektor terdampak tarif
Pemerintah Kanada menyatakan akan menyalurkan bantuan keuangan untuk sektor yang terdampak tarif guna menjaga stabilitas produksi dan pekerjaan. Aluminium Kanada berharap langkah ini memberi waktu bagi industri untuk beradaptasi dengan biaya tambahan akibat tarif AS.
Eksekutif Aluminium Kanada menekankan bahwa Amerika Serikat sangat bergantung pada logam impor karena produksi domestik tidak memenuhi kebutuhan nasional, sehingga tekanan tarif terasa lebih besar bagi AS.
Para analis menilai waktu berada di pihak Kanada karena dampak tarif terhadap pasar AS bisa berkurang jika negosiasi berlanjut. Namun ada tekanan kuat dari pegiat industri Manitoba yang menuntut hasil nyata agar sektor mesin berat tidak terdegradasi akibat kebijakan tarif.
Para oposisi di Kanada menuduh para pemimpin terlalu santai dalam menuntaskan kesepakatan. Namun pejabat pemerintah menegaskan bahwa bahasa dan strategi negosiasi yang tepat juga penting untuk menjaga kepentingan nasional.
Di level internasional, Kanada terus mempromosikan ekspor non-AS melalui kunjungan ke negara lain seperti Uni Emirat Arab dan pertemuan G20 untuk memperkuat posisi dagang globalnya.
Seiring dengan perencanaan dengar pendapat publik USMCA di awal Desember, para pelaku usaha dipanggil untuk memberikan masukan agar perjanjian dagang tetap relevan dan menguntungkan bagi semua pihak.
Analisis menunjukkan bahwa kemauan sektor swasta untuk mempertahankan arus perdagangan bebas bisa menjadi faktor penentu arah negosiasi ke depan.
Inti pembahasan: Kanada menimbang langkah negosiasi sambil memantau respons AS, dengan peluang pertemuan di Washington sebagai penentu momentum. Fokus utama tetap pada USMCA, dinamika tarif, serta bantuan fiskal untuk sektor terdampak.
Menurut ahli studi Kanada, meski ada aksi teatrikal dari kedua pihak, dialog tetap jadi satu-satunya jalan menuju kesepakatan yang seimbang secara ekonomi. Momentum di Desember akan menjadi penentu arah negosiasi berikutnya.
Analisis politik juga menyoroti bahwa publik AS menilai kebijakan ekonomi saat ini sedang membengkak beban hidup, yang bisa mengubah lanskap dukungan terhadap kebijakan tarif di masa mendatang.
Ringkasan singkat: Kanada menunda langkah besar sambil menilai respons Amerika Serikat, dengan potensi pertemuan di Washington yang bisa mengubah dinamika. Tarif, USMCA, dan dukungan fiskal tetap menjadi fokus utama sebelum pertemuan tingkat tinggi berikutnya.
Inti dari berita ini adalah meski ada usaha menunjukkan kekuatan, kedua negara tetap mengutamakan dialog untuk menjaga arus perdagangan tetap hidup. Sumber


