7 Penyebab Tak Terduga Keringat Malam yang Perlu Kamu Ketahui
Keringat malam bisa menjadi tanda masalah kesehatan serius meski suhu kamar tidak panas. Pelajari faktor penyebab umum, gejala, dan langkah praktis mengatasi keringat berlebih saat tidur.
Keringat malam sering terjadi tanpa kita sadari. Meski kadang normal, kondisi ini bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan jika berlangsung lama. Simak faktor penyebab utama dan langkah praktis penanganannya.
1. Menopause (klimaks)
Wanita usia paruh baya cenderung mengalami penurunan produksi estrogen karena berkurangnya fungsi ovarium. Hal ini membuat otak merangsang pelepasan hormon lain yang bisa meningkatkan suhu tubuh menjelang malam, sehingga muncul rasa panas dan keringat malam berlebih saat tidur.
Apa yang bisa dilakukan
Jika muncul tanda menopause, konsultasikan ke dokter kandungan. Dokter bisa meresepkan terapi pengganti hormon estrogen untuk meredakan gejala. Terapi ini tidak menghentikan menopause, tetapi membantu mengurangi keringat malam dan rasa tidak nyaman.
2. Kebiasaan buruk
Nikotin pada rokok bisa merangsang kelenjar keringat melalui sistem saraf. Mereka yang merokok berat cenderung mengalami keringat malam lebih sering. Konsumsi alkohol juga mengganggu pengaturan suhu tubuh dan hormon, sehingga tidur lebih sering disertai keringat berlebih.
Apa yang bisa dilakukan
Kurangi atau hentikan merokok, hindari minuman beralkohol menjelang tidur. Jika masalah berlanjut meski sudah berhenti, konsultasikan ke dokter untuk evaluasi lebih lanjut.
3. Gangguan endokrin
Beberapa kelainan hormon dapat meningkatkan produksi keringat karena kelenjar keringat menjadi lebih aktif. Kondisi yang sering terkait antara lain:
- hipertiroidisme (kadar hormon tiroid berlebih);
- diabetes mellitus;
- pheochromocytoma (tumor pada kelenjar adrenal);
- akromegali.
Apa yang harus dilakukan
Konsultasikan ke dokter umum untuk pemeriksaan hormon. Jika hasilnya tidak normal, dokter akan merujuk ke spesialis endokrinologi untuk penanganan yang tepat.
4. Apnea tidur (gangguan napas saat tidur)
Apnea tidur adalah keadaan berhenti bernapas sementara saat tidur, biasanya disertai dengkuran keras. Keringat malam bisa muncul sebagai gejala tambahan karena respons tubuh terhadap gangguan napas.
Risiko meningkat pada orang dengan kelebihan berat badan, hipertensi, dan pada pria maupun wanita. Gangguan ini meningkatkan risiko masalah jantung jika tidak ditangani.
Apa yang dilakukan
Bila pasangan mendengar dengkuran keras atau Anda bangun dengan kepala terasa pusing, konsultasikan ke dokter. Penanganan bisa meliputi penurunan berat badan, berhenti merokok dan alkohol, tidur dengan posisi menyamping, serta menghindari obat tidur. Beberapa kasus memerlukan alat bantu napas seperti CPAP atau tindakan medis lainnya.
5. Infeksi
Keringat malam bisa muncul saat ada infeksi, seperti flu, atau penyakit kronis tertentu seperti tuberkulosis. Kadang penyakit infeksi bisa hadir tanpa gejala lain yang jelas.
Apa yang dilakukan
Jika keringat malam disertai demam ringan atau jika Anda baru saja kembali dari daerah dengan risiko TB, konsultasikan ke dokter. Cari bantuan segera jika demam berat atau gejala memburuk.
6. Obat-obatan
Beberapa obat dapat menyebabkan keringat malam sebagai efek samping, misalnya antidepresan, beta-blocker, atau insulin pada diabetes.
Apa yang dilakukan
Jika gejala muncul setelah mulai minum obat tertentu, beritahu dokter. Dokter bisa mengganti obat atau menyesuaikan dosis.
7. Tumor
Beberapa jenis kanker pada stadium awal bisa tidak menimbulkan gejala jelas, namun keringat malam bisa muncul. Contohnya leukemia, limfoma, atau masalah pada kelenjar getah bening. Disertai demam, lemas, nyeri tulang, atau pembengkakan kelenjar getah bening tanpa sebab, gejala perlu evaluasi segera.
Apa yang dilakukan
Diagnosa kanker memerlukan pemeriksaan menyeluruh. Segera temui dokter jika keringat malam disertai penurunan berat badan tanpa sebab, nyeri tulang, atau pembengkakan kelenjar getah bening. Dokter akan merencanakan pemeriksaan darah, pencitraan (CT/MRI), dan tes lain sesuai kebutuhan.
Komentar ahli
Keringat malam bisa berasal dari banyak penyebab. Evaluasi menyeluruh diperlukan untuk menentukan penyebab dan rencana perawatan yang tepat, ujar pakar endokrinologi.
Ringkasan singkat
Keringat malam dapat disebabkan banyak hal, mulai dari kebiasaan hidup hingga kondisi kesehatan. Diagnosis tepat membantu memilih penanganan yang tepat dan mencegah komplikasi serius. Jika gejala berlanjut atau disertai demam, nyeri, atau penurunan berat badan tanpa sebab, segera konsultasikan ke tenaga medis.
Kunci utama: keringat malam sering merupakan tanda dari berbagai keadaan, mulai dari hal ringan hingga masalah kesehatan serius. Deteksi dini dan evaluasi medis membantu tindakan penanganan yang tepat.


