Injeksi GLP-1 untuk Penurunan Berat Badan: Risiko dan Realita
InLiber Tim Redaksi
InLiber Tim Redaksi 5 hari yang lalu
Tim Redaksi #Berita Dunia

Injeksi GLP-1 untuk Penurunan Berat Badan: Risiko dan Realita

Popularitas injeksi GLP-1 untuk menurunkan berat badan meningkat, tetapi penggunaan tanpa pengawasan medis berisiko. Pelajari kisah nyata, efek samping, dan pedoman keselamatan.

Pertumbuhan penggunaan injeksi penurun berat badan berbasis GLP-1 di luar konteks medis semakin marak. Banyak orang mencari hasil cepat untuk penampilan, bukan kebutuhan medis. Dua kisah nyata menggambarkan motivasi, manfaat sementara, dan risiko serius yang bisa timbul jika perawatan ini dilakukan tanpa pengawasan profesional.

Kisah Gabriela: perjuangan tanpa resep

Gabriela, seorang pengacara Brasil, berjuang menurunkan berat badan yang naik selama pandemi. Berat badannya 76 kg dengan tinggi 1,69 m, sehingga BMI sekitar 26,6. Ia sudah mencoba diet ketat dan latihan intensif enam hari seminggu, namun hasilnya tidak mempan. Teman-temannya membocorkan rahasia suntikan penurun berat badan. Tanpa resep, Gabriela membeli Ozempic di apotek di Rio de Janeiro pada Februari 2024 dan memulai penggunaan tanpa pengawasan medis.

Hasilnya terasa hampir seketika. Ia merasa seolah kenyang meski makan sedikit, tetapi berat badan perlahan turun ketika ia berhenti menyuntik. Pola ini berulang setiap kali ia merasa penampilan di cermin tidak sesuai keinginannya.

Ia menjalani siklus ini selama setahun, mengubah kebiasaan hingga merasa lebih percaya diri saat melihat diri di cermin. Namun para pakar menegaskan penggunaan tanpa indikasi medis berisiko bagi kesehatan.

Ilustrasi bagaimana obat penurun berat badan bekerja pada tubuh manusia

Kisah Andrew: eksekutif yang membeli suntikan online

Andrew, 49 tahun, juga tidak memenuhi syarat untuk resep di Inggris. Seorang eksekutif perusahaan makanan yang pernah menggelar pesta mewah di pusat kota London merasa perlu berubah. Beratnya sekitar 90 kg, tinggi 1,83 m, BMI 26,9. Ia membeli suntikan lewat apotek online melalui penilaian mandiri tanpa verifikasi independen.

Pada awal 2024 ia mulai penyuntikan mingguan Wegovy dan kemudian Mounjaro. "Rasanya suara makanan menghilang, saya tidak terlalu memikirkan makanan lagi," katanya. Kini ia tetap makan di restoran, tetapi jauh lebih sedikit dan jarang merasa lapar mendesak. Jadwal penyuntikan ia sesuaikan dengan acara sosial, misalnya sebelum perjalanan kapal ke Mediterania, lalu berhenti beberapa bulan dan melanjutkan lagi menjelang Natal. Gabriela juga kadang melewatkan dosis sebelum pesta agar bisa makan lebih banyak. Ia memperkirakan telah mengeluarkan sekitar Rp30 juta untuk jabs ini.

Ilustrasi seorang pria tanpa wajah dengan tubuh berotot di pantai

Risiko kesehatan dan pandangan pakar

Para pakar menyoroti bahaya penggunaan tidak teratur dan tanpa pengawasan medis. Obat GLP-1 awalnya disetujui untuk diabetes tipe 2 dan obesitas, bukan untuk tujuan kosmetik semata.

Dr Bharti Shetye, wakil presiden Asosiasi Obesitas, mengamati tren peningkatan penggunaan untuk tujuan kosmetik. Prof Simone van de Sande Lee, ahli endokrinologi, menegaskan bahwa obat ini dirancang untuk kondisi seperti diabetes atau obesitas, bukan untuk mode kecantikan semata.

Efek samping umum dan dampak jangka panjang

Efek samping umum meliputi mual, muntah, diare, dan sembelit. Risiko yang lebih serius meliputi serangan batu empedu akut, pankreatitis, dan reaksi alergi berat. Gabriela mengaku hanya mengalami nyeri perut ringan, mungkin terkait pola makan dan konsumsi alkohol selama penggunaan suntikan.

Beberapa pakar menyoroti potensi kehilangan massa otot, terutama pada individu yang lebih ringan tubuhnya. Jika berat badan kembali naik, komposisi tubuh bisa memburuk dan meningkatkan risiko berat badan naik jangka panjang karena efek yo-yo.

Dokumen petunjuk penggunaan Ozempic, Wegovy, dan Mounjaro merekomendasikan penyuntikan mingguan pada jadwal tetap di bawah pengawasan medis, serta peningkatan dosis bertahap. Suntikan sebaiknya diberikan di lengan atas, paha, atau perut.

Kaitan emosional dan dampak psikologis

Selain efek fisik, ada aspek psikologis yang perlu diperhatikan. Beberapa pasien mengaitkan kehilangan berat badan dengan perasaan dicintai dan bahagia, padahal harapan seperti itu tidak selalu realistis. Ketika penghentian suntikan membuat berat badan kembali naik, banyak orang merasa gagal. Secara biologis, ketika berat badan turun, hormon lapar bisa naik dan metabolisme melambat, sehingga berat badan cenderung naik kembali jika pengobatan berhenti.

Di Inggris, pedoman NHS membatasi penggunaan obat ini hingga dua tahun maksimal. Pada 2025, otoritas memperketat penjualan online untuk mencegah penyalahgunaan. Brasil juga menerapkan pembatasan serupa pada resep.

Arah masa depan dan pilihan pribadi

Beberapa orang seperti Gabriela dan Andrew menyatakan tidak berniat berhenti, melihat obat ini sebagai komitmen jangka panjang terhadap penampilan meski menyadari risikonya. Mereka menyebut bahwa dengan pengawasan medis yang tepat, risiko bisa dikelola sebagai bagian dari perawatan berkelanjutan.

Ringkasnya, penggunaan injeksi GLP-1 untuk menurunkan berat badan bukan solusi tanpa risiko. Dunia kedokteran menekankan perlunya perawatan jangka panjang dan evaluasi medis untuk mengelola obesitas secara aman.

Dalam konteks Indonesia, penggunaan obat ini hanya boleh dilakukan atas rekomendasi dokter dan di bawah pengawasan tenaga kesehatan profesional. Penggunaan tanpa supervisi dapat menimbulkan risiko kesehatan jangka panjang.

Komentar pakar

Seorang pakar obesitas menegaskan bahwa obat GLP-1 seharusnya dipakai untuk kondisi medis yang jelas, bukan sebagai cara cepat untuk terlihat lebih kurus. Penggunaan berulang-ulang tanpa evaluasi berpotensi menimbulkan masalah pada tubuh dalam jangka panjang.

Profesor terkait menambahkan bahwa efek jangka panjang pada orang yang sehat tanpa kebutuhan medis masih belum dipelajari secara menyeluruh.

Ringkasan singkat

Ringkasan singkat: Injeksi GLP-1 bisa membantu menurunkan berat badan, tetapi membawa risiko medis jika dipakai tanpa indikasi klinis dan tanpa pengawasan. Efek samping umum meliputi mual, diare, hingga masalah kandung empedu, serta potensi kehilangan massa otot. Perawatan jangka panjang perlu evaluasi medis berkala, dan konsultasi dengan dokter tetap utama sebelum memutuskan terapi.

Inti: Penggunaan injeksi penurun berat badan tanpa pengawasan medis berisiko dan dapat berdampak jangka panjang pada kesehatan. Sumber informasi: BBC News
0
16

Inliber adalah platform berita global yang menyajikan informasi akurat dan terpercaya dari seluruh dunia secara cepat.

Kami menyajikan liputan mendalam tentang teknologi, politik, kesehatan, olahraga, budaya, keuangan, dan banyak lagi. Inliber dirancang untuk semua pengguna internet dengan antarmuka yang ramah, sumber tepercaya, dan konten berkualitas tinggi di era digital saat ini.