Inggris-AS Tetap Lanjutkan Perjanjian Teknologi Prosperity
0
0

Inggris-AS Tetap Lanjutkan Perjanjian Teknologi Prosperity

Pemerintah Inggris menegaskan pembicaraan Perjanjian Kemakmuran Teknologi dengan AS masih berlangsung meski ada perbedaan regulasi digital dan perdagangan.

Inggris dan Amerika Serikat tetap menjajaki Perjanjian Kemakmuran Teknologi (Technology Prosperity Deal) meski dinamika negosiasi berputar di sekitar regulasi digital dan syarat perdagangan. Inisiatif ini dirancang untuk memperdalam kerja sama di bidang AI, komputasi kuantum, dan teknologi kunci lainnya.

Downing Street menyatakan dialog tetap berlangsung secara aktif dengan mitra AS di berbagai level pemerintahan mengenai perjanjian luas ini. INLIBER menilai pembicaraan tampaknya terkendala karena kekhawatiran AS terhadap hambatan perdagangan yang dianggap Inggris melancarkan hal-hal lain.

Pemrakasa dan manfaat yang diusung

Perjanjian ini dipaparkan sebagai kemitraan jangka panjang saat diumumkan pada kunjungan kenegaraan Presiden Donald Trump pada September lalu, menegaskan fokus kerja sama di AI dan komputasi kuantum. Juru bicara resmi Perdana Menteri menyatakan optimisme bahwa negosiasi ini bisa menghasilkan kerangka kerja yang memengaruhi kehidupan jutaan orang di kedua negara.

Investasi teknologi di Inggris

Rencana investasi besar perusahaan teknologi terkemuka, termasuk Microsoft, Nvidia, dan Google, mencapai sekitar £31 miliar. Dalam kurs rupiah, angkanya kira-kira Rp 589 triliun. Meski demikian, para analis menilai komitmen investasi itu tidak langsung terpengaruh oleh kemajuan negosiasi teknologinya.

Dokumen MOU dan tantangan perdagangan

Dokumen Memorandum of Understanding (MOU) menjelaskan bahwa kedua negara akan bekerja sama di AI, komputasi kuantum, dan tenaga nuklir. Namun, dokumen itu menegaskan sifatnya belum mengikat dan hanya akan aktif seiring kemajuan nyata dalam formalitas Perjanjian Kemakmuran Ekonomi AS-UK yang lebih luas.

Isu kebijakan perdagangan

Administrasi Trump sebelumnya berupaya mengubah pedoman perdagangan global, termasuk tarif untuk beberapa negara meski merupakan sekutu. Untuk Inggris, hal itu berarti negosiasi dilakukan secara bertahap di berbagai sektor, dengan contoh langkah meliberalisasi tarif baja yang tertunda hingga waktu yang belum ditentukan.

Komentar pakar

Komentar pakar: Banyak analis melihat dinamika ini sebagai contoh bagaimana pendekatan yang lebih terfragmentasi mempengaruhi negosiasi teknologi. Namun, investasi teknologi di Inggris dipandang tetap berjalan meski negosiasi berlarut.

Penanganan ini juga menyoroti bagaimana area-area perlunya disinkronkan secara bertahap dalam rangkaian perjanjian ekonomi yang lebih luas.

Penulisan tambahan oleh Michael Race dan Philippa Wain

A green promotional banner with black squares and rectangles forming pixels, moving in from the right. The text says: “Tech Decoded: The world’s biggest tech news in your inbox every Monday.”

Sign up for our Tech Decoded newsletter to follow the world's top tech stories and trends. Outside the UK? Sign up here.

Inti dari perjanjian

Dokumen Memorandum of Understanding (MOU) menyatakan kedua negara akan bekerja sama di AI, komputasi kuantum, dan tenaga nuklir, namun tidak mengikat secara hukum. Isu-isu tersebut baru akan beroperasi jika kemajuan nyata tercapai dalam formalitas Perjanjian Kemakmuran Ekonomi AS-UK yang lebih luas.

Saat ini, pemerintah Inggris menilai demonstrasi investasi di sektor teknologi tetap kuat meskipun ada dinamika negosiasi yang berkelanjutan.

Ringkasnya, meski ada hambatan, kedua negara tetap berupaya memperdalam kolaborasi di bidang teknologi utama melalui AI dan komputasi kuantum, dengan fokus pada manfaat ekonomi dan inovasi.

Komentar ahli: Pakar menilai pendekatan yang lebih bertahap dan terfragmentasi bisa menjadi kendala negosiasi, tetapi momentum investasi teknologi di Inggris diperkirakan tetap kuat karena minat pasar dan potensi pasar AI. Analisis ini menyoroti pentingnya menjaga keseimbangan antara kemajuan teknologis dan kepentingan perdagangan.

Ringkasan singkat: Pembicaraan Inggris-AS mengenai Perjanjian Kemakmuran Teknologi terus berlangsung meski ada perbedaan. Investasi teknologi besar-besaran di Inggris diperkirakan tetap berjalan. Dokumen MOU menegaskan kerja sama tanpa mengikat hingga ada kemajuan pada perjanjian ekonomi yang lebih luas. Analisis menunjukkan kedua pihak berupaya menjaga momentum inovasi sambil mempertimbangkan dinamika perdagangan.

Inti utama: meskipun ada hambatan, kolaborasi teknologi antara Inggris dan AS tetap menjadi fokus dengan potensi besar bagi AI dan komputasi kuantum. Sumber: BBC News

Temukan berita terbaru dan peristiwa terkini di kategori Pembaruan Teknologi Terbaru pada tanggal 19-12-2025. Artikel berjudul "Inggris-AS Tetap Lanjutkan Perjanjian Teknologi Prosperity" memberikan informasi paling relevan dan terpercaya di bidang Pembaruan Teknologi Terbaru. Setiap berita dianalisis secara mendalam untuk memberikan wawasan berharga bagi pembaca kami.

Informasi dalam artikel " Inggris-AS Tetap Lanjutkan Perjanjian Teknologi Prosperity " membantu Anda membuat keputusan yang lebih tepat dalam kategori Pembaruan Teknologi Terbaru. Berita kami diperbarui secara berkala dan mematuhi standar jurnalistik.

0
0

Inliber adalah platform berita global yang menyajikan informasi akurat dan terpercaya dari seluruh dunia secara cepat.

Kami menyajikan liputan mendalam tentang teknologi, politik, kesehatan, olahraga, budaya, keuangan, dan banyak lagi. Inliber dirancang untuk semua pengguna internet dengan antarmuka yang ramah, sumber tepercaya, dan konten berkualitas tinggi di era digital saat ini.