IndieWire Umumkan 10 Film Terbaik 2025 Versi 148 Kritikus
Kritikus internasional menilai One Battle After Another sebagai film terbaik 2025. Simak daftar lengkap 10 besar, pandangan sutradara, naskah, akting, dan sinematografi.
Sebuah survei tahunan dari IndieWire melibatkan 148 kritikus dari berbagai negara untuk menilai film-film terbaik di tahun 2025. Hasilnya menunjukkan ragam gaya dan bahasa sinematik yang kuat, dengan satu judul menonjol sebagai favorit umum di kalangan kritikus.
Karya terbaru Paul Thomas Anderson, One Battle After Another, yang dibintangi Leonardo DiCaprio, dinobatkan sebagai film terbaik 2025 menurut jajaran kritikus. Film ini mendapat dukungan luas, dengan banyak penilai menempatkannya di posisi teratas.
Daftar 10 besar versi kritikus 2025
- One Battle After Another (2025) — film ini memuncaki daftar berkat alur intens dan penyutamaan visual yang kuat, berdasarkan suara dari 101 kritikus, dengan 43 di antaranya menempatkannya di nomor satu.
- Simple Coincidence (Yek tasadef sadeh, 2025) — dianggap kuat karena narasi yang mengalir lancar dan kejutan plot yang relevan.
- Sinners (Sinners, 2025) — diganjar pujian atas kedalaman tema moral dan akting yang menonjol.
- Affeksjonsverdi (Affeksjonsverdi, 2025) — dinilai karena nilai emosionalnya yang mendalam dan karakter yang kompleks.
- O Agente Secreto (O Agente Secreto, 2025) — kisah agen rahasia yang disoroti dengan gaya visual unik.
- Marty Supreme (Marty Supreme, 2025) — komedi gelap dengan sentuhan satir yang tajam.
- Train Dreams (Train Dreams, 2025) — dieksplorasi lewat ritme naratif dan sinematografi yang memikat.
- Sirât (Sirât, 2025) — perjalanan spiritual yang memikat dengan penceritaan halus.
- Hamnet (Hamnet, 2025) — adaptasi sastra yang dibawakan secara intens dengan fokus karakter.
- Sorry, Baby (Sorry, Baby, 2025) — drama intim yang menonjol lewat kedekatan emosional.
Selain peringkat film, para kritikus juga menyoroti daftar sutradara terbaik tahun ini. Pada puncak, Paul Thomas Anderson berada di peringkat pertama dengan One Battle After Another, diikuti karya-karya dari Ryan Coogler, Kleber Mendonça Filho, Jafar Panahi, dan Josh Safdie.
- Paul Thomas Anderson — One Battle After Another (2025)
- Ryan Coogler — Sinners (2025)
- Kleber Mendonça Filho — O Agente Secreto (2025)
- Jafar Panahi — Yek tasadef sadeh (2025)
- Josh Safdie — Marty Supreme (2025)
Di sisi naskah, One Battle After Another juga disebut sebagai contoh terbaik dalam kategori skenario, diikuti karya lain yang eksperimental dan tajam secara naratif.
- One Battle After Another (2025)
- Simple Coincidence (Yek tasadef sadeh, 2025)
- Sinners (Sinners, 2025)
- Affeksjonsverdi (Affeksjonsverdi, 2025)
- O Agente Secreto (2025)
Dalam bagian performa akting, para kritikus menyoroti beberapa nama terkemuka: Rose Byrne, Ethan Hawke, Wagner Mora, Jesse Buckley, Timothée Chalamet, Michael B. Jordan, Benicio del Toro, Sean Penn, Amanda Seyfried, dan Renate Reinsve. Mereka masing-masing dinilai karena kontribusi kuat pada karakter dan dinamika cerita.
- Rose Byrne — If I Had Legs I’d Kick You (2025)
- Ethan Hawke — Blue Moon (2025)
- Wagner Mora — O Agente Secreto (2025)
- Jesse Buckley — Hamnet (2025)
- Timothée Chalamet — Marty Supreme (2025)
- Michael B. Jordan — Sinners (2025)
- Benicio Del Toro / Sean Penn — One Battle After Another (2025)
- Amanda Seyfried — The Testament of Ann Lee (2025)
- Renate Reinsve — Affeksjonsverdi (2025)
Dalam bidang sinematografi, kritikus melihat karya menonjol di beberapa judul seperti Train Dreams, One Battle After Another, dan Sinners, dengan sejumlah film lain yang menonjol karena pencitraan visualnya yang inovatif.
IndieWire menjelaskan bahwa proses pemungutan suara dilakukan dengan menilai 10 film pilihan kritikus, lalu memberi skor berdasarkan urutan preferensi masing-masing. Teknik peringkat ini juga dipakai untuk kategori lain di jajaran penghargaan.
Sebelumnya, publikasi seperti Rolling Stone, Esquire, dan Cahiers du Cinéma juga merilis daftar film terbaik 2025. Sementara Metacritic memilih beberapa karya yang dianggap kurang memenuhi standar tahun ini.
Komentar ahli
Komentar ahli: Para analis di INLIBER menyatakan tren 2025 menekankan kedalaman karakter dan eksperimentasi visual yang lebih luas. Mereka menambahkan bahwa hal ini mencerminkan bahasa film kontemporer yang relevan bagi penonton Indonesia.
Ringkasan singkat
Survei IndieWire mengungkap keragaman gaya dan tema di perfilman 2025, dengan One Battle After Another sebagai titel teratas. Daftar 10 besar meliputi karya-karya yang kuat dari segi narasi, sutradara, naskah, akting, dan sinematografi. Metode peringkat yang rinci memberi gambaran jelas mengenai preferensi kritikus internasional, termasuk pembaca dan penonton Indonesia.
Inti temuan tahun ini adalah perpaduan narasi kuat dengan bahasa visual yang mampu menghadirkan pengalaman mendalam bagi penonton di Indonesia.


