Inggris Tetapkan Sanksi pada Milisi Suriah dan Pendukung Rezim Assad
Kementerian Luar Negeri Inggris menjatuhkan pembekuan aset, larangan perjalanan, dan pembatasan direksi bagi pemimpin milisi Suriah, tiga kelompok milisi, serta dua pengusaha pendukung rezim Assad.
Inggris mengumumkan sanksi terhadap pemimpin milisi serta kelompok milisi yang dinilai bertanggung jawab atas kekerasan terhadap warga sipil di Suriah. Kebijakan ini juga mencakup dua pengusaha yang diduga mendukung rezim Bashar al-Assad.
Yang dikenai sanksi adalah empat komandan militer pro-rezim serta tiga kelompok milisi, dengan pembekuan aset, larangan bepergian, dan pelarangan menjabat sebagai direktur perusahaan di Inggris. Totalnya mencakup enam individu dan enam entitas terkait.
Penyangkalan sanksi: dua pengusaha warga Suriah-Rusia, Mudallal Khoury dan Imad Khoury, akan menghadapi pembekuan aset serta pembatasan aktivitas finansial yang terkait dengan rezim Assad.
Perincian pihak yang dikenai sanksi meliputi:
- Ghaith Dalla – mantan komandan militer rezim, pemimpin milisi pro-rezim.
- Miqdad Fatiha – mantan komandan militer rezim, pemimpin milisi pro-rezim.
- Mohammad al-Jasim – komandan milisi Sultan Suleiman Shah.
- Sayf Boulad – komandan milisi Hamza Division.
- Mudallal Khoury – pengusaha Suriah-Rusia yang diduga membantu pembiayaan rezim.
- Imad Khoury – pengusaha Suriah-Rusia yang diduga membantu pembiayaan rezim.
Kelompok milisi yang turut dikenai sanksi antara lain Divisi Sultan Murad, Divisi Sultan Suleiman Shah, dan Hamza Division.
Menurut Kementerian Luar Negeri Inggris, langkah ini bagian dari upaya akuntabilitas dan keadilan bagi warga Suriah dalam rangka mencapai penyelesaian politik yang stabil dan berkelanjutan. Inggris berjanji terus bekerja dengan pemerintahan Suriah untuk mendukung pemulihan ekonomi dan menciptakan Suriah yang menghormati hak serta suara seluruh warga negara.
Sejak kekuasaan Assad dipertanyakan dan kekerasan meningkat, wilayah pesisir Suriah sempat menjadi ajang bentrokan antara aparat keamanan pendukung rezim dan milisi yang terkait dengan rezim lama. Perang saudara di negara itu telah berlangsung cukup lama, menyebabkan kehilangan nyawa dan krisis kemanusiaan yang mendalam.
Sebagai bagian dari kebijakan sanksi sebelumnya, Inggris beberapa bulan lalu juga melonggarkan pembekuan terhadap beberapa badan negara Suriah, termasuk kementerian dan bank sentral, seiring dinamika perubahan politik di sana.
Dalam catatan diplomatik terkait, pejabat luar negeri Inggris pada saat itu melakukan kunjungan ke Suriah dan bertemu dengan pemimpin sementara negara tersebut untuk membahas kemajuan dialog dan kemanusiaan.
Komentar ahli: Ahli keamanan regional menilai sanksi ini mengirim sinyal tegas bahwa komunitas internasional menuntut akuntabilitas atas kekerasan terhadap warga sipil. Namun, dampaknya terhadap dinamika di lapangan bergantung pada implementasi dan dukungan internasional yang konsisten.
Ringkasan singkat: Inggris menjatuhkan sanksi terhadap enam individu dan tiga kelompok milisi karena dugaan keterlibatan mereka dalam kekerasan serta dukungan finansial bagi rezim Suriah. Langkah ini mencakup pembekuan aset, larangan bepergian, dan pembatasan peran direksi perusahaan di Inggris sebagai bagian dari upaya mendorong keadilan dan stabilitas regional.
Inti dari kebijakan ini adalah menekan aktor yang memperparah kekerasan terhadap warga sipil di Suriah dan mendanai rezim, sebagai bagian dari upaya menuju penyelesaian politik yang lebih damai. Sumber: BBC
Temukan berita terbaru dan peristiwa terkini di kategori Berita Dunia pada tanggal 19-12-2025. Artikel berjudul "Inggris Tetapkan Sanksi pada Milisi Suriah dan Pendukung Rezim Assad" memberikan informasi paling relevan dan terpercaya di bidang Berita Dunia. Setiap berita dianalisis secara mendalam untuk memberikan wawasan berharga bagi pembaca kami.
Informasi dalam artikel " Inggris Tetapkan Sanksi pada Milisi Suriah dan Pendukung Rezim Assad " membantu Anda membuat keputusan yang lebih tepat dalam kategori Berita Dunia. Berita kami diperbarui secara berkala dan mematuhi standar jurnalistik.


