Carspreading Meningkat: Mengapa SUV Besar Mendominasi Jalan Raya
Tren mobil berukuran besar makin meluas di Eropa, membawa dampak parkir, keselamatan, dan kebijakan. Pelajari faktor penyebabnya, dampak terhadap infrastruktur, serta respons kebijakan yang relevan untuk pembaca Indonesia.
Fenomena "carspreading" merambah kota-kota di Eropa: mobil-mobil besar makin lebar dan berat. Banyak orang menganggapnya praktis dan aman, namun sejumlah kota menilai ukuran ini berpotensi mengganggu kenyamanan jalan dan kualitas udara.
Contoh nyata bisa dilihat di Paris, kota yang sering dikenal karena keindahan arsitekturnya namun juga macet parah. Otoritas kota ini telah memperketat kebijakan lalu lintas melalui zona rendah emisi, peningkatan transportasi umum, bersepeda, dan pembatasan terhadap mobil berukuran besar.
Pada Oktober 2024, biaya parkir di jalan untuk kendaraan berat di pusat kota Paris dinaikkan tiga kali lipat. Tarifnya menjadi sekitar Rp288.000 per jam (sebelumnya sekitar Rp96.000), dan untuk enam jam sekitar Rp3.600.000 (sebelumnya Rp1.200.000). Walikota Anne Hidalgo menyatakan langkah ini untuk mempercepat transisi lingkungan dengan mengurangi polusi udara.
Beberapa bulan kemudian, pihak pemerintahan kota mengklaim jumlah mobil berat yang parkir di jalan turun sekitar dua pertiga.
Di kota lain, Cardiff Council di Wales juga menaikkan biaya izin parkir bagi mobil berat di atas 2.400 kg—setara dua mobil keluarga ukuran penuh. Tujuannya agar kendaraan berat memiliki dampak lebih rendah terhadap emisi, keausan jalan, dan keselamatan. Pada tahap awal, kebijakan ini berlaku untuk sebagian model, dengan rencana menambah ambang berat secara bertahap.
Namun banyak pemilik mobil besar merasa mereka sangat membutuhkan kendaraan tersebut. Matt Mansell, seorang ayah tiga anak dari Guildford, menjelaskan Defender Land Rover miliknya diperlukan untuk mengantar klien, keluarga, dan perlengkapan harian. "Kendaraan ini sangat fungsional namun tetap terlihat rapi," ujarnya.
Tren SUV: ukuran, harga, dan alasannya populer
Ukuran mobil di Eropa memang membesar. Sejak 2018, lebar rata-rata mobil baru di Inggris dan negara lain bertambah dari sekitar 182 cm menjadi 187,5 cm (Thatcham Research). Berat rata-rata juga meningkat dari 1.365 kg menjadi 1.592 kg.
Data dari ICCT menunjukkan lebar mobil Eropa bertambah sekitar 10 cm antara 2001 hingga 2020, sedangkan panjangnya bertambah lebih dari 19 cm. Banyak kritikus menilai hal ini membikin jalan kota semakin sempit, terutama di negara dengan infrastruktur yang padat.
Seiring popularitas SUV yang terus meningkat, ukuran besar juga menjadi daya tarik: mobil yang lebih tinggi memberi visibilitas lebih baik dan memudahkan masuk/keluar bagi keluarga. Banyak pemilik menghargai kenyamanan dan fleksibilitas mobil SUV untuk aktivitas harian.
Contoh nyata: Lucia Barbato dari West Sussex menggunakan SUV hybrid Lexus RX450 untuk mengangkut keluarganya yang besar dan kebutuhan pekerjaan. "Pagi hari, dengan tiga anak, tiga tas sekolah, tiga seragam olahraga, serta alat musik di dalam bagasi, mobil ukuran kecil terasa sempit," ujarnya.
Mobil besar: keuntungan bagi produsen dan pertanyaan keselamatan
Pasar SUV tidak hanya didominasi merek massal. Porsche menjual Cayenne dan Macan sebagai model terlaris, Bentley Bentayga menyumbang porsi besar penjualan, dan Lamborghini Urus semakin populer. Para analis menyebut ukuran besar ini meningkatkan margin keuntungan karena biaya produksi relatif tetap meski harga jual lebih tinggi.
Namun manfaat keamanan bagi pengemudi tidak selalu berarti lebih aman untuk pengguna jalan lain. Peneliti Vias Institute (Belgia) menilai peningkatan ketinggian bonnet dapat meningkatkan risiko cedera bagi pejalan kaki dan pengendara sepeda. Ahli Thatcham Research juga menekankan bahwa peningkatan perlindungan penumpang seiring peningkatan berat dan struktur mobil, meskipun dampak lingkungan tetap menjadi pertimbangan penting.
Organisasi Eropa mencatat bahwa meski banyak SUV kini zero-emission, emisi keseluruhan kendaraan ini tetap relatif tinggi dibanding mobil ukuran sedang. Perkembangan kendaraan listrik diharapkan mengurangi emisi saat digunakan, asalkan sumber listriknya bersih. Sekitar 40% SUV kini zero-emission menurut SMMT; CEO-nya, Mike Hawes, menyatakan emisi CO2 SUV telah menurun secara keseluruhan sejak 2000.
Pajak, denda, dan pelajaran dari Prancis
Untuk membatasi ukuran kendaraan, Prancis telah memberlakukan pajak registrasi tambahan bagi mobil beratnya. Kendaraan dengan berat lebih dari 1.600 kg dikenai sekitar €10 per kilogram ekstra, dan ambang 2.100 kg dikenai €30 per kilogram. Total potensi biaya bisa mencapai sekitar €70.000 jika dihitung secara keseluruhan. Pajak ini tidak berlaku untuk kendaraan listrik.
Para pendukung gagasan serupa di Inggris menilai bahwa kebijakan seperti ini perlu diterapkan untuk menyeimbangkan dampak mobil besar terhadap jalan dan lingkungan. Ada juga dorongan untuk menyesuaikan pajak agar mobil lebih kecil lebih menarik, terutama untuk penggunaan kota, meski tantangan ketersediaan mobil kecil yang terjangkau tetap ada.
Sementara itu, beragam model elektrifikasi mobil kecil telah muncul, seperti BYD Dolphin Surf, Leapmotor T03, Hyundai Inster, Renault 5, serta kedatangan Kia EV2 dan VW ID Polo di masa mendatang. SUV tetap mendominasi pasar untuk saat ini.
Menurut Burgess, tren SUV kemungkinan bersifat siklis; mobil kecil akan kembali populer ketika produsen menemukan cara mengantarkan keuntungan dari kendaraan listrik. "Saya percaya tren ini siklis, dan SUV tidak akan bertahan selamanya," ujarnya.
Analisis ini disusun untuk INLIBER InDepth, dengan fokus analitis terhadap isu tren mobil besar, regulasi, dan dampaknya terhadap kota.
Ringkasan singkat: SUV besar semakin dominan karena kenyamanan dan visibilitas, meski membuat jalan menjadi lebih sempit dan menambah risiko bagi pejalan kaki. Kebijakan biaya parkir dan pajak berat bisa menjadi alat mengendalikan tren ini, sambil memanfaatkan opsi mobil listrik kecil sebagai alternatif ramah kota. Perlu keseimbangan antara kebutuhan keluarga, keselamatan, dan emisi untuk masa depan transportasi urban.
Inti: Tren mobil besar tetap diminati meski menambah tekanan pada infrastruktur. Kebijakan yang tepat bisa menyeimbangkan kebutuhan keluarga dengan keselamatan dan lingkungan. Sumber: BBC News.
Temukan berita terbaru dan peristiwa terkini di kategori Pembaruan Teknologi Terbaru pada tanggal 19-12-2025. Artikel berjudul "Carspreading Meningkat: Mengapa SUV Besar Mendominasi Jalan Raya" memberikan informasi paling relevan dan terpercaya di bidang Pembaruan Teknologi Terbaru. Setiap berita dianalisis secara mendalam untuk memberikan wawasan berharga bagi pembaca kami.
Informasi dalam artikel " Carspreading Meningkat: Mengapa SUV Besar Mendominasi Jalan Raya " membantu Anda membuat keputusan yang lebih tepat dalam kategori Pembaruan Teknologi Terbaru. Berita kami diperbarui secara berkala dan mematuhi standar jurnalistik.


