Memahami Defisit Fiskal: Apa Itu dan Dampaknya Bagi Ekonomi
Defisit fiskal terjadi ketika pengeluaran pemerintah melebihi pendapatannya. Pelajari konsep defisit fiskal, perbedaannya dengan utang dan surplus, serta bagaimana pemerintah menggunakan defisit untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Adam Hayes, Ph.D., CFA, adalah penulis keuangan dengan pengalaman lebih dari 15 tahun di Wall Street sebagai trader derivatif. Selain keahliannya dalam perdagangan derivatif, Adam juga ahli dalam ekonomi dan keuangan perilaku. Ia meraih gelar master di bidang ekonomi dari The New School for Social Research dan gelar Ph.D. di bidang sosiologi dari University of Wisconsin-Madison. Adam juga memegang sertifikasi CFA serta lisensi FINRA Series 7, 55 & 63. Saat ini, ia meneliti dan mengajar sosiologi ekonomi dan studi sosial tentang keuangan di Hebrew University, Jerusalem.
Apa Itu Defisit Fiskal?
Defisit fiskal adalah kondisi ketika pendapatan pemerintah dalam suatu periode tidak mencukupi untuk membiayai pengeluarannya. Dengan kata lain, pemerintah menghabiskan dana melebihi pemasukan yang diperoleh. Defisit ini biasanya dihitung sebagai persentase dari Produk Domestik Bruto (PDB) atau selisih antara pengeluaran dan pendapatan pemerintah.
Defisit fiskal berbeda dengan utang fiskal dan ketidakseimbangan fiskal. Defisit juga merupakan kebalikan dari surplus fiskal.
Intisari Penting
- Defisit fiskal terjadi saat pengeluaran pemerintah lebih besar dari pendapatannya.
- Defisit tidak termasuk utang yang sudah dimiliki suatu negara.
- Defisit adalah lawan dari surplus fiskal.
- Pemerintah AS mengalami defisit fiskal hampir tiap tahun sejak Perang Dunia II.
Memahami Defisit Fiskal Lebih Dalam
Defisit fiskal, atau yang juga dikenal sebagai defisit negara, muncul ketika pengeluaran pemerintah melebihi pendapatan selama tahun fiskal. Hal ini bisa terjadi karena dorongan untuk membiayai program sosial seperti jaminan sosial, layanan kesehatan, belanja militer, atau pembangunan infrastruktur.
Besarnya defisit dipengaruhi oleh beberapa faktor utama, antara lain:
- Kondisi ekonomi negara, seperti tingkat pengangguran, pendapatan bisnis, dan harga-harga.
- Kebijakan fiskal, yakni pengaturan pengeluaran pemerintah dan penerimaan pajak.
Seringkali, pemerintah sengaja menjalankan defisit saat ekonomi sedang melemah. Misalnya, mereka mungkin menurunkan pajak atau meningkatkan belanja untuk merangsang konsumsi dan aktivitas ekonomi. Biasanya ini terjadi saat inflasi tinggi atau ekonomi sedang resesi. Untuk menutupi kekurangan dana, pemerintah biasanya meminjam dari masyarakat atau negara lain.
Defisit biasanya dilaporkan sebagai persentase dari PDB atau dalam bentuk nilai dolar, yaitu selisih antara pendapatan dan pengeluaran. Ketika pengeluaran melebihi pendapatan, maka tercipta defisit fiskal.
Penting untuk Diketahui
Dalam perhitungan defisit fiskal, pendapatan yang dihitung hanya pajak dan pendapatan lainnya, tidak termasuk pinjaman yang digunakan untuk menutupi kekurangan anggaran.
Dukungan dan Kritik terhadap Defisit Fiskal
Defisit fiskal tidak selalu dipandang negatif. Ekonom terkenal John Maynard Keynes berpendapat bahwa pengeluaran defisit dan utang yang timbul dapat membantu negara keluar dari resesi ekonomi.
Namun, para konservatif fiskal biasanya menentang defisit dan lebih memilih kebijakan anggaran seimbang, di mana pengeluaran sama dengan pendapatan tanpa defisit atau surplus.
Perbedaan Defisit Fiskal, Utang Fiskal, dan Ketidakseimbangan Fiskal
Istilah defisit fiskal sering disalahartikan dengan utang fiskal atau ketidakseimbangan fiskal. Berikut penjelasannya:
Utang Fiskal
Defisit fiskal berarti pengeluaran lebih besar dari pendapatan dalam satu periode. Sementara utang fiskal adalah total jumlah hutang yang dimiliki pemerintah kepada krediturnya. Pemerintah biasanya meminjam untuk membiayai berbagai program seperti infrastruktur dan sosial.
Utang fiskal terkumpul dari defisit bertahun-tahun dan terdiri dari:
- Utang yang dimiliki publik, seperti obligasi dan surat berharga.
- Utang yang dimiliki negara lain.
- Dana kepercayaan milik pemerintah federal.
Per Januari 2025, utang pemerintah AS mencapai sekitar $36,22 triliun, dengan $28,86 triliun di antaranya dimiliki oleh publik dan lebih dari $7,35 triliun merupakan hutang antar pemerintah.
Ketidakseimbangan Fiskal
Ketidakseimbangan fiskal mengukur perbedaan antara kewajiban utang di masa depan dengan pendapatan yang akan diperoleh. Ini berarti pendapatan masa depan tidak cukup untuk menutupi utang dan pengeluaran jangka panjang.
Ketidakseimbangan terjadi ketika pengeluaran suatu negara tidak sejalan dengan kemampuan pendapatan untuk membiayai pengeluaran dan kewajiban utang di masa depan.
Defisit Fiskal vs. Surplus Fiskal
Defisit fiskal merupakan kebalikan dari surplus fiskal, yakni kondisi di mana pendapatan pemerintah melebihi pengeluaran. Negara dengan surplus dapat menggunakan dana lebih untuk investasi baru atau melunasi utang.
Sejak Perang Dunia II, pemerintah AS sebagian besar mengalami defisit, meskipun pernah ada beberapa tahun surplus, seperti di masa pemerintahan Presiden Harry Truman, Dwight Eisenhower, Richard Nixon, dan Bill Clinton yang mencapai surplus signifikan pada akhir 1990-an dan awal 2000-an.
Contoh Kasus Defisit Fiskal
Pemerintah AS sudah mengalami defisit sejak kemerdekaan. Alexander Hamilton, sekretaris keuangan pertama, mengusulkan penerbitan obligasi untuk melunasi utang dari Perang Revolusi.
Pada masa Depresi Besar, Presiden Franklin D. Roosevelt mencatat defisit fiskal yang tumbuh pesat karena kebijakan New Deal dan biaya Perang Dunia II, meningkat dari 4,5% PDB tahun 1932 menjadi 26,8% pada 1943.
Setelah krisis keuangan 2007-2009, defisit juga meningkat besar, misalnya:
- Pada 2009, di bawah Presiden Barack Obama, defisit melewati $1 triliun untuk mendanai program stimulus melawan resesi besar.
- Pada 2020, di masa Presiden Donald Trump, defisit mencapai $3,1 triliun akibat pemotongan pajak dan pengeluaran terkait pandemi COVID-19.
- Pada 2024, defisit federal mencapai $1,83 triliun dengan pengeluaran $6,75 triliun dan pendapatan $4,92 triliun.
- Prediksi 2025 menunjukkan defisit sekitar $1,9 triliun dengan pengeluaran $7 triliun dan pendapatan $5,2 triliun.
Perbedaan antara Defisit Fiskal dan Utang Fiskal
Defisit fiskal adalah selisih negatif antara pendapatan dan pengeluaran dalam satu periode, sedangkan utang fiskal adalah total kewajiban hutang yang harus dibayar pemerintah. Defisit menimbulkan utang jika pemerintah meminjam untuk menutupi kekurangannya.
Seberapa Sering AS Mengalami Surplus?
Amerika Serikat umumnya mengalami defisit fiskal, tetapi sejak 1974 pernah empat kali mencatat surplus, dengan yang terakhir terjadi pada 2001.
Apakah Defisit Fiskal Selalu Buruk?
Defisit fiskal tidak selalu berdampak negatif. Dalam situasi ekonomi sulit, defisit dapat meningkatkan aktivitas ekonomi dengan membiayai program sosial dan infrastruktur serta menambah daya beli masyarakat, seperti melalui stimulus fiskal.
Namun, jika defisit berlangsung lama tanpa pengelolaan yang tepat, dapat memberikan tekanan pada kesehatan ekonomi jangka panjang.
Apa yang Terjadi Jika Pengeluaran Sama dengan Pendapatan?
Ketika pengeluaran pemerintah sama dengan pendapatan, disebut anggaran seimbang. Tidak ada defisit maupun surplus. Pendukung anggaran seimbang berpendapat hal ini melindungi program sosial untuk masa depan, sementara kritikus mengatakan bisa menghambat respons pemerintah dalam kondisi ekonomi sulit.
Kesimpulan
Defisit fiskal adalah situasi di mana pengeluaran pemerintah melebihi pendapatan. Meskipun sering dikaitkan dengan hal negatif, defisit dapat menjadi alat penting untuk mendorong pemulihan ekonomi dalam masa sulit. Namun, pengelolaan defisit yang berkelanjutan perlu diperhatikan agar tidak merusak stabilitas ekonomi jangka panjang.
Temukan topik menarik dan konten analitis di kategori Kebijakan Fiskal pada tanggal 09-12-2024. Artikel berjudul "Memahami Defisit Fiskal: Apa Itu dan Dampaknya Bagi Ekonomi" memberikan wawasan baru dan panduan praktis di bidang Kebijakan Fiskal. Setiap topik dianalisis secara teliti untuk memberikan informasi yang berguna bagi pembaca.
Topik " Memahami Defisit Fiskal: Apa Itu dan Dampaknya Bagi Ekonomi " membantu Anda membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kategori Kebijakan Fiskal. Semua topik di situs kami unik dan menawarkan konten berharga bagi audiens.


