Ungkapan yang Harus Dihindari untuk Bahasa yang Lebih Efektif
Menghilangkan ungkapan berlebihan dari percakapan Anda dapat membuat komunikasi lebih jelas dan menarik. Pelajari ungkapan-ungkapan yang sebenarnya tidak perlu dan cara menggantinya dengan pilihan kata yang lebih tepat.
Apakah Anda pernah merasa takut mengalami "kegagalan total"? Ungkapan ini sering terdengar, tetapi sebenarnya mengandung pengulangan makna yang tidak perlu. Mari kita telaah bersama beberapa contoh ungkapan yang sebaiknya dihindari dalam percakapan sehari-hari.
Anda pasti sering mendengar frasa seperti "lowongan pekerjaan kosong" atau "rekan kerja". Mungkin Anda merasa ada yang janggal dengan ungkapan tersebut. Benar sekali! Ini adalah contoh pleonasme — penggunaan kata yang berulang makna sehingga membuat kalimat menjadi berlebihan dan membingungkan. Untuk itu, penting untuk menghilangkan pleonasme agar komunikasi menjadi lebih efektif. Berikut beberapa contohnya.
Artikel ini juga tersedia dalam format audio. Jika Anda lebih suka mendengarkan, silakan putar podcast di bawah ini.
1. Prioritas Utama
Kata "prioritas" sendiri sudah mengandung arti utama atau yang paling penting. Oleh karena itu, menambahkan kata "utama" di depannya menjadi pengulangan makna yang tidak perlu. Gunakan saja "prioritas" tanpa tambahan kata lain.
2. Harta Karun Berharga
Kata "harta karun" sudah merujuk pada sesuatu yang berharga dan istimewa. Jadi, menambahkan kata "berharga" di depannya menjadi berlebihan. Namun, Anda bisa mengatakan "harta karun yang tak ternilai" untuk menekankan nilai yang luar biasa.
3. Kegagalan Total
"Kegagalan" sudah berarti tidak berhasil sama sekali, sehingga menambahkan "total" adalah pengulangan makna. Jika ingin menekankan, gunakan kata lain seperti "kegagalan besar" atau "kegagalan mutlak".
4. Fenomena Unik
Fenomena secara otomatis mengacu pada sesuatu yang luar biasa atau unik. Sebagai alternatif, Anda bisa menggunakan frasa seperti "kejadian langka" atau "peristiwa menakjubkan" untuk menambah variasi.
5. Kejutan Tak Terduga
Kata "kejutan" sudah mengandung unsur ketidakterdugaan. Maka, menambahkan kata "tak terduga" menjadi redundan. Cukup gunakan "kejutan" saja untuk menyampaikan makna tersebut.
6. Pilihan Paling Optimal
Kata "optimal" sudah menunjukkan pilihan terbaik. Menambah frasa "paling" menjadi pengulangan yang tidak perlu. Gunakan salah satu saja untuk menyampaikan maksud secara efektif.
7. Pejabat Pemerintah
Pejabat secara otomatis merujuk pada seseorang yang bekerja di pemerintahan. Menambahkan kata "pemerintah" menjadi berlebihan dan dapat dihilangkan untuk membuat kalimat lebih ringkas.
8. Dirawat di Rumah Sakit
Kata "dirawat" sudah menunjukkan tindakan perawatan di rumah sakit. Jadi, menambahkan "di rumah sakit" menjadi pengulangan. Pilih salah satu untuk menyampaikan pesan dengan jelas.
9. Penundaan Sementara
Kata "penundaan" sudah berarti penangguhan untuk sementara waktu. Menambahkan kata "sementara" hanya memperpanjang kalimat tanpa penambahan makna. Sebaiknya langsung sebutkan durasi penundaan jika diperlukan.
10. Menuduh Kesalahan
Kata "menuduh" sudah berarti menyatakan seseorang bersalah. Oleh karena itu, menambahkan kata "kesalahan" menjadi pengulangan yang tidak efektif. Gunakan "menuduh" diikuti dengan pelanggaran yang spesifik.
Memahami dan menghindari pleonasme dalam bahasa sehari-hari akan membantu Anda berbicara dan menulis dengan lebih jelas dan profesional. Mulailah dari sekarang untuk memperhatikan pilihan kata Anda agar komunikasi semakin efektif dan menarik.
Temukan berita terbaru dan peristiwa terkini di kategori Pendidikan, Karir & Studi pada tanggal 26-04-2022. Artikel berjudul "Ungkapan yang Harus Dihindari untuk Bahasa yang Lebih Efektif" memberikan informasi paling relevan dan terpercaya di bidang Pendidikan, Karir & Studi. Setiap berita dianalisis secara mendalam untuk memberikan wawasan berharga bagi pembaca kami.
Informasi dalam artikel " Ungkapan yang Harus Dihindari untuk Bahasa yang Lebih Efektif " membantu Anda membuat keputusan yang lebih tepat dalam kategori Pendidikan, Karir & Studi. Berita kami diperbarui secara berkala dan mematuhi standar jurnalistik.


