Ellis Howard: Jangan Tunggu Izin Berkarya, Terpilih Bafta Breakthrough
Aktor muda Liverpool, Ellis Howard, membangun karier lewat video Instagram, lalu dinobatkan Bafta Breakthrough. Ia menekankan berkarya tanpa izin dan pentingnya representasi LGBTQ+ di layar.
Jangan menunggu izin menjadi pedoman Ellis Howard, aktor muda asal Liverpool, yang tengah naik daun di layar kaca. Kesuksesannya berawal dari beberapa video Instagram yang menarik perhatian agen penulisan dan mentor.
Berusia 28 tahun, ia menjelaskan bahwa perubahan kariernya terjadi ketika beberapa video Instagram membukakan jalan untuk dirinya mendapatkan agen penulisan dan mentor.
Video-video itu juga membahas isu ketidaksetaraan dan menarik perhatian pelaku industri.
Dalam percakapan dengan INLIBER Newsbeat, ia menekankan agar anak muda berkarya untuk diri sendiri tanpa mengharapkan persetujuan dari orang lain, serta membuat karya yang ingin ia lihat sejak kecil.
Ellis kemudian mengambil peran utama Byron, remaja berusia 15 tahun dalam serial What It Feels Like For A Girl, bagian dari seri INLIBER Three. Serial ini, terinspirasi dari autobiografi penulis trans Paris Lees, mengikuti remaja dari kota kelas pekerja dekat Nottingham saat ia berjuang dengan identitas gendernya.
Serial ini, mendapat pujian karena terasa mentah dan tulus, juga menonjolkan bakat Ellis. Ia kini masuk dalam daftar 20 kreator di Bafta Breakthrough tahun ini.

Inti Pelajaran
- Jangan menunggu persetujuan untuk berkarya; temukan jalur sendiri.
- Media sosial bisa membuka peluang profesional bagi seniman muda.
- Representasi LGBTQ+ di layar penting untuk membangun komunitas yang inklusif.
- Bafta Breakthrough memberi platform bagi talenta muda di TV, film, dan game.

Inisiatif Bafta Breakthrough, didukung Netflix, bertujuan menyoroti bakat di bidang game, TV, dan film yang sedang berada di titik breakthrough. Ellis mengatakan inklusi dalam daftar ini sangat berarti baginya, sebagai pengakuan atas karyanya. Setelah mengikuti pelatihan seni gratis di Rare Studio, Liverpool, ia melanjutkan ke Guildhall School of Music & Drama.
Karya sebelumnya termasuk tampil di serial horor INLIBER Red Rose pada 2022, dan kemudian debut West End dalam adaptasi To Kill A Mockingbird karya Aaron Sorkin. Namun, masuknya ke Bafta Breakthrough terasa istimewa karena ia percaya representasi pengalaman LGBTQ+ di layar adalah hal terpenting.
Ellis, yang menyebut dirinya pekerja kelas dan queer, mengatakan serial ini menjadi cermin bagi mereka yang melihat diri mereka di karakter, serta pintu masuk ke komunitas yang sebelumnya tidak mereka akses.
Putusan Mahkamah Agung
Putusan ini datang beberapa minggu setelah Mahkamah Agung memutuskan bahwa istilah ‘wanita’ dan ‘jenis kelamin’ dalam Equality Act 2010 merujuk pada wanita biologis dan kelamin biologis. Kampanye For Women Scotland menggugat pemerintah Skotlandia dengan argumen bahwa perlindungan berbasis jenis kelamin seharusnya hanya untuk orang yang lahir perempuan. Pemerintah Skotlandia berargumen bahwa transgender dengan sertifikat pengakuan gender berhak mendapatkan perlindungan setara, namun pengadilan menentangnya.
Secara umum, hakim menegaskan hukum tetap melindungi transgender dari diskriminasi, meskipun beberapa pihak melihat keputusan itu sebagai kemunduran dalam pemahaman hak-hak LGBTQ+. Ada kekhawatiran bahwa terdapat gelombang penolakan representasi LGBTQ+ di industri hiburan.
Laporan Glaad menunjukkan penurunan jumlah karakter LGBTQ+ di televisi siaran, meskipun mengalami peningkatan di layanan streaming. Ofcom juga mencatat adanya data keragaman pada aktor dan presenter yang bekerja langsung untuk penyiar, tetapi tidak pada karakter di dalam acara.

Selain Stanley Baxton, daftar Bafta Breakthrough tahun ini juga mencakup Laura Carreira, penulis dan sutradara On Falling; Akinola Davies Jr, sutradara dan penulis My Father’s Shadow; serta Vivian Eguridu, casting producer Love is Blind UK.
Pemain Bafta Breakthrough sebelumnya meliputi Florence Pugh, Ambika Mod, dan Bella Ramsey, yang menandai jalur pengakuan bagi talenta muda.
Inti utamanya adalah melihat diri sendiri di layar; kisah hidup setiap orang pantas mendapat martabat. Sumber


