Penculikan Siswa Katolik di Nigeria: Uskup Niger Kritisi Respons Pemerintah Gagal Selamatkan Ratusan Murid
Uskup Katolik menuding pemerintah Nigeria tidak cukup berupaya menyelamatkan lebih dari 250 murid yang diculik di Niger, sementara polisi menuduh sekolah tidak sepenuhnya bekerja sama.
Pemerintah Nigeria dituding tidak melakukan upaya berarti untuk membebaskan lebih dari 250 murid yang diculik dari sekolah berasrama Katolik di desa Papiri, negara bagian Niger, pekan lalu. Uskup Bulus Dauwa Yohanna, ketua CAN daerah Niger, mengatakan respons pemerintah tidak memenuhi harapan publik.
Kepala kepolisian negara bagian membantahnya dengan menyatakan sekolah tidak sepenuhnya bekerja sama dalam operasi pencarian dan penyelamatan. Belum jelas siapa pelaku di balik penculikan ini; tren penculikan untuk uang tebusan masih marak di Nigeria dan melibatkan berbagai kelompok kriminal.
Di panggung internasional, sejumlah pihak menyoroti perlunya kerja sama keamanan untuk melindungi komunitas Kristen dan menghadapi kelompok ekstremis di wilayah tersebut. Pemerintah dan sekutu regional menegaskan komitmen untuk memperkuat kerjasama keamanan demi stabilitas nasional.
CAN cabang Niger melaporkan bahwa total 303 murid dan 12 staf sekolah diculik, meskipun 50 murid berhasil melarikan diri dan telah bertemu keluarga mereka.
Uskup Yohanna menegaskan bahwa sejauh ini satu-satunya tindakan resmi yang dilakukan adalah pendataan daftar murid, dan ia membantah tuduhan bahwa gereja menerima perintah menutup sekolah karena ancaman.

Kepala polisi negara bagian Adamu Abdullahi Elleman mengatakan pasukan keamanan sudah ditempatkan di Papiri, meskipun wartawan INLIBER hanya melihat beberapa petugas di lokasi ketika kunjungan berlangsung. Ia menegaskan bahwa tim taktis dan instansi keamanan lainnya berada di komunitas tersebut dan markas operasi dipindahkan ke kota Agwara.
Operasi pencarian terus berlangsung, kata dia, meskipun sekolah belum melaporkan secara resmi ke komando kepolisian.
Penculikan ini merupakan kejadian ketiga dalam pekan itu. Pekan sebelumnya, lebih dari 20 siswi yang diduga Muslim diculik dari sebuah sekolah asrama di Kebbi. Serangan terhadap sebuah gereja di Kwara juga menewaskan beberapa orang dan membuat puluhan murid diculik.
Presiden Bola Tinubu membatalkan kunjungan ke KTT G20 untuk menangani krisis ini dan kemudian menyatakan bahwa semua 38 orang yang diculik di Kwara telah diselamatkan. Ia menegaskan komitmennya untuk menjaga keamanan semua warga negara.
Krisis ini memicu penutupan banyak sekolah berasrama di berbagai daerah, sehingga orangtua mendorong anak-anak mereka pulang. Otoritas Lagos terus meningkatkan pengamanan di sekolah, tempat ibadah, dan gedung publik penting lainnya.
Dokumentasi ini juga dilaporkan oleh Chris Ewokor dan Agayomi Adisa.


Ikuti perkembangan berita selanjutnya di INLIBERAfrica.com untuk berita terbaru seputar Afrika.
Follow us on Twitter @INLIBERAfrica, on Facebook at INLIBER Africa or on Instagram at INLIBERafrica
Ringkasan: Penculikan massal murid Katolik di Papiri memicu fokus baru pada keamanan pendidikan dan perlunya kolaborasi antara pemerintah, kepolisian, serta komunitas untuk melindungi pelajar. Sumber: BBC News.


