Pasar Obligasi Menggeliat: Peluang Emas di Tengah Tantangan Ekonomi
Yields yang menarik, inflasi menurun, dan risiko resesi yang meningkat mendorong lonjakan minat pada obligasi setelah penarikan dana besar-besaran di tahun sebelumnya.
Yields tinggi, inflasi menurun, dan risiko resesi yang meningkat telah mendorong pembelian obligasi secara masif setelah penarikan dana rekor pada 2022.
Setelah mengalami tahun terburuk dalam sejarah, pasar pendapatan tetap kini menunjukkan performa terbaiknya di awal tahun ini. Faktor seperti meningkatnya yields, penurunan inflasi, dan peran tradisional obligasi sebagai tempat berlindung saat resesi, menjadi alasan utama kebangkitan ini.
Indeks Bloomberg Global Aggregate mencatat kenaikan 3,7% hingga minggu terakhir, menebus penurunan 16% pada tahun sebelumnya. Sementara itu, Indeks S&P U.S. Aggregate Bond naik 3,1%, berbanding terbalik dengan penurunan 12% di 2022. Kenaikan ini sejalan dengan pertumbuhan indeks S&P 500 sebesar 3,5% dan Nasdaq yang melonjak 6,4% di bulan ini.
Poin Penting
- Obligasi menunjukkan awal tahun terbaik setelah mengalami tahun terburuk sebelumnya.
- Investor tertarik pada yields yang lebih tinggi dan performa obligasi yang solid saat resesi.
- Aliran dana ke reksa dana obligasi meningkat setelah penarikan dana besar tahun lalu.
- Yield obligasi pemerintah AS 10-tahun mencapai titik terendah empat bulan akibat data ekonomi yang melemah dan inflasi yang cepat turun.
Minat investor terhadap obligasi AS terus meningkat, tercermin dari aliran dana positif selama dua minggu berturut-turut hingga 18 Januari. Minggu sebelumnya mencatatkan aliran dana tertinggi dalam 20 bulan terakhir ke reksa dana obligasi global. Pencarian yield di obligasi korporasi berperingkat rendah membuat ETF iShares iBoxx High Yield Corporate Bond (HYG) menjadi sorotan awal tahun ini.
Permintaan yang kuat ini menjaga kenaikan harga obligasi meskipun pemerintah dan perusahaan menerbitkan hampir $600 miliar utang, angka tertinggi untuk awal tahun.
Pasar obligasi global mulai menguat sejak akhir Oktober, sedangkan pasar pendapatan tetap AS bergerak naik sejak awal November. Hal ini didukung oleh indikasi yang jelas bahwa inflasi menurun tajam dari puncak 40 tahun pada musim semi lalu.
Data ekonomi yang melemah setelah laporan pekerjaan yang kuat di Desember turut memperkuat tren ini. Yield obligasi pemerintah AS 10-tahun, yang bergerak berlawanan dengan harga, mencapai level terendah dalam empat bulan setelah data penjualan ritel dan produksi industri yang mengecewakan serta pengumuman pemutusan hubungan kerja dari perusahaan teknologi terkemuka.
Faktor lain yang mempercepat penguatan obligasi adalah penutupan posisi short besar-besaran oleh trader institusional di pasar Treasury. Meskipun tren ini mungkin tidak berlangsung lama, pergeseran sentimen investor terhadap obligasi setelah tahun lalu yang penuh penarikan dana besar bisa jadi lebih berkelanjutan. Tahun lalu, investor menarik dana sebesar $335 miliar dari reksa dana obligasi AS. Menurut BlackRock, meskipun rata-rata imbal hasil obligasi tahunan sebesar 4,5%, pada tahun-tahun setelah penarikan dana terbesar, imbal hasil rata-rata naik hingga 7,6%.
Temukan berita terbaru dan peristiwa terkini di kategori Berita Pasar pada tanggal 28-01-2023. Artikel berjudul "Pasar Obligasi Menggeliat: Peluang Emas di Tengah Tantangan Ekonomi" memberikan informasi paling relevan dan terpercaya di bidang Berita Pasar. Setiap berita dianalisis secara mendalam untuk memberikan wawasan berharga bagi pembaca kami.
Informasi dalam artikel " Pasar Obligasi Menggeliat: Peluang Emas di Tengah Tantangan Ekonomi " membantu Anda membuat keputusan yang lebih tepat dalam kategori Berita Pasar. Berita kami diperbarui secara berkala dan mematuhi standar jurnalistik.


