Mengenal Cacar Air pada Dewasa: Gejala, Risiko, dan Komplikasi yang Perlu Diwaspadai
Cacar air tidak hanya penyakit anak-anak; orang dewasa juga dapat terinfeksi dan mengalami gejala yang lebih serius. Pelajari tentang gejala cacar air pada dewasa, faktor risiko, serta komplikasi yang bisa terjadi agar Anda lebih waspada dan siap menghadapinya.
Cacar air sering dianggap sebagai penyakit masa kanak-kanak, namun orang dewasa pun rentan terhadap infeksi ini dan biasanya mengalami gejala yang lebih berat. Jika Anda sudah pernah terkena cacar air saat kecil, kemungkinan besar Anda memiliki kekebalan dan tidak akan kembali terinfeksi.
Dikenal juga sebagai varisela, cacar air disebabkan oleh virus varicella-zoster (VZV). Ciri khasnya adalah ruam merah yang gatal dan berisi cairan yang muncul di wajah, leher, badan, lengan, dan kaki.
Orang yang pernah mengalami cacar air biasanya memiliki kekebalan terhadap penyakit ini sehingga jarang terinfeksi lagi di kemudian hari.
Gejala Cacar Air pada Dewasa
Gejala cacar air pada orang dewasa mirip dengan anak-anak, tetapi cenderung lebih berat dan berlangsung lebih lama. Setelah terpapar virus selama satu hingga tiga minggu, gejala yang muncul antara lain:
- Gejala seperti flu meliputi demam, kelelahan, hilangnya nafsu makan, nyeri otot, dan sakit kepala. Gejala ini biasanya muncul sehari atau dua hari sebelum ruam muncul.
- Munculnya bintik merah pada wajah dan dada yang kemudian menyebar ke seluruh tubuh. Bintik-bintik ini berkembang menjadi lepuhan kecil berisi cairan yang sangat gatal.
- Lepuhan kemudian pecah, membentuk luka dan berkerak sebelum akhirnya sembuh. Selama proses ini, jumlah lepuhan bisa mencapai 250 hingga 500 buah.
Proses Pemulihan
Biasanya, pada hari ketujuh setelah mulai munculnya ruam, tidak akan ada lepuhan baru. Pada hari ke-10 hingga ke-14, seluruh lepuhan akan mengering dan membentuk kerak. Setelah itu, Anda tidak lagi menularkan virus.
Siapa yang Berisiko Terinfeksi?
Orang dewasa yang belum pernah terkena cacar air atau belum divaksinasi sangat rentan. Faktor risiko lain meliputi:
- Tinggal bersama anak-anak yang belum divaksinasi berusia di bawah 12 tahun.
- Bekerja di lingkungan sekolah atau tempat penitipan anak.
- Berada di ruangan yang sama dengan penderita lebih dari 15 menit.
- Kontak langsung dengan ruam penderita cacar air atau herpes zoster.
- Menggunakan barang-barang yang baru saja dipakai oleh penderita, seperti pakaian atau sprei.
Risiko komplikasi lebih tinggi jika Anda:
- Wanita hamil yang belum pernah terkena cacar air.
- Pengguna obat yang menekan sistem imun, seperti kemoterapi.
- Penderita penyakit yang melemahkan imun, misalnya HIV.
- Pengguna obat steroid untuk penyakit seperti rheumatoid arthritis.
- Penerima transplantasi organ atau sumsum tulang.
Komplikasi yang Harus Diwaspadai
Meski biasanya ringan, cacar air dapat menyebabkan komplikasi serius, antara lain:
- Infeksi bakteri pada kulit, jaringan lunak, atau tulang.
- Sepsis atau infeksi darah yang berbahaya.
- Masalah perdarahan.
- Dehidrasi.
- Radang otak (ensefalitis).
- Pneumonia.
- Sindrom Reye, terutama jika anak mengonsumsi aspirin saat sakit.
- Sindrom syok toksik.
Cacar Air dan Kehamilan
Wanita hamil yang terkena cacar air berisiko mengalami komplikasi serius seperti:
- Pneumonia.
- Bayinya lahir dengan berat badan rendah.
- Cacat lahir, misalnya kelainan anggota tubuh dan perkembangan otak.
- Infeksi mengancam jiwa.
Pengobatan Cacar Air pada Dewasa
Pengobatan biasanya bersifat simptomatik, membantu meredakan gejala hingga penyakit sembuh dengan sendirinya. Beberapa rekomendasi meliputi:
- Penggunaan lotion kalamin dan mandi dengan oatmeal koloid untuk mengurangi rasa gatal.
- Obat pereda nyeri dan penurun demam.
Dalam kondisi tertentu, dokter dapat meresepkan antiviral seperti asiklovir atau valasiklovir untuk mengurangi risiko komplikasi dan mempercepat pemulihan.
Vaksin Cacar Air
Vaksin cacar air diberikan dalam dua dosis dengan jarak sekitar satu bulan dan memiliki efektivitas sekitar 94% untuk mencegah infeksi seumur hidup. Orang dewasa yang belum pernah terkena cacar air sangat disarankan menerima vaksin ini.
Ada beberapa kondisi yang membuat vaksinasi tidak dianjurkan, seperti:
- Sakit sedang hingga berat.
- Berencana hamil dalam 30 hari ke depan.
- Alergi terhadap bahan vaksin seperti gelatin atau neomisin.
- Pengobatan kemoterapi atau radiasi.
- Penggunaan obat steroid.
- Penyakit yang melemahkan sistem imun, misalnya HIV.
- Baru menerima transfusi darah.
Efek Samping Vaksin
Dokter akan menilai apakah manfaat vaksin lebih besar dari risikonya. Efek samping yang umum adalah kemerahan, bengkak, atau nyeri di lokasi suntikan. Efek samping serius sangat jarang terjadi dan bisa berupa:
- Anafilaksis (reaksi alergi berat).
- Ataksia (hilangnya keseimbangan).
- Selulitis.
- Ensefalitis.
- Kejang tanpa demam.
- Pneumonia.
Cacar Air dan Herpes Zoster
Virus varicella-zoster tetap berada dalam sel saraf setelah infeksi awal dan bisa aktif kembali bertahun-tahun kemudian sebagai herpes zoster atau shingles. Penyakit ini ditandai dengan ruam bergelembung yang menyakitkan dan biasanya muncul pada satu sisi tubuh, terutama di area dada, wajah, atau leher.
Herpes zoster lebih sering terjadi pada orang tua dan mereka yang memiliki sistem imun lemah. Vaksin shingles seperti Zostavax dan Shingrix sangat dianjurkan bagi yang pernah terkena cacar air dan berusia di atas 50 tahun.
Kesimpulan dan Saran
Sudahkah Anda pernah terkena cacar air atau menerima vaksinasi? Berikut beberapa langkah yang bisa Anda lakukan:
- Bagi yang sudah pernah terkena atau divaksinasi, biasanya sudah memiliki kekebalan dan risiko rendah untuk terinfeksi ulang.
- Jika belum, konsultasikan dengan dokter mengenai vaksinasi cacar air.
- Bagi yang pernah terkena, diskusikan vaksin shingles terutama jika berusia di atas 50 tahun.
- Jika Anda curiga terkena cacar air, segera hubungi dokter untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.
Temukan topik menarik dan konten analitis di kategori Kesehatan Seksual pada tanggal 09-05-2024. Artikel berjudul "Mengenal Cacar Air pada Dewasa: Gejala, Risiko, dan Komplikasi yang Perlu Diwaspadai" memberikan wawasan baru dan panduan praktis di bidang Kesehatan Seksual. Setiap topik dianalisis secara teliti untuk memberikan informasi yang berguna bagi pembaca.
Topik " Mengenal Cacar Air pada Dewasa: Gejala, Risiko, dan Komplikasi yang Perlu Diwaspadai " membantu Anda membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kategori Kesehatan Seksual. Semua topik di situs kami unik dan menawarkan konten berharga bagi audiens.


