Sorotan: Robin van Persie Pimpin Feyenoord Sambut Celtic di Liga Europa

Liga Europa: Feyenoord vs Celtic

Lokasi: De Kuip, Rotterdam

Tanggal: Kamis, 27 November

Waktu: 17:45 GMT

Siaran Langsung: Radio INLIBER Scotland Extra & Sounds, komentar teks langsung di situs dan aplikasi INLIBER Sport

Robin van Persie dikenal sebagai bakat luar biasa saat masih berseragam sebagai pemain. Dengan kaki kirinya yang memikat, ia merekam momen-momen ajaib yang membekas di Feyenoord, Arsenal, dan Manchester United, serta menambah kilau karier internasionalnya yang hampir mencapai puncak di final Piala Dunia 2010.

Kini ia berada di kursi manajer Feyenoord, menghadapi Celtic di Rotterdam dalam laga penting Liga Europa. Usianya baru 42 tahun, ia ditunjuk pada Februari lalu setelah perubahan manajemen klub yang melibatkan pergantian pelatih sebelumnya. Sejak itu, ada periode naik-turun meskipun ada upaya membangun kembali timnya.

• Pembahasan soal nasib manajer Celtic berlanjut hingga pertandingan ini

• Feyenoord bertarung untuk menjaga posisi di papan atas Liga Eredivisie

Van Persie pernah melatih Feyenoord sebelumnya, termasuk sebagai asisten Dick Advocaat, dan sebelumnya menjabat sebagai manajer di Heerenveen, di mana catatannya menunjukkan delapan kemenangan dari 26 laga. Di laga terbaru, Feyenoord menelan kekalahan beruntun empat dari lima pertandingan terakhirnya, termasuk kekalahan dari Stuttgart yang membuat mereka tertinggal dari Celtic di grup Liga Europa.

Dalam pekan lalu, Feyenoord juga terimbas kekalahan 4-2 dari NEC Nijmegen meski sempat unggul 2-1 pada babak pertama. “Ini bukan cerminan permainan kami secara umum,” ujar Van Persie setelah laga tersebut. “Saat kami bermain dengan kualitas seperti itu, hasilnya sulit diterima.”

Kondisi Kedua Tim

Celtic juga tengah menghadapi tantangan cedera, sementara Feyenoord kehilangan beberapa pemain kunci seperti Givairo Read dan Cyle Larin karena cedera maupun masalah lain. Di antara para pemain inti, top skor Feyenoord musim ini adalah Ayase Ueda yang telah mencetak 13 gol dalam 18 pertandingan, sementara Anis Hadji Moussa menunjukkan peningkatan performa setelah masa peminjaman di Vitesse.

Di kubu Celtic, tim tamu berharap bisa memanfaat peluang meskipun ada krisis cedera. Van Persie juga menegaskan bahwa kemenangan sangat penting untuk memastikan kelangsungan timnya di fase grup Liga Europa. Pertandingan ini juga menghadirkan nostalgia sejarah terakhir antara kedua klub, mengingat final Piala Eropa 1970 ketika Jock Stein menurunkan para Lisbon Lions di San Siro, meski akhirnya Feyenoord menang 2-1 lewat perpanjangan waktu.

Inti Berita

Pertemuan Feyenoord dan Celtic di De Kuip menjadi ujian besar bagi Van Persie untuk membuktikan dirinya sebagai pelatih. Tekanan meningkat karena hasil buruk belakangan ini, tetapi laga ini juga memberi peluang bagi Feyenoord untuk memperbaiki posisi di grup Liga Europa serta menjaga asa di Eredivisie.

Kata Pakar

Komentar ahli: “Kunci utama bagi Van Persie adalah konsistensi taktik dan manajemen skuat dalam situasi tekanan tinggi. Laga ini akan memperlihatkan seberapa jauh ia bisa mengubah dinamika tim meski tantangan fisik dan jadwal padat.”

Komentar ahli (lanjutan): “Kandidat manajerial yang baru biasanya membutuhkan beberapa pertandingan untuk menyatu dengan gaya bermain klub, terutama saat menghadapi tim dengan profil seperti Celtic.”

Ringkasan Singkat

Robin van Persie berada di ujung ujian penting sebagai manajer Feyenoord saat menghadapi Celtic. Kondisi tim yang tidak konsisten belakangan ini menambah beban, namun pertandingan ini juga memberi peluang bagi Feyenoord untuk bangkit di Liga Europa dan memperbaiki posisi di Eredivisie. Keberhasilan taktik dan manajemen skuad akan menjadi penentu nasib mereka di fase grup.

Inti dari laga ini adalah membuktikan bahwa Feyenoord bisa tetap kompetitif di Liga Europa sambil membangun identitas kepelatihan Van Persie. Sumber.