Jess Fishlock: Legenda Wales Jadi Inspirasi bagi Pemain Wales Meski Pensiun Internasional
Pelatih Wales Rhian Wilkinson menilai Jess Fishlock tetap menjadi sumber inspirasi bagi masa depan Wales meski pensiun internasional, lewat teladan kariernya yang menantang dan merantau ke berbagai klub.
Rhian Wilkinson menilai Jess Fishlock tetap menjadi sumber inspirasi bagi masa depan Wales meski pensiun dari level internasional.
Pemain Wales berkumpul minggu ini untuk persiapan menghadapi laga persahabatan di Spanyol, ketika menantang Korea Selatan dan Swiss sepekan kemudian, sebagai bagian dari upaya memperkuat tim jelang Euro 2025 dan target World Cup 2027.
Pelatih kepala Wales itu berharap Fishlock bisa menjadi contoh bagi para pemainnya, terutama untuk meningkatkan jumlah jam bermain klub yang penting bagi kemajuan timnas.
Fishlock, yang kini berusia 38 tahun, telah menorehkan karier luar biasa dengan menembus berbagai liga top dunia, dan Wilkinson percaya perjalanan kariernya bisa memberi pelajaran berharga bagi generasi penerus Wales.
Jejak karier Fishlock sebagai teladan

Sejak muda, Fishlock meniti karier di luar negeri dengan bergabung bersama AZ di Belanda, menjadi pemain asing pertama di Eredivisie. Meski ada tantangan, ia berhasil membantu AZ meraih dua gelar Liga Belanda sebelum beralih ke Bristol Academy. Perjalanan kariernya kemudian membawanya ke Australia, Amerika Serikat, dan beberapa negara Eropa lainnya, termasuk periode panjang bersama Seattle Reign.
Selain keliling Liga, Fishlock juga tidak jarang menimba pengalaman di Skotlandia, Jerman, Perancis, dan Inggris, menunjukkan komitmen besar terhadap standar profesinya. Wilkinson menegaskan bahwa sikap Fishlock untuk keluar dari zona nyaman telah membentuk kariernya menjadi contoh nyata bagi siapa pun yang ingin maju.
Bagaimana Wales bisa meningkatkan peluangnya?

Musim ini menjadi ujian bagi Wales karena mereka belum lama ini tampil di turnamen besar pertama mereka; sejak lolos ke Euro 2025, timnas ini belum meraih kemenangan dalam 11 laga. Seiring persiapan kualifikasi Piala Dunia dimulai pada Maret, Wilkinson menegaskan bahwa jam bermain para pemain di klub sangat krusial untuk meningkatkan peluang kembali ke level tertinggi.
Setelah evaluasi FA Wales pasc-Euro menyoroti minimnya menit bermain para pemain di level klub, Wilkinson menekankan pentingnya mendorong para pemain untuk mengambil risiko dan mencari klub yang memberi menit reguler. Ia juga menegaskan bahwa keputusan tegas diperlukan, terutama saat para pemain berada di masa prime.
Saat ini sebagian besar pemain Wales bermain di Inggris, namun Wilkinson mengajak contoh seperti Carrie Jones keSwedia atau Angharad James ke Amerika Serikat untuk mengejar pengalaman lebih luas. Langkah besar ini dianggap perlu untuk membuka peluang peningkatan kualitas tim secara keseluruhan.
Seberapa besar masalah Wales?

Gambaran umum menunjukkan jumlah pemain Wales yang konsisten bermain di liga top cukup rendah. Meski ada beberapa kubu seperti Safia Middleton-Patel yang mulai mendapat peluang di level atas Inggris, banyak penggawa masih berjuang mendapatkan menit reguler di klub masing-masing. Beberapa nama, seperti Angharad James dan Anggota skuad lainnya, kerap benjadi cadangan menjelang periode kompetisi utama.
Di lini serang, beberapa talenta muda seperti Hannah Cain dan Mared Griffiths menunjukkan potensi, meski waktu bermain mereka bervariasi. Wilkinson menekankan perlunya strategi jangka panjang untuk memastikan para pemain mendapatkan pengalaman kompetitif yang cukup sebelum menghadapi turnamen besar berikutnya.
Leader ship Wales perlu mengambil peran lebih besar dalam mendorong pemain menuju klub dengan jam bermain tinggi.
Perpindahan ke liga luar negeri jadi opsi penting untuk peningkatan kualitas Kompetisi Wales.
Minimnya menit bermain di level klub menyebabkan dampak pada performa timnas di turnamen besar.
Pendapat ahli dan pandangan ke depan
Komentar ahli:


