Penembakan National Guard di dekat Gedung Putih: kronologi dan respons AS
InLiber Tim Redaksi
InLiber Tim Redaksi 6 hari yang lalu
Tim Redaksi #Berita Dunia

Penembakan National Guard di dekat Gedung Putih: kronologi dan respons AS

Dua anggota National Guard tewas atau kritis setelah ditembak di Washington DC; tersangka Afghan ditahan. Laporan ini merinci kejadian, korban, tersangka, dan respons kebijakan.

Insiden penembakan terhadap dua anggota National Guard yang tengah patroli di pusat kota Washington, DC, mengguncang kota ibu negara. Satu petugas meninggal dunia, satu lagi dalam kondisi kritis. Pelaku telah diamankan, dan otoritas menilai kejadian ini sebagai serangan terarah.

Watch: Bagaimana penembakan terhadap dua anggota National Guard terjadi

Apa yang terjadi di dekat Gedung Putih?

Penembakan berlangsung sekitar pukul 14:00 waktu setempat di Farragut Square, dekat perempatan 17th Street dan I Street. Dua tentara National Guard asal West Virginia sedang melakukan patroli ketika tersangka tiba-tiba muncul dari sudut dengan tembakan mendadak, membuat korban terkejut.

Petugas kepolisian setempat menyebut kejadian itu sebagai serangan terarah terhadap personel militer yang sedang bertugas. Banyak petugas keamanan segera berada di lokasi untuk mengevakuasi korban dan menangkap tersangka. Korban dibawa ke rumah sakit; satu di antaranya meninggal, satu lagi dalam keadaan kritis. Saat kejadian, Presiden AS pada saat itu berada di Florida, bukan di Gedung Putih.

Patel: Anggota National Guard ‘diserang secara beraneka ragam’ dan berada dalam kondisi kritis

Korban dan latar belakangnya

Korban yang teridentifikasi adalah Sarah Beckstrom, 20 tahun, dan Andrew Wolfe, 24 tahun, keduanya anggota National Guard West Virginia. Beckstrom meninggal pada hari berikutnya, sementara Wolfe masih dirawat dalam keadaan serius setelah ditembak berkali-kali.

Jaksa Agung West Virginia menyampaikan Beckstrom secara sukarela bekerja di Ibu Kota selama liburan Thanksgiving agar orang lain bisa berkumpul dengan keluarga mereka.

Tersangka dan latar belakangnya

Departemen Keamanan Dalam Negeri menyebut tersangka sebagai Rahmanullah Lakanwal, pria berusia 29 tahun asal Afghanistan, yang digambarkan sebagai “alien kriminal dari Afghanistan.” Ia ditembak empat kali saat diamankan dan dilaporkan tidak kooperatif.

Lakanwal dikabarkan datang ke AS pada 2021 melalui program khusus bagi warga Afghanistan bernama Operation Allies Welcome, yang dilaksanakan setelah penarikan pasukan AS dari Afghanistan. Ia memiliki hubungan dengan pasukan AS di Afghanistan dan pada 2024 mengajukan permohonan suaka yang disetujui tahun ini.

Reuters Rahmanullah Lakanwal

Bagaimana dia bisa masuk ke AS?

Menurut laporan, Lakanwal datang ke AS pada September 2021 melalui Program Allies Welcome untuk Afghan, yang dilaksanakan pasca-penarikan militer AS dari negara tersebut. Belasan ribu warga Afghanistan masuk ke AS melalui perlindungan imigrasi khusus dalam periode itu.

Lakanwal dikatakan memiliki hubungan dengan pasukan AS di Afghanistan dan mengajukan permohonan suaka pada 2024; permohonan tersebut disetujui pada tahun ini.

Dakwaan apa yang diajukan?

Jaksa wilayah DC menyatakan dakwaan awal atas serangan terhadap tersangka akan ditingkatkan menjadi pembunuhan tingkat pertama. Awalnya, ia didakwa dengan tiga tuduhan serangan dengan niat membunuh sambil membawa senjata dalam kekerasan.

Pejabat menekankan bahwa kejadian itu diduga terencana dan serangan mendadak terhadap korban yang tidak siap.

Watch: Polisi menjelaskan detail bagaimana penembakan terhadap anggota National Guard terjadi

Respon pemerintahan dan kebijakan migrasi

Tak lama setelah kejadian, Presiden Trump menyampaikan pernyataan melalui video dari Mar-a-Lago, menyebut kejadian itu sebagai “serangan teroris” dan “kejahatan terhadap kemanusiaan.” Ia juga mengumumkan penambahan 500 pasukan National Guard untuk Washington DC, menjadikan total pasukan di ibukota sekitar 2.700 orang.

Pemahaman umum adalah bahwa National Guard berperan sebagai pasukan cadangan dengan kewenangan terbatas, tetapi kehadiran mereka dinilai membantu menurunkan tingkat kejahatan di pusat kota. Trump juga menyoroti latar belakang tersangka dan mengambil langkah kebijakan migrasi yang lebih ketat, termasuk penangguhan proses imigrasi bagi warga Afganistan dan peninjauan kembali pemberian green card bagi beberapa negara.

USCIS juga mengatakan akan meninjau ulang keputusan suaka untuk semua kewarganegaraan untuk memastikan proses verifikasi lebih ketat.

Komentar ahli

Ahli keamanan nasional menilai peristiwa ini sebagai serangan terencana yang menambah perhatian pada tantangan perlindungan publik di kota besar. Perdebatan kebijakan migrasi yang lebih ketat menjadi fokus utama bagi pembuat kebijakan.

Ahli keamanan: Penegak hukum sedang menilai dakwaan dan langkah hukum lainnya untuk mengejar kejelasan motif serta tanggung jawab tersangka.

Ringkasan singkat

Penembakan terhadap dua anggota National Guard di dekat Gedung Putih menyoroti kerentanan keamanan di pusat pemerintahan dan memicu respons keamanan serta perdebatan kebijakan migrasi. Tersangka Afghan Lakanwal telah diamankan, sementara kebijakan suaka dan pembatasan imigrasi menjadi fokus pembahasan di kalangan pembuat kebijakan. Penambahan pasukan National Guard juga dilakukan untuk menjaga keamanan publik di DC.

Inti berita: Serangan terhadap personel National Guard di dekat Gedung Putih menegaskan perlunya penataan ulang kebijakan keamanan publik dan evaluasi kebijakan migrasi. BBC News
0
12

Inliber adalah platform berita global yang menyajikan informasi akurat dan terpercaya dari seluruh dunia secara cepat.

Kami menyajikan liputan mendalam tentang teknologi, politik, kesehatan, olahraga, budaya, keuangan, dan banyak lagi. Inliber dirancang untuk semua pengguna internet dengan antarmuka yang ramah, sumber tepercaya, dan konten berkualitas tinggi di era digital saat ini.