Panduan Lengkap Vaksinasi Cacar Api: Lindungi Diri Anda dari Rasa Sakit
Vaksin cacar api bisa membantu mengurangi risiko terkena penyakit ini atau mengurangi keparahan gejalanya. Temukan informasi lengkap tentang prosedur, manfaat, dan efek samping vaksinasi cacar api di sini.
Cacar api adalah infeksi yang disebabkan oleh virus varicella-zoster, virus yang sama yang menyebabkan cacar air.
Setelah Anda pernah mengalami cacar air, virus ini tetap tidak aktif di sistem saraf Anda hingga muncul kembali di kemudian hari atau saat sistem kekebalan tubuh melemah. Saat virus ini aktif kembali, dapat muncul ruam merah yang dikenal sebagai herpes zoster atau cacar api.
Ruam ini biasanya menimbulkan lepuhan nyeri yang muncul di satu sisi tubuh, leher, atau wajah. Rasa terbakar dan menyengat adalah gejala umum yang bisa bertahan selama beberapa minggu.
Anda dapat mengurangi risiko terkena cacar api atau meringankan gejalanya dengan menerima vaksin cacar api dalam dua dosis.
Proses Vaksinasi Cacar Api
Siapa yang bisa memberikan vaksin?
Persiapan untuk vaksin cacar api sangat sederhana dan biasanya tidak memerlukan janji temu. Dokter bisa mengatur waktu untuk vaksinasi, namun apoteker berlisensi juga dapat memberikan vaksin ini. Beberapa apotek menyediakan layanan vaksinasi tanpa perlu janji. Pastikan untuk menghubungi tenaga kesehatan atau apotek terdekat untuk informasi lebih lanjut.
Setibanya di tempat vaksinasi
Saat Anda datang, Anda akan diminta mengisi informasi dasar dan memberikan data asuransi kesehatan jika ada, atau melakukan pembayaran langsung.
Program asuransi seperti Medicare, Medicaid, atau asuransi swasta biasanya menanggung sebagian atau seluruh biaya vaksin. Selain itu, beberapa program bantuan dari perusahaan farmasi juga dapat membantu mengurangi biaya yang harus Anda bayar.
Prosedur pemberian vaksin
Ketika giliran Anda tiba, Anda akan duduk dan membuka bagian bahu untuk disuntik.
Tenaga medis akan memverifikasi identitas Anda dan membersihkan area suntikan dengan alkohol sebelum menyuntikkan vaksin ke otot deltoid di bahu.
Proses ini hanya berlangsung beberapa detik. Setelahnya, mungkin akan diberikan plester di area suntikan, atau Anda bisa langsung meninggalkan tempat vaksinasi tanpa instruksi khusus.
Jangan lupa menjadwalkan dosis kedua saat Anda menerima dosis pertama untuk perlindungan maksimal.
Perlu diingat, beberapa efek samping ringan cukup umum setelah vaksinasi. Namun, segera hubungi layanan darurat jika Anda mengalami kesulitan bernapas, detak jantung cepat, atau pembengkakan pada wajah dan tenggorokan, karena ini bisa menandakan reaksi alergi serius.
Sejarah vaksin varicella-zoster
Meskipun cacar air dan cacar api disebabkan oleh virus yang sama, vaksin untuk kedua penyakit ini berbeda. Vaksin cacar air pertama kali diperkenalkan pada tahun 1995, sedangkan vaksin cacar api muncul sekitar satu dekade kemudian.
Vaksin cacar api pertama, Zostavax, tersedia sejak 2006 namun tidak lagi digunakan di Amerika Serikat sejak 2020.
Pada 2017, CDC meluncurkan vaksin baru bernama Shingrix, yang direkomendasikan untuk menggantikan Zostavax, termasuk bagi mereka yang sebelumnya telah menerima Zostavax.
Perbandingan Shingrix dan Zostavax
Ada dua jenis vaksin cacar api: Shingrix dan Zostavax, namun Zostavax sudah tidak tersedia lagi di AS sejak 2020.
Shingrix memiliki efektivitas hingga 90% dalam mengurangi risiko cacar api, jauh lebih tinggi dibandingkan Zostavax yang hanya sekitar 51%.
Perbedaan ini karena Zostavax menggunakan virus hidup yang dilemahkan, sedangkan Shingrix adalah vaksin rekombinan yang menargetkan komponen spesifik virus herpes zoster.
Siapa yang harus mendapatkan vaksin cacar api?
Setiap orang yang pernah mengalami cacar air berpotensi terkena cacar api.
CDC merekomendasikan semua orang dewasa berusia di atas 50 tahun, serta orang dewasa berusia 19 tahun ke atas dengan kondisi kesehatan tertentu, untuk mendapatkan vaksin cacar api.
Anda sebaiknya menerima vaksin ini jika:
- pernah mengalami cacar api sebelumnya
- pernah menerima vaksin Zostavax
- pernah divaksinasi cacar air
- pernah mengalami cacar air
Siapa yang tidak boleh divaksinasi cacar api?
Beberapa kelompok orang sebaiknya tidak menerima vaksin ini, termasuk:
- wanita hamil atau menyusui
- orang yang sedang mengalami cacar api aktif
- orang yang pernah alergi terhadap komponen vaksin Shingrix
Jika Anda sedang hamil atau mengalami cacar api, sebaiknya tunda vaksinasi sampai kondisi tersebut berakhir.
Jika ragu mengenai alergi, konsultasikan dengan dokter sebelum menerima vaksin.
Efek samping vaksin cacar api
Efek samping vaksin biasanya ringan dan bersifat sementara, muncul dalam beberapa hari setelah dosis pertama atau kedua, dan hilang dalam beberapa hari.
Efek samping yang umum meliputi:
- nyeri atau sakit pada area suntikan
- bengkak atau kemerahan di tempat suntikan
- kelelahan
- nyeri otot
- sakit kepala
- menggigil
- demam
- nyeri perut
- mual
Kapan harus ke dokter terkait efek samping?
Sebagian besar efek samping akan membaik sendiri dalam beberapa hari atau dapat diatasi dengan obat bebas seperti parasetamol atau ibuprofen.
Darurat medis
Meski jarang, reaksi alergi serius bisa terjadi setelah vaksinasi. Segera hubungi layanan darurat atau ke UGD jika mengalami:
- biduran
- bengkak pada wajah atau tenggorokan
- kesulitan bernapas
- detak jantung sangat cepat
- pusing
- lemas
Kapan waktu terbaik untuk vaksinasi cacar api?
Vaksinasi cacar api umumnya dilakukan dalam dua dosis dengan jarak 2–6 bulan. Jika Anda memiliki gangguan sistem imun, dosis kedua bisa diberikan lebih cepat, yaitu 1–2 bulan setelah dosis pertama.
Idealnya, vaksinasi disesuaikan dengan kondisi kesehatan dan pengobatan Anda, misalnya menunggu kondisi flare-up mereda atau sebelum memulai terapi imunosupresif.
Pertanyaan Umum
Seberapa sering harus vaksin cacar api?
Menurut CDC, vaksin cacar api cukup diberikan satu kali selama hidup. Namun, konsultasikan dengan dokter mengenai kebutuhan vaksinasi berdasarkan kondisi kesehatan Anda.
Berapa lama perlindungan vaksin bertahan?
Vaksin memberikan perlindungan kuat hingga 7 tahun dan tetap efektif setelahnya, tanpa batasan usia untuk pemberian vaksin.
Mengapa usia 50 tahun menjadi batas minimal vaksinasi?
Seiring bertambahnya usia, sistem kekebalan melemah sehingga risiko cacar api menjadi lebih parah. Namun, orang muda dengan sistem imun lemah juga disarankan mendapatkan vaksin tanpa harus menunggu usia 50 tahun.
Apakah vaksin cacar api bisa diberikan bersamaan dengan vaksin COVID-19?
Bisa. Vaksin cacar api dapat diberikan bersamaan dengan vaksin lain seperti flu, pneumonia, maupun COVID-19.
Kesimpulan
Persiapan untuk vaksinasi cacar api sangat mudah, dan proses penyuntikan hanya memakan waktu singkat. Pastikan Anda mendapatkan dua dosis vaksin untuk perlindungan optimal. Konsultasikan dengan tenaga medis untuk jadwal dan kebutuhan vaksinasi Anda agar terhindar dari risiko cacar api yang menyakitkan.
Jelajahi artikel bermanfaat di kategori Kesehatan Seksual pada tanggal 06-10-2023. Artikel berjudul "Panduan Lengkap Vaksinasi Cacar Api: Lindungi Diri Anda dari Rasa Sakit" menawarkan analisis mendalam dan saran praktis di bidang Kesehatan Seksual. Setiap artikel dibuat dengan cermat oleh para ahli untuk memberikan nilai maksimal bagi pembaca.
Artikel " Panduan Lengkap Vaksinasi Cacar Api: Lindungi Diri Anda dari Rasa Sakit " memperluas pengetahuan Anda dalam kategori Kesehatan Seksual, menjaga Anda tetap terinformasi tentang perkembangan terbaru, dan membantu membuat keputusan yang tepat. Setiap artikel berbasis konten unik, menjamin orisinalitas dan kualitas.


