Rahasia Makanan yang Rusak Tanpa Terlihat: Waspadai 5 Jenis Produk Ini
Pelajari cara menyimpan makanan dengan benar dan hindari risiko keracunan makanan dari produk yang tampak segar tapi berbahaya. Temukan tips penting untuk menjaga kesehatan dan keamanan makanan Anda.
Sekali waktu, seorang gadis merasa sayang membuang salad kemarin, sementara seorang pemuda mengira ikan bisa disimpan berhari-hari di kulkas. Kedua kisah ini berakhir dengan mereka tidak masuk kerja karena sakit...
Untuk informasi lebih lengkap tentang keracunan makanan dan cara menghindarinya, simak terus pembahasan ini.
Kami tidak bermaksud menakut-nakuti, namun fakta menunjukkan keracunan makanan adalah ancaman serius. Pada tahun 2018, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memasukkan keracunan makanan sebagai salah satu dari sepuluh ancaman kesehatan global, setara dengan bencana alam dan malaria.
Setiap tahun, sekitar 600 juta orang di seluruh dunia mengalami sakit akibat makanan yang terkontaminasi, hampir satu dari sepuluh penduduk bumi.
Beberapa bakteri berbahaya sulit dideteksi karena makanan yang terkontaminasi tidak selalu menunjukkan tanda seperti jamur berwarna atau bau yang tidak sedap. Produk ini tampak segar dan menggoda untuk dimakan. Namun, jangan lengah: penting untuk memperhatikan cara penyimpanan dan pengolahan makanan. Berikut kami jelaskan lima jenis makanan yang berisiko tinggi:
1. Telur

- Risiko: Salmonella, E. coli, dan mikroorganisme berbahaya lain bisa ada di dalam telur mentah maupun cangkangnya.
- Cara menghindari: Cuci telur sebelum digunakan dan masak hingga matang sempurna.
Selain mencuci tangan sebelum memasak, telur juga harus dicuci secara bertahap, sesuai kebutuhan. Di pabrik, telur sering didesinfeksi dengan hidrogen peroksida untuk memperpanjang masa simpan. Namun, setelah dicuci di rumah, bakteri bisa berkembang lebih cepat pada cangkang.
Olga Bondarchuk, dokter spesialis penyakit infeksi, menjelaskan, "Telur untuk direbus cukup dicuci di bawah air mengalir dan direbus keras selama 10–15 menit. Untuk membuat krim atau adonan kue, sebaiknya telur dicuci dengan sabun atau direndam dalam larutan soda untuk memastikan kebersihan."
Telur mentah dalam makanan seperti tiramisu atau saus Caesar sangat berisiko, sehingga harus dipastikan sangat segar dan disimpan di tempat dingin.
Pengalaman Nyata
"Suatu hari saya memasak telur dadar tanpa mencuci telur karena tidak tahu bahayanya. Saya menyukai kuning telur yang masih cair. Keesokan paginya saya mengalami mual, sering ke toilet, demam, dan muntah. Saya dibawa ke rumah sakit dan didiagnosis salmonellosis. Saya menjalani perawatan di rumah sakit selama dua minggu dan sejak itu saya selalu mencuci semua makanan, bahkan buah-buahan berkulit keras." – Alena, 30 tahun.
Saat keracunan, tubuh berusaha mengeluarkan racun yang dihasilkan mikroba. Gunakan adsorben seperti Polisorb segera setelah merasakan gejala, karena produk ini efektif menyerap racun dan mengeluarkannya dari tubuh dalam 1–4 menit.
2. Daging

- Risiko: Bisa terkontaminasi cacing pita, parasit, dan bakteri seperti Toxoplasma.
- Cara menghindari: Masak daging dengan suhu tinggi, bekukan jika tidak langsung dimasak, dan jangan simpan lebih dari dua hari di kulkas.
Daging segar sebaiknya segera dimasak atau dibekukan. Jika terlihat bercak kuning atau biru, itu tanda bakteri. Jangan hanya menghilangkan bagian atas, karena bakteri bisa menyebar ke seluruh potongan.
Pengolahan daging dengan suhu tinggi penting, terutama saat cuaca panas. Marinate daging dengan anggur atau jus lemon selama 30 menit dapat membantu membunuh mikroba. Suhu memasak ideal untuk membunuh bakteri adalah 120°C.
Daging cincang lebih mudah terkontaminasi karena adanya udara yang mendukung pertumbuhan bakteri dan risiko silang dari daging berbagai hewan. Jadi, masaklah daging cincang hingga benar-benar matang.
Produk olahan seperti sosis dan daging olahan juga memiliki masa simpan. Setelah dibuka, segera habiskan dalam beberapa hari, terutama jika sudah keluar dari kulkas.
Pengalaman Nyata
"Suatu hari saya makan sosis dalam adonan yang baru dibeli di toko. Rasanya sedikit asam tapi saya abaikan karena tertutup adonan panas. Beberapa jam kemudian saya mengalami sakit perut hebat dan mual sepanjang hari. Sejak itu saya tidak pernah makan sosis dalam adonan." – Nastya, 28 tahun.
3. Produk Siap Saji

- Risiko: Kontaminasi silang dari banyak orang dan alat selama proses produksi.
- Cara menghindari: Lebih baik memasak sendiri makanan segar.
Salad mayones, paket daging panggang, hingga potongan buah dan sayur segar yang dijual siap santap telah melalui banyak sentuhan tangan dan alat. Semakin banyak kontak, semakin tinggi risiko bakteri. Mayones bisa menutupi rasa basi sehingga Anda tidak menyadari makanan sudah terkontaminasi.
Olga Bondarchuk menambahkan, "Stafilokokus tumbuh cepat dalam salad mayones dan dapat menyebabkan keracunan parah dengan mual, muntah, dan diare. Hindari membeli melon dan semangka yang sudah dipotong saat musim panas karena bakteri seperti stafilokokus dan streptokokus mudah berkembang di buah yang manis."
Produk siap saji juga tidak boleh dibiarkan di luar kulkas lebih dari dua jam secara total, terutama kue dan pastry yang mengandung mentega atau krim telur.
Pengalaman Nyata
"Suatu musim panas saya membeli kue kering yang sangat lezat, tapi setelah makan setengah bungkus saya merasakan rasa minyak yang aneh dan pahit. Mungkin menteganya sudah tidak segar atau penyimpanannya salah. Saya sakit sepanjang hari dan sekarang selalu mengecek tanggal kedaluwarsa dan bahan sebelum membeli." – Yulia, 51 tahun.

Polisorb sangat membantu saat keracunan, diare, mabuk alkohol, dan alergi. Produk ini bebas warna dan pengawet, tahan lama, dan mudah dibawa bepergian. Polisorb berbentuk bubuk tanpa rasa yang bisa dicampur dengan air, jus, atau susu.
4. Ikan dan Hasil Laut

- Risiko: Ikan mulai membusuk pada suhu di atas 15°C, proses pembusukan sangat cepat.
- Cara menghindari: Pilih ikan beku atau segar dan masak dengan matang sempurna.
Makanan laut segar tidak tahan suhu kamar dan tidak bisa disimpan lama di kulkas. Jika udang atau fillet ikan sudah disimpan lebih dari 12 jam di kulkas, jangan jadikan sashimi atau tartar.
Meskipun tampak segar atau hanya berbau ikan sedikit lebih kuat, mereka bisa mengandung banyak bakteri. Memasak dengan baik atau memanggang di oven adalah cara terbaik. Pilih ikan beku atau asin untuk menghindari parasit dan bakteri terutama saat cuaca panas.
Pengalaman Nyata
"Saya beli salmon segar di supermarket saat hari sangat panas. Setelah 15 menit perjalanan saya simpan di kulkas dan masak dengan tingkat kematangan sedang. Rasanya enak tanpa rasa aneh. Namun malamnya saya dan suami mengalami gangguan pencernaan parah. Saya yakin panas dan kurang matangnya ikan jadi penyebabnya." – Tonya, 27 tahun.
5. Produk Susu dan Keju

- Risiko: Produk susu bisa rusak lebih cepat dari tanggal kadaluarsa jika penyimpanan tidak tepat.
- Cara menghindari: Pilih produk pasteurisasi dan jangan beli dalam jumlah besar.
Setelah kemasan dibuka, yogurt dan keju mulai mengalami oksidasi dan sebaiknya habis dalam satu hari. Jamur putih yang sulit terlihat bisa muncul, dan menghilangkannya tidak dianjurkan karena jamur telah menyebar ke seluruh produk.
Olga Bondarchuk menegaskan, "Jamur adalah jenis jamur yang membentuk miselium yang menyebar ke seluruh produk. Saat jamur muncul, seluruh produk harus dibuang karena perubahan rasa dan risiko kesehatan."
Jika mencium rasa pahit atau asam pada suapan pertama, segera buang produk tersebut walau tanggal kedaluwarsa masih lama. Kesehatan Anda jauh lebih berharga daripada harga produk.
Susu dan keju dari peternakan bisa rusak dalam hitungan jam, terutama jika tidak melalui kontrol kualitas yang ketat.
Tips Menghindari Risiko Keracunan Makanan
- Selalu periksa tanggal kedaluwarsa produk.
- Tempelkan stiker tanggal buka pada kemasan yang sudah dibuka.
- Simpan produk yang harus cepat habis dalam wadah khusus di kulkas.
- Cuci semua bahan makanan sebelum diolah, termasuk buah dan sayur berkulit tebal.
- Gunakan talenan terpisah untuk daging dan bahan lain, serta desinfeksi secara rutin.
- Masak daging, ikan, dan telur dengan suhu tinggi terutama saat cuaca panas.
- Jangan mencampur makanan mentah dan matang untuk menghindari kontaminasi silang.
- Potong dan olah bahan makanan di rumah, hindari membeli paket siap saji.
- Selalu sedia adsorben untuk mengatasi jika terjadi keracunan.
Polisorb efektif mengeluarkan racun dan alergen dari saluran pencernaan. Disarankan diminum selama 10–14 hari, tiga kali sehari saat keracunan. Produk ini aman untuk ibu hamil, menyusui, dan bayi sejak lahir.
Nama-nama dalam artikel ini telah diubah demi menjaga privasi narasumber.
Temukan berita terbaru dan peristiwa terkini di kategori Tips Ahli & Artikel Inspiratif pada tanggal 05-02-2022. Artikel berjudul "Rahasia Makanan yang Rusak Tanpa Terlihat: Waspadai 5 Jenis Produk Ini" memberikan informasi paling relevan dan terpercaya di bidang Tips Ahli & Artikel Inspiratif. Setiap berita dianalisis secara mendalam untuk memberikan wawasan berharga bagi pembaca kami.
Informasi dalam artikel " Rahasia Makanan yang Rusak Tanpa Terlihat: Waspadai 5 Jenis Produk Ini " membantu Anda membuat keputusan yang lebih tepat dalam kategori Tips Ahli & Artikel Inspiratif. Berita kami diperbarui secara berkala dan mematuhi standar jurnalistik.


