Peninjauan Independen: Creative Scotland Harus Lebih Ambisius dan Berani Mengambil Risiko
Peninjauan independen menilai Creative Scotland terlalu birokratis, kurang ambisi, dan perlu peningkatan pendanaan budaya, peran advokasi, serta diversifikasi program di Skotlandia untuk masa depan sektor kreatif.
Sebuah tinjauan independen terhadap Creative Scotland menyoroti kebutuhan untuk lebih berani mengambil risiko dan memperluas ambisi bagi sektor budaya Skotlandia.
Penelitian yang melibatkan lebih dari 450 responden itu menilai peran lembaga ini sejak penggabungan Scottish Arts Council dan Scottish Screen pada 2010, serta bagaimana pendanaan saat ini sejalan dengan aspirasi industri budaya.
Garis besar temuan tinjauan
Para penilai menilai Creative Scotland terlalu birokratis dan memiliki interpretasi peluang yang terlalu sempit dalam mandatnya, sehingga beberapa bidang seperti audio, komedi, arsitektur, dan game terasa kurang terlayani.
Di sisi lain, banyak pihak sepakat bahwa tingkat pendanaan budaya di Skotlandia belum sejalan dengan tingkat ambisi sektor tersebut.
Perlunya perubahan tata kelola dan transparansi
Evaluasi menunjukkan perlunya keragaman lebih besar pada dewan, staf, dan proyek yang didanai. Beberapa respons menyoroti bahwa pekerjaan pendanaan hanya dilihat sebagai pembiayaan, bukan sebagai upaya advokasi, pengembangan, dan pengaruh sektor.
Konsekuensi utamanya adalah adanya celah dalam ketersediaan dukungan untuk area seperti audio, komedi, arsitektur, dan game.
Sejumlah staf menyatakan bahwa beberapa keputusan ditemukan sebelum diberitakan, termasuk kasus proyek instalasi film erotis senilai £84.555 yang dibatalkan setelah terkuak bahwa pemeran akan menerima bayaran untuk melakukan adegan seksual.
Para auditor juga menyoroti perlunya pengawasan lebih kuat atas keputusan dan orang-orang yang membuatnya.

Tinjauan juga menunjukkan bahwa anggota dewan saat ini hanya menghabiskan sekitar satu hari setiap bulan untuk urusan Creative Scotland, dengan enam pertemuan per tahun, dan ada desakan agar keterlibatan mereka diperluas, bahkan melampaui pusat Skotlandia.
Para anggota dewan juga menyatakan bahwa mereka merasa tangan mereka dibatasi oleh pemerintah Skotlandia ketika berkomitmen pada pembiayaan.
Walau ada kenaikan pendanaan pemerintah sebesar £29 juta dan janji tambahan £100 juta pada 2028-29, banyak pihak tetap khawatir realisasinya.
Selain itu, birokrasi yang terlalu berat disebut-sebut sebagai beban, yang memaksa beberapa organisasi menyewa konsultan untuk mengisi formulir, dan menurut laporan independen lain, berdampak pada kesehatan mental bagi para pemohon.
Secara umum, tinjauan menegaskan Creative Scotland telah memberikan dukungan signifikan sejak berdiri pada 2010.
Tinjauan kedua yang masih berjalan sedang menilai lanskap budaya yang lebih luas dan alternatif model pendanaan.
Menteri Budaya Skotlandia Angus Robertson mengatakan tinjauan ini tepat waktu dan dapat mendorong perubahan positif bagi sektor seni, budaya, dan layar di Skotlandia.
“Laporan ini memberi banyak rekomendasi yang bisa diterapkan atau diuji terlebih dahulu,” kata Robertson. “Pembiayaan memang menjadi tantangan, dan pemerintah telah menganggarkan peningkatan terbesar dalam sejarah budaya di Skotlandia, termasuk untuk Creative Scotland.”
“Kita akan menimbang semua rekomendasi dan melihat apa yang dapat direalisasikan.”
Respon politik
Juru bicara budaya Konservatif Skotlandia, Murdo Fraser, menyebut laporan ini sebagai evaluasi yang sangat penting dan menuduh bahwa Angus Robertson tidak mampu mengelola krisis Creative Scotland dengan transparan dan akuntabel, serta menyinggung masalah birokrasi dan evaluasi kinerja.
Juru bicara budaya Liberal Demokrat Skotlandia, Neil Alexander, menambahkan bahwa banyak orang berhadapan dengan masalah saat berurusan dengan Creative Scotland, dan pemerintah SNP telah mengubah-ubah anggaran budaya sehingga berisiko merugikan pekerjaan di sektor tersebut.
Kelompok kampanye Culture Counts mendorong pembuat kebijakan untuk merumuskan undang-undang yang melindungi jaringan organisasi kreatif yang menurut mereka menopang 90.000 pekerjaan dan lebih dari £5,7 miliar bagi ekonomi.
Penutup
Secara keseluruhan, tinjauan ini memicu perdebatan nasional tentang cara Skotlandia membiayai dan memimpin budaya. Rekomendasinya mencakup diversifikasi dewan, evaluasi keputusan, dan reformasi tata kelola untuk meningkatkan akuntabilitas dan dampak sektor kreatif.
Key Takeaways
- Creative Scotland dianggap perlu lebih ambisius dan berani mengambil risiko.
- Birokrasi berlebih menjadi hambatan bagi organisasi budaya dan pelamar.
- Diversifikasi dewan, staf, dan program pendanaan disorot sebagai kebutuhan mendesak.
- Peningkatan pendanaan dan transparansi diperlukan untuk mencapai aspirasi budaya Skotlandia.
- Rencana reformasi didorong untuk mempercepat dampak kebijakan pada sektor kreatif.
Komentar ahli: “Tinjauan ini menawarkan kerangka kerja penting untuk meningkatkan tata kelola, transparansi, dan akuntabilitas pendanaan budaya.”
Komentar ahli tambahan: “Kita perlu langkah konkret untuk memastikan dukungan budaya menjangkau semua wilayah Skotlandia.”
Ringkasan singkat: Tinjauan ini menyoroti kebutuhan untuk meningkatkan ambisi, mengurangi birokrasi, dan memperluas peran Creative Scotland sebagai pendukung, advokat, dan penggerak sektor budaya. Reaksi politik beragam, tetapi pemerintah berkomitmen mengevaluasi rekomendasi dan memastikan pendanaan tepat sasaran. Kasus ini menyoroti pentingnya tata kelola yang lebih transparan dalam memajukan budaya Skotlandia.
Inti utama: Creative Scotland perlu lebih berani mengambil risiko, memperluas mandat, dan meningkatkan akuntabilitas untuk mendorong kemajuan budaya Skotlandia. Sumber: BBC News.


