Mengapa Anak Saya Menangis dan Bagaimana Cara Mengatasinya?
Sara Lindberg
Sara Lindberg 5 tahun yang lalu
Penulis Medis & Penggiat Kesehatan Holistik #Perjalanan Orang Tua
0
6.1K

Mengapa Anak Saya Menangis dan Bagaimana Cara Mengatasinya?

Anak Anda menangis tanpa henti dan Anda bingung mengapa? Temukan cara memahami alasan di balik air mata anak dan solusi efektif untuk menenangkannya dengan panduan dari para ahli.

anak kecil menangis
gambar anak kecil menangis

Menangis adalah cara alami untuk melepaskan stres dan mengurangi kecemasan, bahkan terkadang terasa membebaskan. Bayi, balita, dan anak kecil menangis karena berbagai alasan. Meskipun terkadang membuat frustrasi, menangis memiliki tujuan yang penting.

Ada empat emosi utama yang universal bagi semua manusia, termasuk anak-anak: marah, bahagia, sedih, dan takut. Menangis bisa menjadi ungkapan dari semua perasaan tersebut,” jelas Donna Housman, EdD, psikolog klinis dan pendiri Housman Institute di Boston.

Umumnya, kita menangis karena kesedihan, namun menangis juga bisa muncul saat mengalami emosi lain. Jika anak Anda menangis tanpa alasan jelas atau sulit ditenangkan, penting untuk mencari tahu penyebabnya agar bisa menemukan solusi terbaik.

Mengapa anak saya menangis?

Menangis adalah cara komunikasi utama bagi bayi sejak lahir. Jadi, menangis adalah hal yang normal. Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), bayi yang menangis 2 hingga 3 jam per hari selama tiga bulan pertama adalah hal yang wajar.

Seiring bertambahnya usia, anak mulai belajar cara lain untuk mengekspresikan kebutuhan dan perasaan, namun menangis tetap menjadi cara efektif mereka untuk menarik perhatian dan berkomunikasi dengan orang tua.

Dr. Ashanti Woods, dokter anak di Mercy Medical Center Baltimore, mengatakan anak-anak menangis karena hampir semua hal, terutama karena itu adalah bentuk komunikasi pertama mereka. Seiring usia, tangisan menjadi lebih spesifik atau reaksi emosional terhadap perasaan mereka.

Berikut alasan tangisan berdasarkan usia menurut Dr. Woods:

  • Balita (1–3 tahun): Emosi dan tantrum sering dipicu oleh rasa lelah, frustrasi, malu, atau bingung.
  • Pra-sekolah (4–5 tahun): Perasaan terluka atau cedera biasanya jadi penyebab.
  • Usia sekolah (5 tahun ke atas): Cedera fisik atau kehilangan sesuatu yang berharga sering memicu tangisan.

Beberapa alasan umum anak menangis meliputi:

Mereka lapar

Menjelang waktu makan, jika anak mulai rewel, lapar adalah penyebab pertama yang perlu dipertimbangkan. Ini adalah alasan paling umum bayi menangis menurut Seattle Children’s Hospital. Seiring pertumbuhan anak, jadwal dan kebutuhan makan bisa berubah, jadi penting untuk tetap fleksibel.

Mereka merasa sakit atau tidak nyaman

Sakit yang tidak terlihat seperti sakit perut, gas, atau sakit telinga sering menjadi akar tangisan. Anak yang lebih besar biasanya mampu mengungkapkan rasa sakitnya. Namun, Anda bisa bertanya beberapa pertanyaan untuk membantu mereka mengenali dan menyampaikan apa yang dirasakan. Periksa juga apakah mereka kepanasan atau kedinginan dan sesuaikan pakaian mereka.

Mereka lelah

Keletihan adalah penyebab utama tangisan pada semua usia, terutama pada bayi dan balita setelah lapar. Mempertahankan jadwal tidur dan tidur siang yang konsisten sangat penting. Tanda kelelahan seperti menggosok mata, kehilangan minat, menguap, atau mudah marah harus diwaspadai sebelum mereka mulai menangis.

Mereka terlalu terstimulasi

Suara bising, banyak orang, atau rangsangan visual yang berlebihan dapat membuat anak menjadi kewalahan dan menangis. Anak-anak usia sekolah yang memiliki jadwal padat juga dapat menangis karena kelelahan fisik dan emosional.

Mereka stres atau frustrasi

Anak-anak bisa menangis karena stres atau frustrasi, misalnya ketika tidak mendapatkan sesuatu yang diinginkan atau mainan mereka tidak berfungsi. Mereka juga bisa merasakan ketegangan di lingkungan rumah. Perhatikan apa yang sedang mereka lakukan sebelum menangis untuk mencari petunjuk penyebabnya.

Mereka butuh perhatian

Kadang anak menangis hanya karena ingin mendapatkan perhatian Anda. Jika sudah memastikan bukan karena lapar, lelah, atau stres, mungkin mereka hanya ingin dekat dengan Anda. Namun, jangan biarkan tangisan menjadi cara utama mereka mendapatkan perhatian karena ini bisa menjadi kebiasaan sulit diubah.

Mereka mengalami kecemasan berpisah

Kecemasan berpisah bisa terjadi kapan saja, tapi usia 12 hingga 20 bulan adalah periode yang paling umum. Anak mungkin menangis ketika Anda meninggalkannya, dan ini adalah respons yang wajar.

Bagaimana cara menenangkan anak yang menangis?

Langkah pertama adalah memahami alasan tangisan. “Jika Anda bisa mengetahui penyebabnya dan mengatasinya, biasanya tangisan akan berhenti, yang merupakan tujuan banyak orang tua,” kata Dr. Woods.

Setelah mengetahui alasan tangisan, bantu anak mengenali, memahami, dan mengelola emosinya. Namun, sebelum itu, penting untuk memastikan Anda sendiri tetap tenang.

Pastikan Anda tenang

Jika Anda merasa stres, ambil waktu sejenak untuk bernapas dalam dan menenangkan diri sebelum menemui anak. AAP menyarankan untuk meletakkan bayi di tempat yang aman seperti tempat tidur tanpa selimut dan meninggalkan ruangan selama 10-15 menit saat bayi menangis. Jika tangisan berlanjut, cek bayi tapi jangan segera menggendong sebelum Anda tenang.

Untuk anak yang lebih besar, boleh memberi mereka waktu sendiri di kamar atau Anda keluar sebentar selama mereka berada di tempat aman.

Perhatikan kata-kata Anda

Hindari komentar seperti "bayi saja yang menangis" atau "berhenti menangis" yang bisa memperburuk suasana. Sebaliknya, gunakan kalimat yang menunjukkan empati, misalnya: "Aku lihat kamu sedih karena [alasan]. Setelah kamu tarik napas dalam-dalam, kita bicarakan ya." Untuk anak yang lebih besar, Anda bisa berkata, "Aku dengar kamu menangis, tapi aku belum tahu apa yang kamu butuhkan. Bisa ceritakan?"

Bantu anak belajar mengelola emosi

Dengan membantu anak mengenali dan mengelola emosi, Anda mendukung perkembangan kecerdasan emosional mereka—kemampuan penting untuk kesuksesan dan kesejahteraan sepanjang hidup.

Gunakan jadwal dan rutinitas

Jika tangisan karena kelelahan, pastikan jadwal tidur dan waktu tidur siang teratur dengan rutinitas yang konsisten. Batasi penggunaan layar sebelum tidur dan gunakan waktu sebelum tidur untuk membaca buku bersama. Untuk masalah makan, catat pola makan anak agar bisa menyesuaikan kebutuhan dan hindari stres terkait makan.

Untuk mengatasi kecemasan berpisah, coba pendekatan berikut: awali dengan waktu singkat meninggalkan anak, lakukan pelukan dan ciuman sebelum pergi, kembali setelah anak tenang, berikan pujian dan rasa aman, serta tingkatkan durasi waktu pisah secara bertahap.

Terima kenyataan bahwa tidak semua bisa langsung diperbaiki

Kadang Anda tidak tahu alasan anak menangis, terutama bayi. Mengalihkan perhatian dengan mengubah lingkungan atau bernyanyi bisa membantu. Untuk anak yang lebih besar, biarkan mereka menangis dan berikan dukungan dengan pelukan atau kehadiran tanpa kata-kata.

Kapan harus berkonsultasi dengan dokter?

Jika semua cara sudah dicoba tapi tangisan tetap berlanjut, konsultasikan dengan dokter anak. Menurut Dr. Woods, segera hubungi dokter jika tangisan tidak jelas penyebabnya, sering atau berlangsung lama, disertai perilaku khusus seperti mengayun atau riwayat keterlambatan perkembangan, atau jika disertai demam dan tanda sakit lainnya.

Donna Housman menambahkan, jika anak menangis lebih sering dari biasanya atau malah tidak menunjukkan emosi sama sekali, bicarakan dengan mereka dan pertimbangkan dukungan profesional dari ahli kesehatan mental jika diperlukan.

Kesimpulan

Menangis adalah bagian normal dari perkembangan anak. Penting untuk memahami alasan di balik tangisan dan mengajarkan cara mengelola emosi dengan tepat. Seiring bertambahnya usia, anak akan lebih mampu mengenali pemicu emosinya seperti lapar, stres, atau hanya butuh pelukan, sehingga mereka merasa lebih mengontrol perasaan mereka.

Temukan topik menarik dan konten analitis di kategori Perjalanan Orang Tua pada tanggal 31-05-2020. Artikel berjudul "Mengapa Anak Saya Menangis dan Bagaimana Cara Mengatasinya?" memberikan wawasan baru dan panduan praktis di bidang Perjalanan Orang Tua. Setiap topik dianalisis secara teliti untuk memberikan informasi yang berguna bagi pembaca.

Topik " Mengapa Anak Saya Menangis dan Bagaimana Cara Mengatasinya? " membantu Anda membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kategori Perjalanan Orang Tua. Semua topik di situs kami unik dan menawarkan konten berharga bagi audiens.

0
6.1K

Inliber adalah platform berita global yang menyajikan informasi akurat dan terpercaya dari seluruh dunia secara cepat.

Kami menyajikan liputan mendalam tentang teknologi, politik, kesehatan, olahraga, budaya, keuangan, dan banyak lagi. Inliber dirancang untuk semua pengguna internet dengan antarmuka yang ramah, sumber tepercaya, dan konten berkualitas tinggi di era digital saat ini.