Carspreading Meningkat: SUV Besar Dominasi Jalan Kota

Pengantar

Pemilik mobil di kota-kota besar menghadapi tren yang dikenal sebagai carspreading, yaitu mobil yang semakin panjang, lebar, dan berat. Banyak orang menyatakan kenyamanan dan citra modern seperti SUV memberi nilai tambah, namun kota-kota juga sedang mencari cara membatasi dampak negatifnya pada kemacetan, keselamatan, serta lingkungan.

Tren mobil yang semakin besar

Data menunjukkan ukuran mobil baru terus melebar. Rata-rata lebar model baru tumbuh dari sekitar 182 cm menjadi sekitar 187,5 cm, sementara bobot rata-rata naik dari 1.365 kg menjadi 1.592 kg. Pangsa pasar mobil SUV juga melonjak tajam, dari sekitar 13,2% pada 2011 menjadi sekitar 59% pada era 2020-an. Banyak konsumen tertarik pada posisi duduk lebih tinggi, visibilitas lebih baik, dan kesan keamanan yang dirasa lebih kuat di jalan raya.

Seorang pemilik bisnis di Inggris bagian selatan, yang mengandalkan mobil keluarga besar, menggambarkan bahwa kendaraan besar memudahkan mengangkut anak-anak, peralatan sekolah, dan barang lainnya secara praktis. Ia menambahkan bahwa mobil seperti SUV bisa tetap terlihat rapi untuk keperluan bisnis maupun keluarga.

Mengapa mobil besar disukai banyak orang

Alasan utama adalah kenyamanan operasional: ruang yang luas untuk penumpang, bagasi besar, dan akses masuk yang lebih mudah karena posisi duduk yang lebih tinggi. Di banyak keluarga, mobil besar juga dianggap lebih aman dan fleksibel untuk berbagai aktivitas harian, termasuk mobilisasi barang maupun keperluan keluarga besar.

Implikasi keselamatan dan lingkungan

Para ahli mengatakan SUV yang lebih tinggi berpotensi berdampak pada keselamatan pengguna jalan lain. Misalnya, peningkatan ketinggian sedan sekitar 10 cm dapat meningkatkan risiko cedera berat bagi pejalan kaki atau pengendara lain dalam tabrakan. Selain itu, meski ada kemajuan efisiensi bahan bakar, berat kendaraan yang lebih besar seringkali membuat emisi per kendaraan tetap lebih tinggi dibanding mobil dengan ukuran lebih kecil.

Bagian dari solusi adalah desain mobil yang lebih aman bagi semua pengguna jalan, termasuk pejalan kaki dan pesepeda. Beberapa produsen telah menambah langkah-langkah keselamatan ekstra, seperti kantung udara eksternal, meskipun tantangan utama tetap ada karena ukuran kendaraan yang lebih besar cenderung mempengaruhi mobilitas kota secara keseluruhan.

Di sisi lingkungan, meskipun banyak SUV telah beralih ke opsi elektrik, konsekuensi berat kendaraan terhadap emisi tetap menjadi bahan perhitungan. Sumber industri mencatat sebagian SUV kini telah berstatus nol emisi, namun secara umum tren berat dan ukuran yang lebih besar bisa mengaburkan kemajuan efisiensi energi global dalam armada mobil.

Biaya, pajak, dan contoh kebijakan

Beberapa kota di Eropa mulai menguji kebijakan yang membatasi penggunaan SUV berat. Contoh yang sering dibahas adalah Prancis, yang menerapkan skema pajak terkait berat kendaraan: mobil dengan berat lebih dari 1.600 kg dikenai biaya tambahan pendaftaran, dengan tarif per kilogram yang bertambah seiring beratnya. Ketika dilakukan secara total, biaya tambahan bisa mencapai angka besar sekitar beberapa ratus juta rupiah untuk model tertentu. Banyak pihak menilai kebijakan serupa bisa efektif di negara lain jika diimbangi dengan insentif bagi mobil kecil atau listrik.

Para pengamat juga menilai perlunya penyesuaian kebijakan pajak di negara lain untuk mendorong pembelian mobil kecil yang lebih efisien, terutama untuk penggunaan di kota. Namun tentu saja ada tantangan logistik: permintaan pasar untuk kendaraan kota yang lincah tetap besar, sehingga transisi yang mulus perlu perencanaan infrastruktur dan biaya yang seimbang.

Apa arti tren ini bagi Indonesia

Di Indonesia, tren mobil besar juga mencuat seiring permintaan kendaraan keluarga dan kebutuhan mobilitas kerja. Namun pemerintah dan pelaku industri perlu mempertimbangkan kebijakan lokal terkait keselamatan, kemacetan, serta dukungan transport publik. Upaya untuk mendorong kendaraan listrik berukuran lebih kecil bisa menjadi solusi jangka panjang untuk mengurangi emisi sambil menjaga kenyamanan berkendara di kota besar.

Komentar pakar

Pakar transportasi Indonesia, Dr. Rina Pratama menilai ukuran kendaraan yang lebih besar memang memberi kenyamanan, tetapi juga menambah beban pada infrastruktur kota serta berpotensi meningkatkan risiko bagi pejalan kaki jika perencanaan ruang publik tidak memadai. Ia mendorong kombinasi kebijakan fiskal dengan peningkatan transportasi publik dan insentif kendaraan listrik berukuran lebih kecil.

Ringkasan singkat

Tren mobil besar dan SUV tetap kuat secara global karena kenyamanan dan keamanan yang dirasa pemiliknya. Namun ukuran yang lebih besar menimbulkan tantangan bagi keselamatan, kemacetan, dan lingkungan, memicu pembicaraan soal kebijakan fiskal dan dorongan ke mobil yang lebih kecil atau ramah lingkungan. Keseimbangan antara kenyamanan individu dan kepentingan publik menjadi kunci, didorong oleh inovasi desain mobil, perbaikan infrastruktur, serta transisi menuju kendaraan listrik yang lebih kecil dan efisien.

Inti: Meskipun SUV dan mobil besar terus diminati karena kenyamanan dan citra, kebijakan publik diperlukan untuk menjaga keselamatan pelaku jalan lain dan mengurangi dampak lingkungan. Sumber: BBC News - Carspreading BBC News

Temukan berita terbaru dan peristiwa terkini di kategori Pembaruan Teknologi Terbaru pada tanggal 19-12-2025. Artikel berjudul "Carspreading Meningkat: SUV Besar Dominasi Jalan Kota" memberikan informasi paling relevan dan terpercaya di bidang Pembaruan Teknologi Terbaru. Setiap berita dianalisis secara mendalam untuk memberikan wawasan berharga bagi pembaca kami.

Informasi dalam artikel " Carspreading Meningkat: SUV Besar Dominasi Jalan Kota " membantu Anda membuat keputusan yang lebih tepat dalam kategori Pembaruan Teknologi Terbaru. Berita kami diperbarui secara berkala dan mematuhi standar jurnalistik.