Maurice Kamto Dikeluarkan dari Pemilu Kamerun – Akankah Paul Biya Melanjutkan Masa Jabatan?
Dewan Konstitusi Kamerun menegaskan pengecualian Maurice Kamto dari pemilihan presiden 12 Oktober, sementara Presiden Paul Biya, 92, kembali mendapat lampu hijau untuk mencalonkan diri.
Dewan Konstitusi Kamerun menegaskan keputusan badan pemilihan untuk mengecualikan pemimpin oposisi Maurice Kamto dari pemilihan presiden 12 Oktober.
Sementara itu, Presiden Paul Biya, 92 tahun, yang pencalonannya sempat dipersoalkan, disahkan untuk mencalonkan diri untuk masa jabatan kedelapannya di negara penghasil minyak di Afrika Tengah.
Jika terpilih, ia bisa berkuasa hingga usianya hampir 100 tahun.
Kamto dikeluarkan karena faksi pesaing dalam partai Manidem yang mendukungnya mendaftarkan kandidat lain, menyoroti konflik internal partai.
Pengecualian ini memicu kemarahan; tim pengacaranya menilai penolakan berkasnya bersifat politik lebih dari alasan hukum.
Siapa calon utama?
Dari 83 pendaftar, hanya 12 yang disetujui oleh Elecam. Sebanyak 71 calon didiskualifikasi karena berkas tidak lengkap, tidak membayar deposit, atau pendaftaran ganda dalam satu partai.
Enam calon dianggap paling menonjol:
1. Paul Biya
Paul Biya, 92, adalah kepala negara tertua di dunia dan berkuasa sejak 1982. Ia memimpin partai berkuasa CPDM dan dianggap favorit, apalagi setelah Kamto tersisih. Sejak era multipartai 1990, ia tak pernah kalah dalam pemilu meski terus diselimuti tuduhan manipulasi suara yang selalu dibantah pemerintah.
Dalam pernyataannya, Biya menyebut fokus masa jabatan kedelapannya adalah kesejahteraan perempuan dan pemuda.
2. Bello Bouba Maigari
Bello Bouba Maigari, 78, politisi berpengalaman dari wilayah utara yang kaya suara. Ia memimpin NUDP sejak 1990 dan pernah menjabat perdana menteri pada 1982–1983 di era Biya. Awal tahun ini ia memutuskan keluar dari koalisi dengan CPDM untuk maju sebagai calon independen.
3. Issa Tchiroma Bakary
Issa Tchiroma Bakary, 75, mantan menteri yang juga berasal dari utara, mundur dari jabatan untuk mencalonkan diri. Ia memimpin Front Penyelamatan Nasional Kamerun (CNSF) dan berjanji merombak sistem yang menurutnya menjerat rakyat.

4. Cabral Libii
Cabral Libii, ketua PCRN dan anggota parlemen muda, mencoba lagi setelah meraih 6% suara pada 2018. Meski sempat digugat oleh pendiri partainya, Konstitusi menolak banding tersebut sehingga ia tetap berhak maju.
5. Akere Muna
Akere Muna, pengacara antikorupsi internasional, mundur dari pencalonan 2018 demi mendukung Kamto. Kali ini ia menantang Biya secara langsung dengan janji memberantas korupsi dan memperbaiki tata kelola.
6. Joshua Osih
Joshua Osih, 56, memimpin SDF dan mengambil alih warisan John Fru Ndi. Ia meraih 3% suara pada 2018 dan berjanji melakukan reformasi sosial dan kelembagaan.
- Revitalisasi media sosial oleh presiden 92 tahun sulit menarik minat pemilih muda
Siapa penantang terkuat bagi Biya?
Selama puluhan tahun, Biya mempertahankan kekuasaan dengan kuat. Kehadiran Maigari dan Tchiroma menambah persaingan, tetapi analis menilai dukungan mereka yang dulu dekat dengan rezim melemahkan kredibilitas di mata oposisi.
Dr Pippie Hugues dari Nkafu Policy Institute menyebut, “Rakyat Kamerun butuh lebih dari sekadar pengunduran diri untuk mempercayai mereka. Keduanya pernah berada dalam sistem yang sama seiring penderitaan bangsa.”
Setelah Kamto tersingkir, Libii yang dulu meraih 6% suara dianggap penantang serius, apalagi kini ia memimpin lima kursi parlemen dan tujuh dewan lokal sejak pemilu 2020.
Namun Hugues menilai visi Libii kurang jelas dibanding Akere Muna, yang menurutnya punya rencana transisi lima tahun untuk “mengembalikan arah negara” dengan pengalaman internasional dan diplomatik yang mumpuni.
Bisakah oposisi bersatu?
Tradisi oposisi Kamerun yang terpecah berpotensi merugikan mereka. Meski wacana koalisi mengemuka, setiap calon masih fokus pada kepentingannya sendiri.
“Karir politik atau keberadaan partai mereka bisa terancam jika tidak bersatu,” kata aktivis Felix Agbor Balla. “Kamto dan lainnya harus cari calon konsensus demi menghadapi CPDM pada 12 Oktober.”
Dr Hugues setuju, menyarankan Kamto menggunakan pengaruhnya untuk membangun koalisi. Pertemuan 2 Agustus di Foumban telah menetapkan kriteria calon: mampu merangkul berbagai pihak, bilingual, dan mewakili aspirasi rakyat.
Pengucilan Kamto memperkuat dominasi Paul Biya, sementara oposisi yang terpecah sulit menyaingi kekuatan rezim.
Topik ini dilaporkan oleh BBC News.
Jelajahi artikel bermanfaat di kategori Berita Dunia pada tanggal 08-08-2025. Artikel berjudul "Maurice Kamto Dikeluarkan dari Pemilu Kamerun – Akankah Paul Biya Melanjutkan Masa Jabatan?" menawarkan analisis mendalam dan saran praktis di bidang Berita Dunia. Setiap artikel dibuat dengan cermat oleh para ahli untuk memberikan nilai maksimal bagi pembaca.
Artikel " Maurice Kamto Dikeluarkan dari Pemilu Kamerun – Akankah Paul Biya Melanjutkan Masa Jabatan? " memperluas pengetahuan Anda dalam kategori Berita Dunia, menjaga Anda tetap terinformasi tentang perkembangan terbaru, dan membantu membuat keputusan yang tepat. Setiap artikel berbasis konten unik, menjamin orisinalitas dan kualitas.


