Dampak Besar Tarif Baru AS: Pasar Saham Global Berguncang dan Imbal Hasil Obligasi Melonjak
Tarif baru yang dikenakan oleh Amerika Serikat terhadap impor China memicu gejolak di pasar saham global dan kenaikan tajam imbal hasil obligasi. Simak bagaimana ketegangan dagang ini memengaruhi pasar keuangan dunia dan prospek ekonomi mendatang.
POIN PENTING
- Pasar saham global mengalami ketidakstabilan dan imbal hasil obligasi naik tajam setelah tarif baru AS terhadap impor China mulai berlaku, dengan tarif mencapai 104%.
- Lee Hardman dari MUFG Bank mencatat adanya keraguan terhadap status safe haven pasar obligasi pemerintah AS dan nilai dolar AS.
- China menyatakan kesediaannya untuk berdialog dengan AS terkait isu ekonomi dan perdagangan bilateral yang penting.
Setelah tarif "Liberation Day" yang diumumkan oleh Presiden Donald Trump mulai diberlakukan pada pukul 12:01 pagi waktu ET, pasar saham global menunjukkan reaksi negatif. Impor dari China kini dikenakan tarif sebesar 104%, yang menimbulkan tekanan besar pada pasar keuangan.
Setelah penutupan indeks saham AS yang menurun pada hari sebelumnya, perdagangan berjangka Dow Jones Industrial Average turun sekitar 1%, S&P 500 turun 0,6%, sedangkan Nasdaq relatif stabil. Di Eropa, indeks Stoxx Europe 600 terkoreksi sekitar 3%, Nikkei Jepang turun hampir 4%, sementara indeks Hang Seng di Hong Kong justru naik 0,7%.
Para investor melepas aset paling likuid mereka, menyebabkan penjualan besar-besaran obligasi AS dan mendorong imbal hasil Treasury 10 tahun naik ke 4,39%. Di sisi lain, nilai dolar AS melemah terhadap euro, yen, dan poundsterling.
"Pergerakan harga yang tidak menguntungkan ini menimbulkan keraguan terhadap status safe haven pasar obligasi pemerintah AS dan dolar AS, terutama di tengah meningkatnya ketegangan perang dagang global," ujar Lee Hardman dari MUFG Bank dalam sebuah catatan analis.
China menegaskan komitmennya untuk "berjuang sampai akhir," namun tetap membuka pintu komunikasi dengan AS mengenai isu-isu ekonomi dan perdagangan bilateral yang krusial.
Kementerian Perdagangan China menyatakan harapannya agar AS segera mencabut tarif sepihak tersebut, dan mengajak AS untuk memperkuat dialog, mengelola perbedaan, serta mendorong kerja sama, seperti yang dilaporkan oleh Xinhua News Agency.
Jelajahi artikel bermanfaat di kategori Berita Pasar pada tanggal 21-07-2024. Artikel berjudul "Dampak Besar Tarif Baru AS: Pasar Saham Global Berguncang dan Imbal Hasil Obligasi Melonjak" menawarkan analisis mendalam dan saran praktis di bidang Berita Pasar. Setiap artikel dibuat dengan cermat oleh para ahli untuk memberikan nilai maksimal bagi pembaca.
Artikel " Dampak Besar Tarif Baru AS: Pasar Saham Global Berguncang dan Imbal Hasil Obligasi Melonjak " memperluas pengetahuan Anda dalam kategori Berita Pasar, menjaga Anda tetap terinformasi tentang perkembangan terbaru, dan membantu membuat keputusan yang tepat. Setiap artikel berbasis konten unik, menjamin orisinalitas dan kualitas.


