Memahami Dampak Pengabaian Emosional Masa Kecil pada Kehidupan Dewasa
Pelajari bagaimana pengabaian emosional di masa kecil dapat memengaruhi kesehatan mental dan hubungan kita sebagai orang dewasa, serta cara-cara efektif untuk memulai proses penyembuhan.
Wendy Rose Gould adalah seorang jurnalis gaya hidup dengan pengalaman lebih dari sepuluh tahun dalam meliput topik kesehatan dan kesejahteraan.
Setiap orang mungkin memiliki persepsi berbeda tentang pengabaian, namun pengabaian emosional di masa kecil umumnya terjadi ketika seorang anak tidak mendapatkan rasa aman dan dukungan emosional dari pengasuhnya. Perasaan mereka mungkin diabaikan atau tidak dihargai, baik secara sadar maupun tidak, atau bahkan mereka merasa dipermalukan saat mengekspresikan emosi.
Daniel Rinaldi, MHC
Pengabaian emosional dianggap sebagai bentuk trauma karena dapat memberikan dampak mendalam dan jangka panjang terhadap kesejahteraan emosional dan psikologis seseorang.
— Daniel Rinaldi, MHCPengabaian ini bisa terjadi ketika pengasuh secara fisik hadir namun secara emosional tidak tersedia, tidak mampu menangani emosi anak, atau sengaja mengabaikan kebutuhan emosional anak.
"Pengabaian emosional adalah trauma yang dapat membentuk lanskap emosional kita sebagai orang dewasa, memengaruhi harga diri dan hubungan interpersonal," kata terapis Daniel Rinaldi, MHC.
Ringkasan
Pengabaian emosional yang berkelanjutan pada masa kanak-kanak adalah bentuk kekerasan dan dapat menyebabkan trauma berkepanjangan. Trauma ini menghambat kemampuan kita membangun hubungan sehat dengan orang lain dan diri sendiri, bahkan bisa memicu perilaku yang merugikan diri sendiri.
Terapi dapat membantu kita mengenali dan memahami emosi dengan lebih baik, sehingga memungkinkan proses penyembuhan yang sejati.
Bagaimana Cara Mengetahui Jika Saya Pernah Mengalami Pengabaian Emosional Saat Kecil?
Mengasuh anak memang kompleks dan penuh tantangan; tentu saja orangtua atau pengasuh tak luput dari kesalahan. Namun, pengabaian emosional kronis bukanlah hal yang wajar dan efeknya bisa terbawa hingga dewasa.
"Pengabaian emosional sulit dideteksi karena tidak selalu tampak jelas, bahkan oleh profesional," ujar Aurisha Smolarski, LMFT, pendiri Cooperative Coparenting. "Seringkali pengabaian ini lebih terlihat pada apa yang tidak dilakukan orangtua, bukan apa yang mereka lakukan."
Pengabaian emosional bisa disengaja, tidak disengaja, atau bahkan tidak disadari. Beberapa orangtua mungkin merasa tidak nyaman dengan emosi dan tidak tahu bagaimana merespons perasaan kompleks anak.
Selain itu, tekanan hidup seperti masalah kecanduan, keseimbangan kerja dan keluarga, serta kesehatan mental juga dapat membuat orangtua kewalahan. Orangtua yang pernah mengalami pengabaian atau kekerasan sendiri juga lebih berisiko mengabaikan anak.
Contoh Pengabaian Emosional pada Masa Kecil
Berikut adalah beberapa tanda pengabaian emosional pada masa kanak-kanak yang umum ditemui:
- Dihukum saat mengekspresikan emosi negatif seperti sedih, frustrasi, atau marah (misalnya disuruh ke kamar atau diminta diam).
- Tidak ada perayaan atau kebahagiaan bersama saat mengalami perasaan positif, bahkan kadang respon negatif terhadap kebahagiaan anak.
- Mendengar ungkapan yang meremehkan perasaan, seperti "Kamu terlalu sensitif," "Berhenti seperti bayi," atau "Jangan dipikirkan."
- Perasaan diabaikan karena orangtua terlalu fokus pada diri sendiri atau masalah lain.
- Kasih sayang yang ditahan atau tidak ditunjukkan, baik diminta maupun tidak.
- Tidak ada intervensi saat anak mengalami tekanan emosional.
- Perasaan sulit diakui, seperti duka atas kehilangan hewan peliharaan atau malu akibat di-bully, karena orangtua kesulitan memproses emosi tersebut.
Dampak Pengabaian Emosional Masa Kecil pada Kehidupan Dewasa
Mereka yang mengalami pengabaian emosional saat kecil sering mengembangkan pola perilaku dan mekanisme koping tertentu sebagai dewasa. Beberapa ciri yang dapat muncul adalah:
Kesulitan Mengekspresikan dan Memproses Emosi
Pengabaian emosional membuat kita sering menghindari emosi atau kesulitan mengenali dan mengolah perasaan yang kompleks. Rasa kebas atau mati rasa emosional sering muncul sebagai bentuk perlindungan diri.
"Mereka mungkin memilih meninggalkan hubungan atau situasi daripada mengungkapkan kebutuhan karena takut ditolak," tambah Smolarski.
Aurisha Smolarski, LMFT
Seringkali mereka menarik diri dari pergaulan karena merasa berbeda dan takut diminta berbicara tentang perasaan mereka.
— Aurisha Smolarski, LMFTKecenderungan Menyenangkan Orang Lain
Sebaliknya, beberapa orang menjadi 'penjaga' atau 'penanggung beban' bagi teman dan keluarga. Mengurus kebutuhan orang lain membuat mereka merasa berarti dan dicintai, namun hal ini dapat merugikan jika hingga mengabaikan diri sendiri.
Kesulitan Mempercayai Orang Lain
Rasa aman terkadang hanya bisa dirasakan dengan membangun tembok pelindung agar tidak terluka kembali. Ini bisa membuat seseorang mengakhiri hubungan saat merasa terancam atau menghindari hubungan sama sekali.
Keterbukaan dan kerentanan terasa menakutkan sehingga menghambat koneksi dengan orang lain. Beberapa mungkin bahkan merusak hubungan untuk menghindari rasa ditinggalkan atau diabaikan.
Rendahnya Rasa Harga Diri
Pengabaian emosional kronis sering membuat seseorang merasa tidak berharga. Hal ini memengaruhi kemampuan untuk mencintai dan menerima diri sendiri.
Strategi Koping yang Tidak Sehat
Karena sulit mempercayai emosi dan kebutuhan sendiri, beberapa mungkin mengembangkan cara koping yang maladaptif seperti ketergantungan pada orang lain, perilaku menyenangkan orang lain secara berlebihan, atau penggunaan zat seperti alkohol dan obat-obatan.
Pengabaian Emosional sebagai Sumber Trauma
Rinaldi menjelaskan bahwa pengabaian emosional dapat berdampak signifikan—bahkan jika terjadi sekali atau dua kali—namun akan lebih kompleks dan berat jika berlangsung lama.
Pengabaian Berkepanjangan adalah Bentuk Kekerasan
Menurut Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS, pengabaian emosional yang terus-menerus merupakan bentuk kekerasan anak yang dapat mengganggu perkembangan anak.
"Trauma ini dapat mengubah fungsi otak dan sistem saraf yang menyebabkan kesulitan mengekspresikan emosi, rendahnya harga diri, rasa malu, atau bersalah," ujar Smolarski. Anak yang mengalami trauma pengabaian sering menunjukkan masalah perilaku dan kesulitan membangun hubungan sehat.
Pengabaian berat dapat meningkatkan risiko penyalahgunaan zat, perilaku berisiko, serta masalah kesehatan mental jangka panjang seperti depresi, kecemasan, dan PTSD.
Langkah Menuju Penyembuhan dari Pengabaian Emosional Masa Kecil
Jika Anda pernah mengalami pengabaian emosional saat kecil, ketahuilah bahwa Anda tidak sendiri. Banyak orang telah melalui pengalaman serupa dan berhasil pulih.
Aurisha Smolarski, LMFT
Melakukan upaya untuk menyembuhkan luka ini adalah tanda keberanian, dan dapat dilakukan kapan saja dalam hidup.
— Aurisha Smolarski, LMFTPenyembuhan memungkinkan pertumbuhan pribadi, peningkatan rasa harga diri, dan pembelajaran membangun kepercayaan serta keintiman emosional. Kita semua berhak dan mampu memiliki hubungan yang memuaskan.
"Ingatlah, tidak ada yang salah dengan Anda atau emosi Anda. Kita semua punya emosi, hanya saja Anda tidak punya seseorang yang merefleksikan dan mengajarkan bahwa perasaan itu valid dan layak diterima," tambah Smolarski.
Peran Terapi dalam Penyembuhan
Proses ini sering membutuhkan dukungan profesional seperti terapi untuk mengeksplorasi pengalaman masa lalu, memproses emosi yang belum terselesaikan, dan mengembangkan strategi koping serta komunikasi yang sehat.
Dalam terapi, kita belajar mengenali dan memberi label pada emosi, mengembangkan kasih sayang serta penerimaan diri, dan menetapkan batasan sehat.
Di luar terapi, individu dapat mengutamakan kesejahteraan emosional melalui aktivitas yang menyenangkan, praktik kesadaran penuh, meditasi, dan menulis jurnal untuk mengekspresikan dan memproses perasaan.
Pelajari lebih lanjut tentang perbedaan antara otak belajar dan otak bertahan hidup untuk memahami reaksi emosional kita.
- Kehidupan Sehat
- Hubungan
- Toksisitas dan Kekerasan
Sumber terpercaya kami meliputi studi peer-review dan data resmi untuk memastikan informasi yang akurat dan dapat dipercaya.
Departemen Kesehatan & Layanan Kemanusiaan AS. "Orang yang Melakukan Kekerasan Emosional atau Psikologis."
National Institute of Mental Health. Gangguan stres pascatrauma (PTSD).

Oleh Wendy Rose Gould
Wendy Rose Gould adalah jurnalis gaya hidup dengan pengalaman lebih dari sepuluh tahun meliput topik kesehatan dan kesejahteraan.
Temukan berita terbaru dan peristiwa terkini di kategori Hubungan pada tanggal 23-08-2023. Artikel berjudul "Memahami Dampak Pengabaian Emosional Masa Kecil pada Kehidupan Dewasa" memberikan informasi paling relevan dan terpercaya di bidang Hubungan. Setiap berita dianalisis secara mendalam untuk memberikan wawasan berharga bagi pembaca kami.
Informasi dalam artikel " Memahami Dampak Pengabaian Emosional Masa Kecil pada Kehidupan Dewasa " membantu Anda membuat keputusan yang lebih tepat dalam kategori Hubungan. Berita kami diperbarui secara berkala dan mematuhi standar jurnalistik.


