Sutradara Alien vs Predator 3 Butuh Waktu dan Perkembangan Cerita

Sutradara Dan Trachtenberg menyatakan ide Alien vs Predator 3 memang ada, tetapi ia tidak ingin terburu-buru. Ia menekankan perlunya pendekatan bertahap agar crossover ini layak menjadi pelengkap waralaba Predator bagi penonton Indonesia. Dua instalasi sebelumnya mendapatkan respons beragam dari kritikus maupun penonton.

Sangat penting memberi waktu bagi elemen-elemen itu berkembang secara organik sebelum digabungkan lagi. Kami tidak ingin terburu-buru dan mengeluarkan hidangan terlalu dini supaya tidak mentah.

— Dan Trachtenberg

Trachtenberg telah menunjukkan kemampuannya di dunia Predator: setelah film Prey sukses, ia menyutradarai antologi animasi, dan kemudian kembali ke layar lebar dengan Planet Kematian (Planet of Death). Ketiga karya tersebut mendapat respons cukup positif karena pendekatannya yang orisinal terhadap cara bercerita.

Dalam karyanya, ada nuansa yang merujuk ke semesta Alien meski xenomorph tidak muncul secara eksplisit. Bagi penonton, hal itu dipandang sebagai ujicoba menuju krossover di masa depan. Trachtenberg menegaskan dirinya suka menggabungkan elemen dari berbagai waralaba jika waktunya tepat.

Komentar ahli: Pendekatan yang sabar bisa menjadi kunci bagi kelayakan cerita crossover. Proses bertahap membantu membangun ekspektasi penonton dan kekuatan narasi.

Intinya, rencana Alien vs Predator 3 masih dibahas dengan fokus pada pengembangan cerita yang matang. Trachtenberg ingin menghindari mengejar sensasi semata dan lebih mengutamakan narasi yang organik. Dengan jejaknya di Prey dan Planet Kematian, ada harapan crossover ini bisa menyatu dengan gaya sutradara tersebut.

Kunci utama crossover yang sukses adalah memberi waktu bagi elemen ikon dalam waralaba untuk berkembang secara alami sebelum menggabungkannya dalam satu narasi yang kohesif.