Ashes 2025-26: Mengapa Inggris Masih Optimis Hadapi Test di Brisbane
InLiber Tim Redaksi
InLiber Tim Redaksi 4 hari yang lalu
Tim Redaksi #Berita Olahraga

Ashes 2025-26: Mengapa Inggris Masih Optimis Hadapi Test di Brisbane

INLIBER Sport menyoroti lima alasan utama Inggris bisa optimis menjelang uji coba kedua melawan Australia di Brisbane, meski menelan kekalahan di Perth.

Dalam perjalanan Ashes 2025-26, Inggris menghadapi tantangan besar, tetapi ada peluang untuk berubah menjelang uji coba kedua di Brisbane. Sebuah hasil positif tetap mungkin jika tim bisa bangkit dari Perth.

Benteng Brisbane yang Pernah Ditembus

Rekor Inggris di Brisbane dikenal sulit. Sejak 1986, Inggris belum memenangkan uji coba di kota itu dalam sembilan pertandingan, kecuali dua hasil imbang dan satu laga basah karena hujan pada 1998 serta kemenangan dramatis di 2010. Namun, tim saat ini lebih akrab dengan karakter pantulan dan kecepatan lapangan itu lewat pengalaman singkat di Perth, sementara Australia juga tidak sekuat dulu di venue ini belakangan.

Sejak 2021, tim tamu sering memberi perlawanan di Gabba, termasuk kemenangan India pada 2021 dan kekalahan pink-ball West Indies pada 2024. Fakta ini memberi harapan bahwa benteng itu bisa ditembus jika Inggris bisa menjaga ritme bowling cepat mereka.

Pijakan Lapangan Brisbane Cocok untuk Inggris

Gabba dikenal dengan kecepatan dan pantulan yang lebih tinggi dibanding banyak stadion lain. Itulah senjata ideal bagi barisan bowler cepat Inggris seperti Jofra Archer, Gus Atkinson, Brydon Carse, Ben Stokes, dan Josh Tongue (yang bisa menggantikan Mark Wood yang cedera). Ketika Inggris menemukan panjang bola yang tegas, terutama di jarak sekitar 8–10 meter dari batsman, mereka bisa membatasi serangan Australia meski pertandingan berlangsung di bawah lampu malam.

Data sebelumnya menunjukkan panjang bola yang tepat dan variasi tempo bisa memberi peluang bagi Inggris, meski fase siang hari kadang membuat bola kurang hidup. Hal ini juga bisa membantu batsmen Inggris menemukan ritme di bawah cahaya lampu.

Kelebihan dari Penampilan Perth

Meski berakhir mengecewakan, Inggris tampil menonjol dengan bowling ketika Australia hanya berhasil 132 di innings pertama Perth. Secara analitik, rata-rata bowling ekspektasian Inggris sekitar 25,4 lebih baik daripada Australia di angka 28,7, meskipun hal itu bisa menunjukkan bahwa pemukul Inggris kurang tajam pada momen tertentu.

Secara keseluruhan, data Perth tidak menunjukkan kemenangan besar bagi lini bowling Inggris; pola bola yang tepat tetap konsisten dari innings pertama ke innings kedua. Jika pemukul Inggris bisa lebih tenang dan tepat, porsinya tambang mereka untuk membatasi Australia tetap terbuka lebar.

Kebuntuan Pemukul Australia

Australia juga menghadapi masalah di lini pemukul. Selain Travis Head, Marnus Labuschagne menjadi satu-satunya batsman yang melampaui angka 50 di Perth, sementara rata-rata timnya sepanjang tahun ini berada di kisaran 27-an per pertandingan. Dari sudut pandang Inggris, tekanan serangan cepat seperti di Perth tetap menjadi kunci untuk membatasi skor Australia.

Dalam siaran podkas Tailenders, James Anderson—pemintal Inggris dengan jumlah wicket terbanyak dalam beberapa era—menekankan bahwa Inggris sukses memberi tekanan dengan kecepatan, membuat Australia tidak nyaman saat diserang. Ia menegaskan jika Inggris bisa bowling dengan ritme serupa di Brisbane, peluang menahan Australia semakin besar.

Rekor Day-Night Starc di Brisbane

Mitchell Starc tetap menjadi ancaman utama dalam format day-night, dengan 81 wicket pada rata-rata 17,09. Rekornya menjadikan dia salah satu bowler pink-ball terbaik dunia. Namun, pada Gabba sendiri catatan Starc dalam uji coba malam hari relatif biasa-biasa saja, memberi Inggris peluang jika fokus tetap terjaga.

Setelah tiga uji coba plus satu laga pink-ball dalam kompetisi pink-ball (bola berwarna pink untuk pertandingan malam) di Sheffield Shield, rekornya di Gabba sekitar 31,26 untuk tujuh innings, tidak terlalu mencolok. Meski demikian, ada peluang bagi Inggris untuk meraih kemenangan jika mereka bisa menekan Starc dan rekan-rekannya dengan tajam.

Expert Komentar

Komentar ahli: James Anderson menekankan bahwa Inggris telah menunjukkan ritme cepat yang bisa mengubah dinamika pertandingan, asalkan fokus dan konsistensi di batting tetap terjaga. Ia menilai jika Inggris bisa menyalakan lagi performa bowling seperti di Perth, peluang menahan Australia tetap terbuka.

Ringkasan Singkat

Inggris memasuki uji coba kedua dengan peluang nyata berkat kecepatan bola, adaptasi lapangan Gabba, dan data Perth yang menunjukkan kelebihan bowling terhadap Australia. Bila pemukul Inggris lebih konsisten dan bowling kembali mantap, peluang membalik keadaan sangat mungkin. Pendapat Anderson menegaskan potensi perubahan tren negatif menjadi peluang kemenangan di Brisbane.

Inti dari strategi ini adalah memanfaatkan kecepatan dan pantulan Gabba sambil menjaga konsistensi batting untuk mengubah tren negatif menjadi peluang kemenangan di Brisbane. sumber: BBC Sport
0
12

Inliber adalah platform berita global yang menyajikan informasi akurat dan terpercaya dari seluruh dunia secara cepat.

Kami menyajikan liputan mendalam tentang teknologi, politik, kesehatan, olahraga, budaya, keuangan, dan banyak lagi. Inliber dirancang untuk semua pengguna internet dengan antarmuka yang ramah, sumber tepercaya, dan konten berkualitas tinggi di era digital saat ini.