Memahami Tantangan dan Solusi HIV pada Pria yang Berhubungan Seks dengan Pria
Michael Schopis
Michael Schopis 7 tahun yang lalu
Ahli Gastroenterologi & Hepatologi Bersertifikat Dewan #Kesehatan Seksual
0
1.1K

Memahami Tantangan dan Solusi HIV pada Pria yang Berhubungan Seks dengan Pria

Meskipun kemajuan signifikan telah dicapai dalam pengobatan HIV, tingkat infeksi baru di kalangan pria yang berhubungan seks dengan pria terus meningkat. Artikel ini mengupas penyebab, tantangan, dan strategi efektif untuk mencegah penyebaran HIV dalam komunitas ini secara global.

Statistik HIV Global pada Pria yang Berhubungan Seks dengan Pria
Ilustrasi Statistik HIV

Data global terbaru menunjukkan kemajuan penting dalam penanganan HIV. Menurut UNAIDS, lebih dari 21 juta orang kini menjalani terapi antiretroviral, metode pengobatan paling efektif saat ini. Angka kematian akibat AIDS pun menurun drastis, mencapai titik terendah sejak awal abad ke-21 dengan kurang dari satu juta kematian per tahun.

Banyak negara juga berkomitmen mencapai target ambisius “90-90-90” yang bertujuan agar 90% orang dengan HIV mengetahui statusnya, 90% dari mereka yang sadar status mendapatkan pengobatan, dan 90% yang menjalani pengobatan memiliki viral load yang tidak terdeteksi.

Namun, di tengah kemajuan ini, kasus baru HIV terus meningkat di beberapa kelompok, khususnya pria yang berhubungan seks dengan pria (MSM), yang risiko tertularnya 27 kali lebih tinggi dibandingkan populasi lain.

Penting untuk memahami mengapa MSM masih menghadapi risiko tinggi meski telah banyak upaya. Apa penyebabnya, dan bagaimana kita dapat melindungi kelompok yang paling rentan ini?

Statistik Berdasarkan Wilayah

Risiko HIV pada MSM memang tinggi secara global, tetapi ada variasi tergantung wilayah. Data UNAIDS tahun 2017 menunjukkan proporsi kasus baru HIV pada MSM sebagai berikut:

  • 57% di Amerika Utara, Eropa Tengah, dan Eropa Barat
  • 41% di Amerika Latin
  • 25% di Asia, Pasifik, dan Karibia
  • 20% di Eropa Timur, Asia Tengah, Timur Tengah, dan Afrika Utara
  • 12% di Afrika Barat dan Tengah

Walaupun ada perbedaan regional, tren ini menunjukkan MSM secara konsisten menghadapi risiko lebih tinggi dibanding kelompok lain di berbagai belahan dunia.

Tantangan Regional dan Umum

Berbagai hambatan unik muncul di tiap wilayah. Di banyak negara, terutama Afrika dan Timur Tengah, hubungan sesama jenis masih kriminalisasi. Hal ini menyebabkan MSM harus menyembunyikan orientasi dan enggan mengakses layanan kesehatan terkait HIV dan infeksi menular seksual lainnya.

Diskriminasi dan homofobia tetap ada bahkan di negara-negara yang sudah melegalkan hubungan sesama jenis. Stigma terkait diagnosis HIV juga menghalangi MSM untuk mencari pengobatan dan informasi kesehatan berkualitas.

Akses tes HIV yang terbatas serta ketakutan akan penilaian negatif dari tenaga medis membuat banyak MSM tidak melakukan pemeriksaan. Hal ini berakibat mereka tidak mengetahui status HIV-nya, sehingga tidak mendapatkan pengobatan yang penting dan meningkatkan risiko penularan ke orang lain.

Data CDC menunjukkan sekitar 1 dari 6 MSM di Amerika Serikat dengan HIV tidak sadar akan kondisinya. Di beberapa negara seperti Kenya, Malawi, dan Afrika Selatan, angka ini lebih tinggi, mencapai 1 dari 3.

Faktor biologis juga berperan. Mayoritas infeksi pada MSM terjadi melalui hubungan anal tanpa kondom, yang memiliki risiko penularan lebih tinggi dibandingkan bentuk hubungan seksual lain seperti oral.

Penggunaan kondom yang bervariasi di seluruh dunia dipengaruhi oleh kurangnya edukasi seks, keterbatasan akses, dan norma budaya. Di negara dengan penggunaan kondom rendah, MSM juga berisiko lebih tinggi terkena infeksi menular seksual lain seperti sifilis, gonore, dan klamidia.

Terapi antiretroviral seperti PrEP dan PEP sangat efektif dalam mencegah penularan HIV, bahkan setelah terpapar virus. Namun, akses dan pengetahuan tentang obat ini masih terbatas di banyak wilayah, khususnya bagi kelompok yang paling berisiko.

Solusi yang Dapat Diterapkan

Mengatasi tantangan ini memang kompleks, tetapi terbukti memungkinkan dengan pendekatan yang tepat. Salah satu langkah utama ialah menyediakan terapi antiretroviral seperti PrEP secara luas dan terjangkau. Program besar-besaran sudah berjalan di negara-negara seperti Australia, Brasil, Kenya, Afrika Selatan, Amerika Serikat, dan Zimbabwe.

Hasilnya menggembirakan, misalnya di salah satu wilayah Australia, pengenalan cepat PrEP berhasil menurunkan kasus baru HIV hingga 35%. Edukasi dan kampanye lokal sangat penting untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang manfaat pengobatan ini.

Peralihan ke layanan berbasis komunitas juga krusial. Program outreach dengan tenaga kesehatan komunitas meningkatkan kepatuhan pengobatan dan akses perawatan bagi MSM.

Teknologi digital turut menawarkan solusi inovatif. Di China, aplikasi kencan Blued menghubungkan 40 juta penggunanya dengan lokasi tes HIV terdekat, memudahkan pemesanan dan meningkatkan jumlah pemeriksaan hingga 78% menurut data tahun 2016.

Penghapusan kriminalisasi hubungan sesama jenis dan pengurangan stigma berdampak besar pada partisipasi MSM dalam program kesehatan dan keberlangsungan pengobatan.

UNAIDS juga menekankan pentingnya layanan kesehatan yang terjangkau dan penghapusan biaya layanan agar terapi antiretroviral dapat diakses tanpa hambatan finansial.

Kesimpulan: Kolaborasi untuk Masa Depan Bebas HIV

Meskipun infeksi baru HIV pada MSM meningkat, target global seperti 90-90-90 tetap menjadi fokus utama. Kolaborasi antara komunitas dan sistem kesehatan nasional sangat penting agar tes HIV dan terapi antiretroviral dapat diakses oleh mereka yang paling membutuhkan.

Para pemimpin politik, komunitas, dan bisnis di seluruh dunia harus bersatu mendukung investasi keuangan dan perubahan kebijakan untuk memastikan kemajuan nyata. Untuk mengakhiri ancaman HIV/AIDS bagi MSM dan seluruh masyarakat, upaya bersama secara lokal dan global mutlak diperlukan.

Temukan berita terbaru dan peristiwa terkini di kategori Kesehatan Seksual pada tanggal 02-12-2018. Artikel berjudul "Memahami Tantangan dan Solusi HIV pada Pria yang Berhubungan Seks dengan Pria" memberikan informasi paling relevan dan terpercaya di bidang Kesehatan Seksual. Setiap berita dianalisis secara mendalam untuk memberikan wawasan berharga bagi pembaca kami.

Informasi dalam artikel " Memahami Tantangan dan Solusi HIV pada Pria yang Berhubungan Seks dengan Pria " membantu Anda membuat keputusan yang lebih tepat dalam kategori Kesehatan Seksual. Berita kami diperbarui secara berkala dan mematuhi standar jurnalistik.

0
1.1K

Inliber adalah platform berita global yang menyajikan informasi akurat dan terpercaya dari seluruh dunia secara cepat.

Kami menyajikan liputan mendalam tentang teknologi, politik, kesehatan, olahraga, budaya, keuangan, dan banyak lagi. Inliber dirancang untuk semua pengguna internet dengan antarmuka yang ramah, sumber tepercaya, dan konten berkualitas tinggi di era digital saat ini.