Mengenal Sushi Bond: Investasi Unik dari Jepang di Pasar Global
Sushi Bond adalah obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan Jepang di pasar internasional dengan mata uang non-yen, biasanya dolar AS. Pelajari bagaimana instrumen keuangan ini memberikan peluang diversifikasi dan keuntungan bagi para investor Jepang.
Suzanne adalah seorang pemasar konten, penulis, dan pemeriksa fakta. Ia memiliki gelar Sarjana Sains di bidang Keuangan dari Bridgewater State University dan membantu mengembangkan strategi konten.
Apa Itu Sushi Bond?
Sushi Bond adalah istilah yang digunakan untuk obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan Jepang di pasar luar negeri dengan denominasi mata uang selain yen. Biasanya, mata uang yang digunakan adalah dolar Amerika Serikat.
Poin Penting
- Sushi Bond diterbitkan oleh perusahaan Jepang di pasar luar negeri dengan mata uang non-yen.
- Obligasi ini memiliki tingkat bunga tetap, bisa jangka pendek atau panjang, dan lebih diminati saat nilai yen melemah.
- Sushi Bond merupakan jenis Eurobond internasional dengan pembeli dan penjual mayoritas berasal dari Jepang.
Memahami Sushi Bond
Secara sederhana, Sushi Bond adalah jenis Eurobond, yaitu obligasi internasional yang diterbitkan dalam mata uang asing dari negara penerbitnya. Dalam hal ini, penerbit adalah perusahaan Jepang dan mata uang yang digunakan biasanya dolar AS.
Obligasi ini menawarkan tingkat bunga tetap dan dapat memiliki tenor jangka pendek hingga panjang. Sushi Bond terutama diterbitkan oleh perusahaan Jepang untuk investor Jepang dan menjadi pilihan menarik ketika nilai yen melemah. Berbeda dengan Sushi Bond, obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan Jepang di luar Jepang namun menggunakan denominasi yen dikenal sebagai Euroyen Bond.
Para investor institusional Jepang tertarik pada Sushi Bond karena berada di luar yurisdiksi Bank of Japan (BoJ) sehingga tidak termasuk dalam batasan kepemilikan sekuritas asing yang berlaku di Jepang. Perusahaan, lembaga, dan perusahaan asuransi Jepang yang ingin menambahkan diversifikasi mata uang pada portofolio obligasi mereka adalah pembeli logis dari obligasi ini.
Perusahaan Jepang menerbitkan Sushi Bond untuk memanfaatkan peluang investasi, mendapatkan pembiayaan dengan biaya rendah, atau melakukan refinancing kewajiban mata uang asing. Popularitas Sushi Bond bagi pembeli dan penjual sangat dipengaruhi oleh fluktuasi nilai tukar mata uang.
Salah satu ciri khas Sushi Bond adalah sebagian besar pembeli dan penjualnya adalah orang Jepang meskipun obligasi ini menggunakan mata uang asing. Obligasi ini dapat dibeli secara langsung maupun melalui pasar sekunder.
Selain itu, perusahaan asing juga dapat menerbitkan obligasi di Jepang dengan mata uang negaranya sendiri, yang dikenal sebagai Shogun Bond.
Hal Penting
Karena merupakan obligasi asing, Sushi Bond tidak termasuk dalam batasan kepemilikan sekuritas asing di Jepang.
Keunggulan Sushi Bond
Sushi Bond termasuk dalam praktik arbitrase regulasi terkait kepemilikan sekuritas Jepang. Arbitrase regulasi adalah strategi untuk menghindari regulasi yang kurang menguntungkan dengan memanfaatkan celah hukum guna menghasilkan hasil yang lebih baik dan menguntungkan bagi investor atau pembeli.
Dengan kata lain, Sushi Bond merupakan cara legal yang digunakan oleh perusahaan, lembaga, dan investor untuk mendapatkan keuntungan melalui transaksi di pasar luar negeri yang tidak terikat oleh regulasi domestik.
Popularitas Sushi Bond mencapai puncaknya pada tahun 1985, namun kemudian menurun seiring penguatan nilai yen.
Temukan topik menarik dan konten analitis di kategori Obligasi pada tanggal 31-01-2021. Artikel berjudul "Mengenal Sushi Bond: Investasi Unik dari Jepang di Pasar Global" memberikan wawasan baru dan panduan praktis di bidang Obligasi. Setiap topik dianalisis secara teliti untuk memberikan informasi yang berguna bagi pembaca.
Topik " Mengenal Sushi Bond: Investasi Unik dari Jepang di Pasar Global " membantu Anda membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kategori Obligasi. Semua topik di situs kami unik dan menawarkan konten berharga bagi audiens.


