Mengenal Jenis-Jenis Kekerasan Terhadap Anak dan Cara Mengenalinya
Sarah Sheppard
Sarah Sheppard 1 tahun yang lalu
Penulis, Editor, Advokat #Hubungan
0
9.3K

Mengenal Jenis-Jenis Kekerasan Terhadap Anak dan Cara Mengenalinya

Kekerasan terhadap anak terdiri dari beberapa jenis yang berdampak panjang pada kesehatan fisik dan mental anak. Pelajari jenis-jenis kekerasan yang paling umum serta tanda-tanda yang perlu diwaspadai agar dapat membantu melindungi anak-anak.

Kekerasan terhadap anak merupakan perlakuan buruk yang dialami anak di bawah usia 18 tahun oleh orang dewasa yang dapat menyebabkan cedera fisik, psikologis, atau pengabaian yang mengancam keselamatan mereka. Pelaku bisa berupa anggota keluarga, pengasuh, guru, pelatih, atau orang yang dipercayai anak. Di Amerika Serikat, sekitar 8,9 dari 1.000 anak mengalami kekerasan atau pengabaian. Kekerasan ini merupakan pengalaman buruk yang bisa berpengaruh seumur hidup terhadap kesehatan dan kesejahteraan anak.

Kekerasan terhadap anak biasanya terbagi dalam empat kategori utama: kekerasan emosional, kekerasan seksual, kekerasan fisik, dan pengabaian.

Ringkasan

Empat jenis kekerasan yang paling sering terjadi adalah kekerasan emosional, seksual, fisik, dan pengabaian. Dampak dari kekerasan ini sangat merusak perkembangan dan kesejahteraan anak. Beberapa tanda yang perlu diperhatikan termasuk perubahan perilaku, masalah kesehatan mental atau fisik yang memburuk, kurangnya perawatan, dan sering absen dari sekolah. Dengan mengenali tanda-tanda ini, orang dewasa dapat mengambil langkah untuk membantu anak yang membutuhkan.

Kekerasan Emosional

Kekerasan emosional atau psikologis adalah perlakuan yang tidak melibatkan fisik tapi membuat anak merasa tidak diinginkan, tidak dicintai, tidak berharga, atau hanya dianggap berguna untuk memenuhi kebutuhan pelaku. Kata-kata dan tindakan digunakan untuk mengendalikan atau memanipulasi anak sehingga menyebabkan luka batin yang mendalam, seperti rendah diri, kecemasan, depresi, atau perilaku menyimpang.

Kekerasan emosional sulit dideteksi karena sering tersembunyi dan bisa terjadi bersamaan dengan jenis kekerasan lain. Contohnya termasuk memanggil dengan nama yang menyakitkan, menetapkan harapan yang tidak realistis, mengancam, mengabaikan batasan, merendahkan, bullying, mengabaikan perasaan anak, serta isolasi sosial.

Anak yang mengalami kekerasan emosional biasanya menunjukkan perubahan perilaku, seperti menangis berlebihan, mengompol, menjadi agresif, takut berlebihan terhadap orang tua, atau menunjukkan gangguan tidur, makan, dan bicara. Tanpa penanganan, kekerasan emosional dapat menyebabkan masalah kesehatan mental serius seperti gangguan stres pascatrauma atau penyalahgunaan zat.

Kekerasan Seksual

Anak-anak secara hukum tidak dapat memberikan persetujuan terhadap aktivitas seksual. Oleh karena itu, setiap aktivitas seksual yang melibatkan anak dan orang dewasa termasuk kekerasan seksual. Sekitar 90% kasus kekerasan seksual terhadap anak dilakukan oleh orang yang dikenal anak atau keluarganya.

Jenis-jenis kekerasan seksual meliputi: memperlihatkan alat kelamin kepada anak, pelecehan, hubungan seksual dalam berbagai bentuk, pemaksaan melakukan tindakan seksual, eksploitasi melalui media, perdagangan anak untuk tujuan seksual, mutilasi genital, serta inses.

Gejala kekerasan seksual bisa berupa anak menyimpan rahasia, perilaku seksual yang tidak sesuai umur, enggan melepas pakaian, perubahan nafsu makan, rasa sakit saat buang air kecil, perubahan mood, hingga kehilangan minat pada sekolah dan kegiatan sosial. Kekerasan ini juga dapat menyebabkan penyakit menular seksual atau kehamilan pada anak.

Remaja korban kekerasan seksual sering mengalami gangguan mental seperti menyakiti diri sendiri, penyalahgunaan zat, gangguan makan, depresi, kecemasan, atau pikiran bunuh diri.

Kekerasan Fisik

Kekerasan fisik adalah segala tindakan yang menyebabkan cedera pada anak, baik sengaja maupun tidak. Dampak kekerasan fisik bisa berkepanjangan hingga dewasa dan menjadi penyebab utama morbiditas dan mortalitas anak.

Contoh kekerasan fisik termasuk mengguncang bayi dengan keras (shaken baby syndrome), memukul dengan tangan atau benda, membakar, menendang, mengikat, atau menahan napas anak.

Tanda fisik yang dapat terlihat misalnya memar, luka bakar, bekas luka, kerontokan rambut, patah tulang, atau cedera lain. Anak mungkin menutupi bagian tubuh yang terluka dengan pakaian dan memberikan penjelasan yang tidak konsisten mengenai penyebab cedera. Mereka juga cenderung menunda pengobatan, sering ganti dokter, atau sering ke unit gawat darurat.

Meskipun beberapa orang tua menggunakan hukuman fisik seperti tamparan, hal ini bisa dianggap kekerasan jika menimbulkan dampak emosional atau fisik negatif pada anak.

Pengabaian

Pengabaian terjadi saat orang tua atau pengasuh gagal memenuhi kebutuhan dasar anak seperti makanan, tempat tinggal, pakaian, perawatan medis, atau pengawasan yang memadai, sehingga membahayakan kesehatan dan keselamatan anak.

Pengabaian Paling Sering Terjadi

Pengabaian merupakan jenis kekerasan yang paling umum, tercatat dalam 61% kasus kekerasan anak di Amerika Serikat.

Bentuk pengabaian meliputi tidak memberikan perawatan medis saat diperlukan, menolak menyediakan makanan, pakaian, atau tempat tinggal, meninggalkan anak sendirian dalam waktu lama, membiarkan anak tinggal dengan pengasuh yang lalai, mengekspos anak pada kekerasan rumah tangga, dan tidak mendaftarkan anak ke sekolah.

Pengabaian bisa terjadi tanpa niat buruk, misalnya karena keterbatasan finansial. Namun, dampaknya tetap serius, termasuk gangguan perkembangan, masalah kognitif, serta gangguan emosional, sosial, dan perilaku.

Pengabaian juga dapat memicu perilaku seksual berisiko, penyalahgunaan zat, halusinasi visual, keterlambatan kognitif, gangguan kepribadian antisosial, dystimia, dan gangguan mental lainnya.

Dampak Kekerasan terhadap Anak

Kekerasan pada masa kanak-kanak meningkatkan risiko gangguan suasana hati seperti depresi dan bipolar. Korban kekerasan cenderung mengalami gejala gangguan mood yang lebih berat dan respons pengobatan yang kurang baik.

Mengenali Tanda Kekerasan Anak

Pada tahun 2019, Layanan Perlindungan Anak menerima 4,4 juta laporan dugaan kekerasan terhadap 7,9 juta anak. Sebagian besar laporan berasal dari profesional seperti tenaga pendidikan, hukum, medis, dan sosial. Namun, laporan juga datang dari teman, tetangga, dan keluarga sebanyak 15,7%.

Setiap anak berpotensi menjadi korban, dan sering kali mengalami lebih dari satu jenis kekerasan secara bersamaan.

Tanda-Tanda Kekerasan Anak

  • Sering kelaparan atau kelelahan
  • Tanda-tanda memburuknya kesehatan fisik atau mental
  • Sering bolos sekolah
  • Pakaian kotor atau tidak sesuai cuaca
  • Perubahan drastis dalam mood dan perilaku

Jika Anda mencurigai adanya kekerasan terhadap anak, segera laporkan kepada pihak berwenang. Di beberapa wilayah, hanya profesi tertentu yang wajib melaporkan, namun tidak ada salahnya menyuarakan kekhawatiran Anda demi keselamatan anak.

Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal menjadi korban kekerasan anak, hubungi Hotline Nasional Perlindungan Anak di nomor 1-800-422-4453 untuk berbicara dengan konselor profesional.

Untuk sumber daya kesehatan mental lebih lanjut, kunjungi database hotline nasional kami.

Kesimpulan

Anak-anak sangat rentan terhadap kekerasan dan seringkali tidak mampu mengenali atau melaporkan perlakuan buruk yang mereka alami. Oleh karena itu, perlindungan anak menjadi tanggung jawab bersama masyarakat, termasuk tetangga, tenaga medis, pendidik, dan profesional lainnya.

Dengan intervensi yang tepat, para profesional dapat menyelidiki kasus kekerasan, memberikan layanan yang diperlukan, serta membantu proses pemulihan anak melalui diagnosis dan perawatan berkelanjutan.

Artikel ini disusun oleh Sarah Sheppard, penulis dan advokat isu kesehatan mental serta perlindungan perempuan.

Temukan berita terbaru dan peristiwa terkini di kategori Hubungan pada tanggal 09-01-2024. Artikel berjudul "Mengenal Jenis-Jenis Kekerasan Terhadap Anak dan Cara Mengenalinya" memberikan informasi paling relevan dan terpercaya di bidang Hubungan. Setiap berita dianalisis secara mendalam untuk memberikan wawasan berharga bagi pembaca kami.

Informasi dalam artikel " Mengenal Jenis-Jenis Kekerasan Terhadap Anak dan Cara Mengenalinya " membantu Anda membuat keputusan yang lebih tepat dalam kategori Hubungan. Berita kami diperbarui secara berkala dan mematuhi standar jurnalistik.

0
9.3K

Inliber adalah platform berita global yang menyajikan informasi akurat dan terpercaya dari seluruh dunia secara cepat.

Kami menyajikan liputan mendalam tentang teknologi, politik, kesehatan, olahraga, budaya, keuangan, dan banyak lagi. Inliber dirancang untuk semua pengguna internet dengan antarmuka yang ramah, sumber tepercaya, dan konten berkualitas tinggi di era digital saat ini.