Dampak Tarif Baru terhadap Ekonomi AS: Apa yang Harus Kita Ketahui?
Tarif baru yang diberlakukan oleh pemerintah AS menghadirkan tantangan besar bagi ekonomi nasional dan hubungan dagang internasional. Pelajari bagaimana kebijakan ini dapat mempengaruhi harga, pasar tenaga kerja, dan masa depan ekonomi Amerika Serikat.
Diccon Hyatt adalah jurnalis berpengalaman di bidang keuangan dan ekonomi yang telah melaporkan berbagai perkembangan ekonomi selama pandemi. Dengan gaya bahasa yang mudah dipahami, ia mengupas isu-isu kompleks dan dampaknya terhadap keuangan individu serta pasar. Ia juga pernah bekerja di U.S. 1, Community News Service, dan Middletown Transcript.
Intisari Penting
- Pemerintah AS mulai memberlakukan tarif baru pada mitra dagang internasional, memberi waktu terbatas bagi negara-negara tersebut untuk bernegosiasi.
- Para ekonom memperingatkan potensi resesi jika tarif impor tidak segera dikurangi secara signifikan.
- Tarif yang tinggi dan berkepanjangan berisiko memicu inflasi tinggi sekaligus pertumbuhan ekonomi yang melambat, kondisi yang dikenal sebagai "stagflasi".
Pemerintah AS telah menetapkan tarif sekitar 10% atau lebih terhadap hampir semua negara, dengan beberapa tarif tambahan mulai berlaku pada dini hari. Presiden AS saat ini menginformasikan melalui media sosial bahwa negosiasi sedang berlangsung dengan Korea Selatan dan negara lain, sementara penasihat ekonomi utama menyebut telah ada 70 negara yang menghubungi untuk mencari kesepakatan.
Harapan atas kesepakatan perdagangan ini sempat mengangkat pasar saham, yang sebelumnya mengalami penurunan dalam beberapa hari terakhir.
Hari-Hari Mendatang Menjadi Penentu
Ekonom menilai bahwa masa depan ekonomi sangat bergantung pada seberapa cepat kesepakatan tercapai dan durasi penerapan tarif. Goldman Sachs memperkirakan peluang terjadinya resesi dalam satu tahun ke depan sebesar 45% jika tarif dikurangi signifikan. Namun, jika tarif diberlakukan sesuai rencana awal, resesi hampir tidak terhindarkan, meskipun ada kesepakatan kemudian.
Jim Reid dari Deutsche Bank menekankan bahwa kebijakan ini dapat memiliki dampak global yang besar dalam jangka panjang. Tidak ada indikasi pemerintah AS akan mundur, yang berpotensi menyebabkan ketidakstabilan pasar lebih lanjut.
Ancaman Stagflasi Mengintai
Jika tarif ini terus diberlakukan, harga barang-barang impor akan naik, memengaruhi konsumen AS secara langsung. Sebagai contoh, UBS memperkirakan harga iPhone 16 yang diproduksi di China bisa naik sekitar $350 dari harga aslinya $1.119 akibat tarif tambahan.
Selain itu, tarif ini dapat memperlambat aktivitas bisnis, menghambat pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan risiko pengangguran. Deutsche Bank memproyeksikan tingkat pengangguran dapat meningkat hingga 5% pada akhir tahun, naik dari kisaran 4% sebelumnya.
Kombinasi pertumbuhan yang lambat dan inflasi tinggi ini bisa menciptakan kondisi stagflasi yang memberatkan kondisi keuangan rumah tangga.
Pelajaran dari Pengalaman Sebelumnya
Pada masa lalu, kebijakan tarif yang diumumkan sering kali berubah atau dinegosiasikan ulang di menit-menit terakhir. Ketidakpastian ini membuat konsumen dan pelaku bisnis ragu-ragu, yang akhirnya menurunkan kepercayaan pasar dan menambah risiko ekonomi.
Selain itu, ada tantangan hukum terhadap kewenangan presiden dalam memberlakukan tarif melalui kekuasaan darurat. Kongres juga tengah mempertimbangkan undang-undang yang akan mewajibkan persetujuan parlemen sebelum tarif diberlakukan, meskipun kemungkinan veto oleh presiden tetap ada.
Jika Anda memiliki informasi berita untuk ZAMONA, silakan kirim email ke tips@ZAMONA.
Temukan topik menarik dan konten analitis di kategori Berita Pemerintahan pada tanggal 10-12-2024. Artikel berjudul "Dampak Tarif Baru terhadap Ekonomi AS: Apa yang Harus Kita Ketahui?" memberikan wawasan baru dan panduan praktis di bidang Berita Pemerintahan. Setiap topik dianalisis secara teliti untuk memberikan informasi yang berguna bagi pembaca.
Topik " Dampak Tarif Baru terhadap Ekonomi AS: Apa yang Harus Kita Ketahui? " membantu Anda membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kategori Berita Pemerintahan. Semua topik di situs kami unik dan menawarkan konten berharga bagi audiens.


