Defisit RAM Global: Mengapa Harga Elektronik Semakin Mahal
0
0

Defisit RAM Global: Mengapa Harga Elektronik Semakin Mahal

Krisis RAM global akibat fokus industri pada AI dan pusat data menaikkan harga modul memori. Pelajari faktor penyebab, dampaknya untuk PC, ponsel, dan prospek Indonesia.

RAM global sedang mengalami kelangkaan dan lonjakan harga akibat perubahan besar di pasar teknologi, terutama untuk AI dan pusat data. Konsumen di Indonesia mulai merasakan dampaknya pada harga PC, ponsel, dan perangkat elektronik lainnya. Berikut ulasan singkat yang relevan bagi pembaca Indonesia.

Kapan masalah ini mulai terjadi

Sejak 2022, permintaan untuk memori server meningkat tajam karena perusahaan besar membangun infrastruktur AI. Tiga produsen utama—Samsung, SK Hynix, dan Micron—menggeser fokus produksi dari perangkat konsumen ke solusi korporat, sehingga persediaan RAM untuk pasar ritel menipis.

Kemudian pada 2025, AI berkembang menjadi tren utama dan permintaan memori untuk data center melampaui pasokan secara signifikan. Produksi diarahkan ke kontrak korporat besar, sehingga RAM untuk konsumen menjadi prioritas kedua.

Mengapa harga RAM melambung

Beberapa faktor utama mendorong lonjakan harga:

  • Konten produksi terkonsentrasi: lebih dari 90% DRAM diproduksi oleh hanya tiga perusahaan global, membuat pasokan sulit ditambah jika permintaan melonjak.
  • HBM dan kebutuhan AI: memori berperforma tinggi untuk akselerator server menambah biaya pembuatan chip.
  • Peralihan standar: DDR4/LPDDR4 semakin ditarik dari jalur produksi, mengurangi opsi modul lama yang kompatibel dengan perangkat lama.
  • Permintaan besar untuk AI: NVIDIA menjadi salah satu pembeli memori terbesar untuk kebutuhan data center dan AI, memperbesar tekanan pada pasokan.

Selain itu, transisi pasar ke LPDDR untuk beberapa perangkat AI meningkatkan kebutuhan memori cepat secara luas, termasuk untuk chip yang sebelumnya didominasi perangkat seluler. Ini semua membuat aliran memori ke pasar konsumen menjadi lebih sempit dan mahal.

Seberapa besar kenaikannya

Harga RAM untuk PC mengalami lonjakan signifikan. Misalnya, modul DDR5 yang dulu dihargai sekitar Rp1,7 juta per paket bisa naik menjadi sekitar Rp6,8–Rp8,5 juta pada akhir periode tertentu.

Beberapa merek terkenal juga mengalami peningkatan harga sebesar ratusan persen; misalnya Kingston FURY Beast RGB dan TeamGroup T-Creae Expert melonjak lebih dari dua kali lipat hingga beberapa kali lipat. Bahkan modul RAM yang pernah dipakai murah kini bisa menembus kisaran harga jutaan rupiah per paket.

Efeknya juga terasa di sektor lain seperti SSD/HDD dan ponsel, di mana produsen mencoba menyeimbangkan biaya produksi dengan kapasitas RAM yang lebih rendah pada model-model baru.

Apa dampaknya bagi Indonesia

Di Indonesia, kelangkaan RAM terasa melalui lonjakan harga modul RAM di toko ritel dan marketplace. Contoh pergerakan harga mencerminkan tren global, dengan modul RAM 32 GB 2x16 GB yang harganya melonjak signifikan tergantung merek dan spesifikasi.

Harga RAM yang lebih tinggi mendorong pelaku usaha teknologi lokal untuk menyesuaikan rencana upgrade dan strategi pembelian jangka pendek. Sektor komputasi dan perangkat terkait juga menjadi terdampak karena biaya modul memori menjadi bagian penting dari biaya total produk.

Bagaimana prospeknya ke depan

Para analis memprakirakan kelangkaan RAM akan bertahan setidaknya hingga akhir 2026, dengan potensi perbaikan pada 2027–2028 saat lini produksi baru mulai beroperasi penuh. Selama periode ini, harga komputer, ponsel, konsol game, dan perangkat elektronik lain kemungkinan tetap meningkat. Namun ada juga pandangan bahwa jika permintaan AI melunak secara signifikan, tekanan harga bisa mereda lebih awal.

Inti dari krisis ini adalah permintaan AI yang jauh lebih besar daripada kapasitas produksi RAM global, sehingga harga memori tetap tinggi hingga pasokan baru siap diproduksi secara massal.

Komentar Ahli: Proyeksi permintaan AI diperkirakan tetap tinggi hingga 2026–2027, sehingga harga memori kemungkinan tetap tinggi. Beberapa analis juga menilai ada risiko gelembung AI jika investasi tidak sejalan dengan keuntungan jangka panjang.

Ringkasan singkat

Defisit RAM global dipicu oleh fokus industri pada AI dan pusat data. Produksi yang terkonsentrasi pada tiga raksasa DRAM, ditambah pergeseran ke memori tingkat tinggi seperti HBM, mempersempit pasokan RAM konsumen dan mendorong harga naik. Dampaknya terasa di Indonesia melalui kenaikan harga modul RAM dan biaya perangkat elektronik. Proyeksi menunjukkan tekanan harga bisa berlanjut hingga 2026–2027, meskipun ada peluang pelonggaran jika permintaan AI menurun secara signifikan.

Jelajahi artikel bermanfaat di kategori Pembaruan Teknologi Terbaru pada tanggal 19-12-2025. Artikel berjudul "Defisit RAM Global: Mengapa Harga Elektronik Semakin Mahal" menawarkan analisis mendalam dan saran praktis di bidang Pembaruan Teknologi Terbaru. Setiap artikel dibuat dengan cermat oleh para ahli untuk memberikan nilai maksimal bagi pembaca.

Artikel " Defisit RAM Global: Mengapa Harga Elektronik Semakin Mahal " memperluas pengetahuan Anda dalam kategori Pembaruan Teknologi Terbaru, menjaga Anda tetap terinformasi tentang perkembangan terbaru, dan membantu membuat keputusan yang tepat. Setiap artikel berbasis konten unik, menjamin orisinalitas dan kualitas.

0
0

Inliber adalah platform berita global yang menyajikan informasi akurat dan terpercaya dari seluruh dunia secara cepat.

Kami menyajikan liputan mendalam tentang teknologi, politik, kesehatan, olahraga, budaya, keuangan, dan banyak lagi. Inliber dirancang untuk semua pengguna internet dengan antarmuka yang ramah, sumber tepercaya, dan konten berkualitas tinggi di era digital saat ini.