Pertarungan Suku Bunga: Apakah Saatnya The Fed Memotong Suku Bunga?
Meskipun pasar mengantisipasi pemotongan suku bunga oleh The Federal Reserve, sejumlah pakar menilai bahwa langkah tersebut sebaiknya ditunda hingga inflasi benar-benar terkendali. Simak analisis mendalam tentang pro dan kontra kebijakan suku bunga saat ini.
Diccon Hyatt adalah jurnalis keuangan dan ekonomi berpengalaman yang telah meliput ekonomi era pandemi dalam ratusan artikel selama dua tahun terakhir. Ia dikenal mampu menjelaskan topik keuangan yang rumit dengan bahasa yang mudah dipahami, serta menyoroti dampak perubahan ekonomi terhadap keuangan pribadi dan pasar. Sebelumnya, ia juga bekerja di U.S. 1, Community News Service, dan Middletown Transcript.
Poin Penting
- Mayoritas memperkirakan The Federal Reserve akan menurunkan suku bunga acuan pada pertemuan September, meskipun belum ada komitmen resmi terkait waktu pemotongan.
- Beberapa pakar berpendapat bahwa The Fed sebaiknya mempertahankan suku bunga tinggi sampai inflasi benar-benar terkendali, bahkan mungkin tidak menurunkan suku bunga hingga akhir tahun.
- Perlambatan pengendalian inflasi sejak pertengahan 2023 menyebabkan kekhawatiran bahwa pemotongan suku bunga terlalu dini dapat memicu inflasi kembali meningkat.
Banyak analis memperkirakan The Federal Reserve akan menurunkan suku bunga pada pertemuan September, namun sejumlah pakar berargumen bahwa bank sentral harus menunggu dan tidak langsung mengambil langkah tersebut.
Sentimen pasar sangat kuat memperkirakan pemotongan suku bunga, dengan prediksi 100% dari alat FedWatch CME Group yang didasarkan pada data perdagangan futures suku bunga. Survei dari The Wall Street Journal pada bulan Juli juga menunjukkan hanya 2 dari 67 ekonom yang yakin The Fed tidak akan menurunkan suku bunga hingga akhir tahun 2024.
Alasan utama di balik prediksi pemotongan suku bunga adalah data inflasi dan pasar tenaga kerja yang menunjukkan perlambatan kenaikan harga dan peningkatan angka pengangguran.
Perjuangan Melawan Inflasi Belum Selesai
Sean Snaith, profesor ekonomi dari University of Central Florida dan salah satu dari sedikit pakar yang tidak setuju dalam survei Journal, memberikan pandangan berbeda mengenai waktu pemotongan suku bunga.
"Inflasi masih belum mencapai target," ujar Snaith dalam wawancara dengan ZAMONA. "Penurunan inflasi awalnya cepat, tapi kini kemajuannya sangat lambat."
Snaith memperingatkan bahwa pemotongan suku bunga pada September mungkin terlalu dini, berisiko memicu inflasi kembali meningkat dan menyebabkan The Fed harus menaikkan suku bunga lagi di masa depan, mirip dengan fluktuasi inflasi pada tahun 1980-an.
Selain itu, jika masyarakat melihat harga terus naik signifikan dalam jangka panjang, mereka cenderung mengambil keputusan finansial yang justru memperparah inflasi, seperti mempercepat pembelian barang besar. Oleh karena itu, survei ekspektasi inflasi masyarakat menjadi indikator penting, dan Snaith menyarankan agar The Fed mempertahankan suku bunga tinggi untuk jangka waktu lebih lama.
"Semakin lama suku bunga tinggi, semakin banyak orang yang menyesuaikan ekspektasi mereka," kata Snaith. "Ketika ekspektasi inflasi sudah melekat dalam ekonomi, akan semakin sulit untuk mengendalikan inflasi."
Suku Bunga Acuan pada Level Tertinggi dalam 23 Tahun
Suku bunga acuan The Fed adalah alat utama untuk mengendalikan inflasi sekaligus menjaga tingkat pengangguran tetap rendah. Menetapkan suku bunga yang tepat adalah keseimbangan rumit bagi pembuat kebijakan. Kenaikan suku bunga mendorong kenaikan bunga pinjaman seperti KPR dan kredit lainnya, mengurangi permintaan pinjaman dan pengeluaran, sehingga memperlambat ekonomi dan inflasi. Sebaliknya, penurunan suku bunga mempermudah akses dana dan mempercepat pertumbuhan ekonomi.
Sejak Maret 2022, The Fed menaikkan suku bunga secara agresif untuk menghadapi inflasi yang mencapai puncak tertinggi 40 tahun sebesar 9,1% pada Juni 2022. Setelah berhenti menaikkan suku bunga pada Juli 2023, tingkat suku bunga tetap pada posisi tertinggi dalam 23 tahun. Inflasi kemudian turun menjadi sekitar 3%, mendekati target The Fed sebesar 2% per tahun.
Data inflasi bulan Mei dan Juni menunjukkan perlambatan kenaikan harga, sehingga banyak pakar memprediksi pemotongan suku bunga akan dilakukan pada September. Namun, keputusan tersebut belum pasti dan Ketua The Fed, Jerome Powell, belum memberikan kepastian kapan pemotongan suku bunga akan dilakukan.
Apakah Anda memiliki informasi terbaru untuk wartawan ZAMONA? Kirimkan email ke tips@ZAMONA
Temukan berita terbaru dan peristiwa terkini di kategori Berita Ekonomi pada tanggal 17-04-2024. Artikel berjudul "Pertarungan Suku Bunga: Apakah Saatnya The Fed Memotong Suku Bunga?" memberikan informasi paling relevan dan terpercaya di bidang Berita Ekonomi. Setiap berita dianalisis secara mendalam untuk memberikan wawasan berharga bagi pembaca kami.
Informasi dalam artikel " Pertarungan Suku Bunga: Apakah Saatnya The Fed Memotong Suku Bunga? " membantu Anda membuat keputusan yang lebih tepat dalam kategori Berita Ekonomi. Berita kami diperbarui secara berkala dan mematuhi standar jurnalistik.


