Korban Penipuan Hewan di Gloucestershire Luncurkan Aplikasi Perlindungan Pembeli Anjing Online

Seorang korban penipuan jual beli hewan peliharaan di Gloucestershire membagikan kisahnya sebagai dorongan bagi pembeli online. Desainer dari Tetbury, Kate Margolis, meluncurkan Pet Proov untuk melindungi orang lain dari praktik serupa.

Pada Februari 2020 Margolis berniat membeli golden retriever yang diklaim lahir pada Desember 2019. Ia menerima kabar bahwa anjing itu meninggal sehari sebelum penjemputan akibat menelan plastik.

Saat ia mencoba mendapatkan pengembalian deposit £500, penjual tidak lagi menjawab teleponnya dan situs penjual menghilang tanpa jejak.

Melalui pengalaman itu, Margolis menyadari bahwa penipuan terkait hewan peliharaan cukup umum. Ia kemudian merancang Pet Proov untuk membantu pembeli menilai keaslian penjual dan melindungi hewan peliharaan.

Awalnya ia menemukan bahwa penjual tampak kredibel dengan situs web berisi kredensial dan testimoni. Penjual juga menanyakan kondisi tempat tinggal dan status finansial Margolis, yang membuatnya merasa diperlakukan dengan hati-hati.

Margolis kemudian membayar deposit £500, membeli perlengkapan hewan, memesan pemeriksaan vaksin, dan mulai merencanakan kelas pelatihan anjing. Namun sehari sebelum penjemputan, ia menerima email bahwa hewan tersebut telah meninggal karena menelan plastik.

Penjual kemudian menawari pengganti berupa anjing betina, tetapi Margolis menolak. Ketika ia meminta deposit dikembalikan, penjual berhenti membalas pesan dan panggilan. Ia pun melihat situs penjual hilang tanpa jejak lagi.

Sejak 2019, penipuan terkait hewan peliharaan telah menimbulkan biaya sekitar £2,5 juta di Inggris, banyak yang bermula lewat media sosial menurut Action Fraud.

Margolis akhirnya membeli golden retriever bernama Milo dari penjual lain yang memungkinkan dia melihat induk, orang tua, dan lingkungan tempat tinggalnya.

Pengalaman tersebut mendorong terciptanya Pet Proov, sebuah aplikasi yang memungkinkan pembeli dan penjual mengirim email verifikasi otomatis dan meminta identitas serta pemeriksaan biometrik wajah. Aplikasi ini juga memberi akses ke Innate Health Assessment (IHA) yang dikembangkan oleh All-Party Parliamentary Group for Animal Welfare (APPGAW).

Direktur APPGAW, Marisa Heath, mengatakan tujuan mereka adalah mengatasi kekhawatiran mengenai pembiakan yang buruk dan penipuan dengan memberi warga waktu untuk memastikan keputusan yang tepat demi kesejahteraan hewan.

Intinya, kisah Margolis menggambarkan bagaimana pengalaman pribadi bisa memicu solusi teknologi demi perlindungan konsumen dalam pembelian hewan peliharaan secara online. Pet Proov menekankan verifikasi, transparansi, dan kesejahteraan hewan dalam transaksi daring.

Inti-Poin Utama

• Penipuan jual beli hewan peliharaan masih terjadi; verifikasi penjual sangat penting.
• Pet Proov menggabungkan verifikasi identitas, komunikasi otomatis, dan biometrik wajah untuk mencegah penipuan.
• Meminta melihat induk dan lingkungan hewan sebelum membeli membantu pembeli membuat keputusan yang lebih aman.
• IHA APPGAW menekankan kesejahteraan hewan sebagai bagian dari proses pembelian.

Komentar Ahli: Dr. Siti Amanah, pakar kesejahteraan hewan, menekankan bahwa verifikasi menyeluruh adalah langkah penting untuk menekan penipuan dan meningkatkan kesejahteraan hewan.

Ringkasan: Kisah ini menyoroti pentingnya verifikasi, transparansi, dan kesejahteraan saat membeli hewan secara online. Melalui Pet Proov, pembeli diajak menilai kredibilitas penjual dan kondisi hewan secara lebih menyeluruh sebelum mengambil keputusan finansial yang besar.

Inti kisah ini menekankan bahwa verifikasi menyeluruh saat membeli hewan peliharaan online sangat penting untuk menghindari penipuan. Sumber