Memahami Mengapa Harga Dana Tertutup Bisa Lebih Tinggi atau Lebih Rendah dari Nilai Aset Bersihnya
Pelajari alasan di balik perbedaan harga pasar dana tertutup dibandingkan dengan nilai aset bersihnya dan bagaimana peluang investasi muncul dari fenomena ini.
Diskon terhadap Nilai Aset Bersih Dana Tertutup Membuka Peluang dan Tantangan bagi Investor
Dalam beberapa tahun terakhir, diskon median tahunan pada dana tertutup (closed-end funds/CEFs) menunjukkan tren pelebaran yang signifikan. Meski secara intuitif nilai aset bersih (Net Asset Value/NAV) sebuah dana harus seimbang dengan harga pasarnya, kenyataannya sering terjadi perbedaan.
"Karena dana tertutup diperdagangkan di pasar publik, harga unitnya ditentukan oleh mekanisme pasar," ujar Jamie Ebersole, perencana keuangan bersertifikat di Ebersole Financial, Massachusetts. "Harga tersebut bisa saja berada di atas atau di bawah NAV pada waktu tertentu. Namun, dalam jangka panjang, harga pasar dan NAV cenderung berkonvergensi."
Nyatanya, lebih dari 80% dana tertutup dalam beberapa tahun terakhir diperdagangkan dengan diskon terhadap NAV. Ketika harga pasar melebihi NAV, dikatakan dana tersebut diperdagangkan dengan premi; sebaliknya, harga di bawah NAV disebut diskon. Pelebaran diskon median tahunan ini menghadirkan potensi penghematan bagi investor, namun mengapa hal ini terjadi? Berikut penjelasan lengkap mengenai dana tertutup dan alasan mengapa NAV sering diperdagangkan dengan diskon.
Intisari Penting
- Dana tertutup memiliki jumlah saham tetap, berbeda dengan dana terbuka, sehingga harga pasar dapat berfluktuasi di atas atau di bawah NAV akibat mekanisme pasar.
- Permintaan tinggi untuk saham CEF yang terbatas dapat menyebabkan harga pasar berada pada premi.
- Permintaan rendah dapat menyebabkan harga pasar berada pada diskon.
- Penyebab premi dan diskon seringkali tidak jelas, menciptakan fenomena unik yang dikenal sebagai "puzzle dana tertutup" yang menjadi kajian riset ekonomi dan keuangan.
Apa Itu Dana Tertutup?
Dana tertutup mengumpulkan modal investor untuk dikelola secara profesional dalam portofolio sekuritas. Dana ini menerbitkan sejumlah saham tetap melalui penawaran umum perdana (IPO) di bursa saham atau over-the-counter. Dana tertutup adalah salah satu dari empat kategori utama investasi bersama, bersama dengan dana terbuka, dana yang diperdagangkan di bursa (ETF), dan unit investment trusts (UIT).
Manajer investasi mengelola aset dana sesuai tujuan investasi. Ada empat jenis utama dana tertutup:
- Dana tertutup tradisional: Paling umum diperdagangkan di bursa dengan jumlah saham tetap, biasanya memegang saham atau obligasi, dengan mayoritas aset dana obligasi mencapai sekitar dua pertiga dari total aset dana tradisional.
- Dana interval: Dana ini membeli kembali sebagian saham dari pemegang saham berdasarkan NAV pada interval tertentu, biasanya 3, 6, atau 12 bulan, tidak diperdagangkan di bursa secara umum.
- Dana tender offer: Mirip dengan dana interval tapi pembelian kembali saham dilakukan secara diskresioner tanpa jadwal tetap.
- Perusahaan pengembangan bisnis (BDCs): Fokus berinvestasi pada usaha kecil dan menengah.
Dalam beberapa tahun terakhir, dana tertutup nontradisional, khususnya BDC, berkembang pesat dengan total aset yang kini melebihi dana saham atau obligasi.
Keunggulan Dana Tertutup Dibanding Dana Terbuka
Berbeda dengan manajer dana terbuka yang harus menyesuaikan portofolio ketika ada investasi masuk atau penarikan dana, manajer dana tertutup dapat mempertahankan strategi investasi awal, terutama saat pasar menurun. Saat pasar jatuh, investor dana terbuka cenderung panik menarik dana, memaksa manajer menjual aset dengan harga rendah. Ini menghambat peluang beli saat pasar turun.
Dana tertutup juga menawarkan keuntungan pajak. Investor dana terbuka bisa terkena pajak capital gain jika dana menjual aset untuk memenuhi penarikan, sementara investor dana tertutup yang tidak menjual sahamnya tidak dikenakan pajak karena dana tidak wajib menjual aset.
Bagaimana NAV Dana Tertutup Dihitung?
NAV adalah nilai per saham dari aset bersih dana, dihitung dengan rumus:
- NAV = (Total Aset – Liabilitas) / Jumlah Saham Beredar
Berbeda dengan dana terbuka yang menerbitkan dan menebus saham secara kontinu pada NAV, dana tertutup diperdagangkan di pasar sekunder sehingga harga pasar bisa berbeda dari NAV. Sekitar 95% dana tertutup menghitung NAV harian, sisanya mingguan atau sesuai jadwal lain.
Harga pasar yang berbeda dari NAV dapat berupa premi (di atas NAV) atau diskon (di bawah NAV). Misalnya, jika NAV per saham $10 dan harga pasar $9, maka dana diperdagangkan dengan diskon 10%.
Premi dan Diskon Dana Tertutup
Dana tertutup diperdagangkan pada premi jika harga pasar per saham lebih tinggi dari NAV, menunjukkan investor bersedia membayar lebih karena faktor seperti hasil tinggi, kinerja historis kuat, atau sentimen positif.
Sebaliknya, diskon terjadi saat harga pasar di bawah NAV, menandakan peluang beli di bawah nilai aset kolektif karena penurunan nilai aset, distribusi lebih rendah dari harapan, atau pesimisme pasar.
Contoh: Jika NAV $10 dan harga pasar $12, berarti premi 20%. Jika harga turun ke $8, berarti diskon 20%, yang bisa menjadi peluang beli bagi investor yang optimis aset dasar undervalued.
Fenomena "Puzzle" Dana Tertutup
Fenomena ini menarik perhatian akademisi dan praktisi selama puluhan tahun karena dana tertutup sering diperdagangkan dengan harga berbeda dari NAV, biasanya diskon. Misalnya, pada 2023 diskon rata-rata mencapai hampir 10%, lebih besar dari 7,9% tahun sebelumnya. Pada 1970-an diskon bisa mencapai 30%, sementara 10-20% lebih normal pada 1980-an.
Teori keuangan dasar mengatakan diskon semacam ini seharusnya tidak bertahan lama karena akan ada arbitrase yang menghilangkannya. Namun kenyataannya, pembeli tidak terlalu banyak masuk untuk membeli saham dana tertutup sehingga diskon tetap ada. Ini menjadi teka-teki mengapa harga dua aset dengan profil risiko dan imbal hasil serupa bisa berbeda signifikan.
Pola siklus hidup dana tertutup yang ditemukan riset:
- Premi awal sekitar 10% saat IPO sebagai refleksi biaya dan startup dana.
- Dalam 120 hari setelah IPO, harga biasanya bertransisi ke diskon.
- Diskon ini cenderung bertahan lama dan berfluktuasi, rata-rata 10-20% pada 1980-an sampai awal 2000-an.
- Diskon menghilang saat dana mengumumkan likuidasi atau konversi menjadi dana terbuka.
Diskon ini membuat dana tertutup menarik bagi investor karena memungkinkan pembelian saham dana profesional dengan harga lebih murah.
Peran Penawaran dan Permintaan
Perbedaan harga pasar dan NAV pada dasarnya dipengaruhi oleh penawaran saham yang tetap dan permintaan investor. Interaksi ini menciptakan proses penemuan harga yang tidak selalu mencerminkan NAV secara tepat. Namun, ada kecenderungan harga dan NAV untuk berkonvergensi seiring waktu (mean reversion).
Menurut Ebersole, perbedaan harga seringkali dipengaruhi oleh perspektif dan ekspektasi investor terhadap kinerja masa depan aset, namun terkadang diskon atau premi dapat terjadi tanpa alasan yang jelas.
Strategi ETF Terkait CEF
Seiring dengan adanya premi dan diskon, muncul juga ETF yang memanfaatkan fenomena ini. Misalnya, Saba's Closed-End Funds ETF (CEFS) adalah ETF aktif yang memegang saham dana tertutup dengan diskon sekaligus melindungi dari risiko kenaikan suku bunga, dengan portofolio mencakup 115 dana.
Pengaruh Kinerja dan Reputasi Manajemen
Kualitas manajemen dana juga berpengaruh pada harga pasar. Manajer yang dihormati dan berprestasi cenderung membuat dana diperdagangkan dengan premi, sementara manajer dengan rekam jejak kurang baik bisa menyebabkan diskon.
Faktor-faktor terkait:
- Kemampuan manajer menghasilkan return di atas benchmark.
- Kinerja historis dana yang konsisten.
- Reputasi perusahaan manajemen dan individu manajer.
- Ekspektasi kinerja masa depan.
- Biaya manajemen yang tinggi bisa menyebabkan diskon jika dianggap tidak sebanding dengan kinerja.
Selain itu, konflik kepentingan (agency problem) dan asimetri informasi antara manajer dan investor juga dapat memengaruhi harga dana.
Sentimen Investor dan Behavioral Finance
Sudut pandang behavioral finance menjelaskan bahwa sentimen investor yang berubah-ubah dapat menyebabkan perbedaan harga pasar dan NAV. Optimisme mendorong premi, sementara pesimisme memicu diskon.
Faktor-faktor penting:
- Pencerminan optimisme atau pesimisme investor dalam harga.
- Risiko trader "noise" yang menyebabkan ketidakpastian harga.
- Korelasi dengan saham berkapitalisasi kecil yang juga dipengaruhi sentimen.
- Penerbitan dana baru saat sentimen positif.
- Fluktuasi diskon yang terjadi secara serempak karena sentimen yang berubah.
- Premi IPO yang muncul dari antusiasme awal.
- Diskon menghilang saat dana mengumumkan likuidasi atau konversi.
Meskipun teori ini populer, tidak semua pakar sepakat dan diskusi tentang peran faktor perilaku masih berlangsung.
Ekspektasi Distribusi dan Imbal Hasil
Ekspektasi pendapatan dari distribusi dividen dan yield juga memengaruhi harga dana tertutup. Investor cenderung membayar premi untuk dana dengan distribusi yang menarik dan berkelanjutan, terutama saat suku bunga rendah.
Faktor penting yang memengaruhi harga:
- Kebijakan distribusi dana (dividen, capital gain, return of capital).
- Perbedaan antara tingkat distribusi terhadap harga pasar dan yield NAV.
- Keberlanjutan distribusi yang dipersepsikan investor.
- Pengaruh return of capital terhadap basis aset dan persepsi investor.
- Lingkungan suku bunga dan inflasi yang memengaruhi daya tarik yield.
- Karakteristik sektor dana (misal obligasi kota vs saham).
- Frekuensi distribusi (bulanan, kuartalan) yang dapat menambah daya tarik.
- Kinerja historis distribusi yang konsisten.
Kinerja Aset Dasar dan Kondisi Pasar
Kinerja aset yang dimiliki dana memengaruhi NAV dan harga pasar. Kenaikan nilai aset meningkatkan NAV, sementara penurunan menurunkan NAV. Kondisi pasar makro seperti pertumbuhan ekonomi, suku bunga, dan inflasi juga berdampak pada permintaan dan harga dana tertutup. Saat ekonomi tumbuh, permintaan terhadap dana tertentu meningkat, dan sebaliknya saat resesi.
Implikasi bagi Investor
Perbedaan harga pasar dan NAV membuka peluang sekaligus risiko. Strategi diversifikasi dengan membeli sejumlah dana tertutup yang diperdagangkan dengan diskon dapat mengurangi risiko dan memanfaatkan potensi penyesuaian harga.
Investor dianjurkan menganalisis penyebab premium atau diskon, seperti kualitas manajemen, strategi investasi, dan kondisi pasar. Berikut beberapa skenario dan strategi yang disarankan:
Perbedaan Dana Tertutup dan Dana Terbuka
Dana tertutup memiliki saham dengan jumlah tetap yang diperdagangkan di bursa, sehingga bisa diperdagangkan dengan premi atau diskon terhadap NAV. Dana terbuka menerbitkan dan menebus saham secara kontinu, sehingga harga cenderung mengikuti NAV.
Cara Menentukan Premium atau Diskon Dana Tertutup
Investor dapat membandingkan NAV dan harga pasar dana melalui platform manajemen dana atau platform investasi seperti TradingView yang menyediakan informasi premi atau diskon dana tertutup.
Risiko Membeli Dana Tertutup dengan Premi
Membeli dana di atas NAV berarti membayar lebih dari nilai aset, sehingga risiko kerugian modal muncul jika premi menyusut, serta ketidakpastian keberlanjutan premi tersebut.
Perubahan dari Diskon ke Premi
Dana tertutup dapat beralih dari diskon ke premi dan sebaliknya, dipengaruhi oleh sentimen investor, kinerja aset, distribusi, kondisi pasar, serta karakteristik dana seperti strategi investasi dan manajemen.
Kesimpulan
Harga dana tertutup sering berbeda dari NAV karena faktor sentimen investor, kinerja dana, tingkat distribusi, kondisi pasar, dan karakteristik khusus dana. Diskon bisa menjadi peluang beli, tetapi penting bagi investor untuk memahami alasan di balik premi atau diskon serta prospek jangka panjang dana tersebut. Fokus utama harus pada keberlanjutan distribusi dan kinerja keseluruhan untuk menilai nilai dan potensi keberhasilan investasi dana tertutup.
Temukan berita terbaru dan peristiwa terkini di kategori Reksa Dana pada tanggal 01-07-2024. Artikel berjudul "Memahami Mengapa Harga Dana Tertutup Bisa Lebih Tinggi atau Lebih Rendah dari Nilai Aset Bersihnya" memberikan informasi paling relevan dan terpercaya di bidang Reksa Dana. Setiap berita dianalisis secara mendalam untuk memberikan wawasan berharga bagi pembaca kami.
Informasi dalam artikel " Memahami Mengapa Harga Dana Tertutup Bisa Lebih Tinggi atau Lebih Rendah dari Nilai Aset Bersihnya " membantu Anda membuat keputusan yang lebih tepat dalam kategori Reksa Dana. Berita kami diperbarui secara berkala dan mematuhi standar jurnalistik.


