Dampak Tarif Baru Terhadap Harga Mobil dan Pembayaran yang Semakin Berat
Elizabeth Guevara
Elizabeth Guevara 1 tahun yang lalu
Jurnalis Keuangan Pribadi #Berita Keuangan Pribadi
0
6.4K

Dampak Tarif Baru Terhadap Harga Mobil dan Pembayaran yang Semakin Berat

Tarif 25% permanen untuk mobil impor mulai diberlakukan, berpotensi menaikkan harga mobil dan memperberat pembayaran bulanan. Temukan bagaimana kebijakan ini memengaruhi konsumen dan pasar otomotif di Indonesia.

Poin-Poin Penting

  • Presiden Donald Trump memberlakukan tarif 25% untuk semua mobil impor ke Amerika Serikat, yang dapat meningkatkan biaya kepemilikan mobil.
  • Banyak konsumen sudah kesulitan membayar cicilan mobil karena suku bunga yang tinggi.
  • Harga mobil bekas melonjak sejak pandemi COVID-19 dan tarif baru ini berpotensi menaikkan harga lebih jauh.

Biaya kepemilikan mobil di Amerika Serikat sudah menjadi beban bagi banyak orang, dan kebijakan tarif baru ini berisiko memperparah situasi tersebut.

Para ekonom memperkirakan bahwa tarif 25% yang dikenakan pada mobil impor akan menambah ribuan dolar pada harga mobil baru. Meskipun tarif ini mulai berlaku sejak Kamis lalu, dampaknya akan terasa secara bertahap dalam perekonomian. Namun, konsumen sudah menghadapi kesulitan untuk memenuhi pembayaran cicilan mobil mereka.

Pada akhir tahun 2024, total utang otomotif di Amerika mencapai sekitar 1,6 triliun dolar AS dengan tingkat keterlambatan pembayaran mencapai 2,96%, salah satu yang tertinggi dibandingkan jenis utang lain menurut Federal Reserve Bank of New York.

Jeremy Robb, direktur senior ekonomi dan wawasan industri di Cox Automotive, menjelaskan, "Jika tarif membuat harga rata-rata mobil baru lebih mahal, maka semakin banyak konsumen yang tidak mampu atau memilih untuk tidak membeli mobil baru. Akibatnya, mereka beralih ke mobil bekas, yang kemudian menekan harga mobil bekas naik lebih tinggi lagi."

Suku Bunga Tinggi Memperberat Pembayaran Mobil

Kenaikan suku bunga kredit mobil menjadi salah satu faktor utama yang membuat cicilan mobil semakin mahal, menurut para ekonom Bank of America.

Sejak Januari, Federal Reserve mempertahankan suku bunga acuan antara 4,25% hingga 4,5% sambil mengamati dampak perang dagang terhadap konsumen. Tingginya suku bunga ini menyebabkan biaya pinjaman, termasuk kredit mobil, tetap berada pada level yang relatif tinggi.

Belum jelas bagaimana tarif baru akan memengaruhi suku bunga di masa depan. Presiden Trump juga mengumumkan kenaikan tarif impor lainnya yang diperkirakan dapat meningkatkan inflasi dan berpotensi mendorong ekonomi menuju resesi.

Jika hal ini terjadi, Federal Reserve harus menyeimbangkan antara menjaga inflasi tetap rendah dan mempertahankan tingkat pekerjaan yang tinggi. Ryan Sweet dari Oxford Economics menjelaskan bahwa bank sentral mungkin akan menahan langkahnya sampai dampak tarif terhadap inflasi benar-benar terlihat, sehingga suku bunga bisa tetap tinggi lebih lama saat harga barang naik.

Temukan topik menarik dan konten analitis di kategori Berita Keuangan Pribadi pada tanggal 07-02-2024. Artikel berjudul "Dampak Tarif Baru Terhadap Harga Mobil dan Pembayaran yang Semakin Berat" memberikan wawasan baru dan panduan praktis di bidang Berita Keuangan Pribadi. Setiap topik dianalisis secara teliti untuk memberikan informasi yang berguna bagi pembaca.

Topik " Dampak Tarif Baru Terhadap Harga Mobil dan Pembayaran yang Semakin Berat " membantu Anda membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kategori Berita Keuangan Pribadi. Semua topik di situs kami unik dan menawarkan konten berharga bagi audiens.

0
6.4K

Inliber adalah platform berita global yang menyajikan informasi akurat dan terpercaya dari seluruh dunia secara cepat.

Kami menyajikan liputan mendalam tentang teknologi, politik, kesehatan, olahraga, budaya, keuangan, dan banyak lagi. Inliber dirancang untuk semua pengguna internet dengan antarmuka yang ramah, sumber tepercaya, dan konten berkualitas tinggi di era digital saat ini.