Etzebeth Kartu Merah Lawan Wales Dipandang Wajar, Erasmus Klarifikasi
InLiber Tim Redaksi
InLiber Tim Redaksi 5 hari yang lalu
Tim Redaksi #Berita Olahraga

Etzebeth Kartu Merah Lawan Wales Dipandang Wajar, Erasmus Klarifikasi

Rassie Erasmus mengakui aksi gouging mata Eben Etzebeth tidak terlihat bagus meski Springboks menang besar 73-0 atas Wales, menambah pembahasan sanksi.

Springboks menutup tahun tes dengan kemenangan meyakinkan atas Wales 73-0 di Cardiff. Namun aksi Eben Etzebeth yang berujung kartu merah jadi sorotan utama dan memicu pembahasan mengenai sanksi yang mungkin diterima sang lock veteran.

Intro: Kemenangan telak di ibukota Wales itu tidak menghapus pantulan kontroversi ketika Etzebeth terlibat insiden mata gouging. Pelatih Afrika Selatan, Rassie Erasmus, menyatakan bahwa momen tersebut tidak terlihat baik secara visual dan pantas untuk mendapatkan sanksi tegas.

Konteks pertandingan dan insiden kartu merah

Pada menit ke-79, Etzebeth didapati melakukan kontak dengan mata kiri gelandang Wales, Alex Mann, menggunakan ibu jari dalam perebutan bola. Wasit Luc Ramos langsung mengeluarkan kartu merah kepada sang lock berusia 34 tahun itu. Etzebeth memperpanjang rekor capsnya menjadi 141 kali, meski timnya mendominasi sejak awal pertandingan.

Menurut Erasmus, insiden itu tidak akan memicu polemik terlalu jauh, tetapi tetap menjadi momen yang tidak diinginkan: kartu merah tersebut dianggap pantas meski hasil pertandingan sudah jelas. Ia menegaskan bahwa pandangan terhadap kejadian itu tidak terlihat bagus dan menambah beban pada akhir laga.

Hukuman dan dampak bagi Etzebeth

Hukum Rugby Dunia menjelaskan bahwa tindakan gouging mata dapat dikenai hukuman mulai dari 12 minggu hingga maksimal 208 minggu, tergantung niat dan tingkat kekerasan. Dalam kasus ini, pihak penyelidik sanksi akan menilai bagaimana insiden itu terjadi dan seberapa serius dampaknya sebelum putusan resmi dikeluarkan.

Jalan selanjutnya bagi Springboks

Etzebeth bermain untuk Sharks yang akan memulai kampanye Champions Cup dengan pertandingan tandang melawan Toulouse pada Minggu, 7 Desember, dilanjutkan dengan laga kandang melawan Saracens serta derby Afrika Selatan yang menutup periode liburan.

Konteks performa dan posisi di dunia

Dengan kemenangan itu, Afrika Selatan kembali menempati posisi teratas peringkat dunia usai meraih dua gelar Rugby Championship secara beruntun. Erasmus menekankan bahwa perubahan besar bisa terjadi jika tim terus bekerja, mengingat perjalanan mereka dari posisi keenam pada masa lalu hingga juara dunia pada 2019.

Hasil akhir tahun juga menandai dominasi mendalam Springboks, meski insiden di Cardiff memberi pelajaran penting tentang pentingnya menjaga etika permainan di level tertinggi.

Komentar ahli

Komentar ahli: Seorang analis rugby menilai insiden ini bisa menambah beban sanksi terhadap Etzebeth, sementara kedalaman skuad Springboks menunjukkan kemampuan mereka untuk bangkit meski menghadapi situasi sulit.

Ringkasan singkat

Ringkasan: Kemenangan besar 73-0 memperlihatkan kekuatan Springboks, namun kartu merah Etzebeth menambah bayangan pada pertandingan. Hukuman terkait gouging mata memiliki rentang luas, dengan keputusan resmi bergantung pada penilaian penyelidikan. Kedua hal ini tidak mengurangi fokus tim pada kampanye internasional dan kompetisi klub yang akan datang.

Inti utama: menjaga integritas permainan tetap penting meski tim besar meraih kemenangan. BBC Sport
0
13

Inliber adalah platform berita global yang menyajikan informasi akurat dan terpercaya dari seluruh dunia secara cepat.

Kami menyajikan liputan mendalam tentang teknologi, politik, kesehatan, olahraga, budaya, keuangan, dan banyak lagi. Inliber dirancang untuk semua pengguna internet dengan antarmuka yang ramah, sumber tepercaya, dan konten berkualitas tinggi di era digital saat ini.