Memahami Misogini: Bentuk, Dampak, dan Cara Menghadapinya
Pelajari apa itu misogini, bagaimana bentuknya, penyebabnya, serta dampak negatifnya terhadap perempuan. Temukan juga cara efektif untuk menghadapi dan melawan sikap ini demi menciptakan lingkungan yang lebih adil dan inklusif.
Krystal Kavita Jagoo adalah pekerja sosial yang berdedikasi pada praktik anti-penindasan dan telah berkontribusi di tiga institusi akademik di Kanada. Esainya, “Keadilan Reproduksi Inklusif,” dimuat dalam Buku Briefing Keadilan Reproduksi.
Misogini adalah sikap menghukum perempuan yang menantang dominasi laki-laki. Meskipun sering berakar dari kebencian terhadap perempuan, misogini berbeda dengan seksisme.
Seringkali, misogini disamakan dengan seksisme, yaitu kebencian dan diskriminasi terhadap perempuan, dan istilah ini biasanya digunakan untuk menggambarkan tindakan kekerasan ekstrem terhadap perempuan.
Namun, arti kata ini terus berkembang seiring perubahan budaya. Contohnya, pada 2012, Perdana Menteri Australia Julia Gillard menyebut perilaku Pemimpin Oposisi sebagai misoginis dalam pidatonya di parlemen.
Setelah kejadian itu, Kamus Macquarie Australia memperluas definisi misogini menjadi prasangka yang mengakar terhadap perempuan.
Penelitian tahun 2015 menganalisis 216 artikel media cetak Australia pasca pidato Gillard dan menemukan bahwa tuduhan misogini sering diremehkan dan diabaikan, yang justru memperkuat ketidaksetaraan gender.
Kasus ini menunjukkan dilema ideologis yang dihadapi perempuan: saat melawan misogini, perempuan menghadapi tantangan, namun mengabaikannya justru memperpanjang siklus misogini.
Cara Mengenali Misogini
Misogini bisa tampak jelas atau tersembunyi. Beberapa tanda sikap dan perilaku misoginis meliputi:
- Ekspresi kebencian terhadap perempuan
- Melakukan pelecehan atau teriakan tak pantas kepada perempuan
- Memihak laki-laki dengan merugikan perempuan
- Menguatkan peran gender tradisional yang kaku
- Mengabaikan waktu dan usaha perempuan
- Memotong pembicaraan perempuan atau mengabaikan ide mereka
- Mencuri ide perempuan tanpa memberikan kredit
- Menuntut perempuan memelihara harmoni sosial dan menyalahkan mereka atas konflik
- Memberi hukuman kepada perempuan yang mengangkat isu diskriminasi
Meski perilaku ini sering dilakukan oleh laki-laki, internalisasi misogini juga membuat perempuan kadang ikut melanggengkan sikap ini.
Logika di Balik Misogini
Dalam bukunya Down Girl: The Logic of Misogyny, Kate Manne menjelaskan bagaimana misogini berfungsi untuk memperkuat dominasi laki-laki, dengan contoh kekerasan Elliot Rodger pada 2014 dan hukuman terhadap Purvi Patel pada 2015.
Orang yang tidak sesuai dengan hierarki gender masyarakat rentan mengalami bahaya misogini karena mereka mengancam sistem patriarki.
Perbedaan Seksisme dan Misogini
Manne membedakan seksisme sebagai ideologi yang membenarkan patriarki, sementara misogini adalah sistem yang menegakkan norma dan ekspektasi patriarkal melalui pengawasan dan hukuman.
Artinya, seksisme membenarkan ketidakadilan gender, sedangkan misogini melaksanakan dan mempertahankan sistem tersebut.
Perempuan tidak hanya menjadi korban misogini dari laki-laki, tetapi juga terkadang menginternalisasi dan menerapkannya pada diri sendiri dan perempuan lain untuk menghindari kekerasan misoginis.
Penyebab Misogini
Misogini berkembang karena pengalaman pribadi, pola asuh, pengaruh sosial, dan norma budaya. Faktor-faktor penyebabnya antara lain:
- Pengalaman masa kecil yang menyaksikan perilaku misoginis atau memiliki panutan yang misoginis
- Asuhan dalam keluarga yang menanamkan nilai-nilai misoginis dan paparan kekerasan domestik atau pelecehan emosional
- Norma budaya dan agama yang memandang perempuan sebagai makhluk inferior atau tunduk
Dampak Negatif Misogini
Misogini berdampak serius pada kesehatan mental dan kesejahteraan perempuan. Penelitian menunjukkan perempuan yang mengalami diskriminasi berisiko lebih tinggi terkena depresi klinis, stres psikologis, fungsi mental yang menurun, kesehatan yang buruk, dan kepuasan hidup rendah.
Perempuan juga lebih rentan terhadap gangguan kecemasan, PTSD, dan gangguan makan, yang sebagian dipengaruhi oleh tekanan kronis akibat seksisme dan misogini.
Mikroagresi seksis terkait dengan kecemasan, depresi, kemarahan, dan rendahnya harga diri, serta dapat menyebabkan trauma jika terjadi berkepanjangan.
Misogini Online dan Dampaknya
Misogini yang muncul di media sosial dan platform daring dapat menimbulkan konsekuensi berbahaya.
#GamerGate
Peristiwa #GamerGate bermula dari tuduhan palsu terhadap Zoe Quinn pada 2014, yang memicu pelecehan online dan ancaman kekerasan serius terhadap perempuan di industri game seperti Brianna Wu dan Anita Sarkeesian.
Gangguan ini tidak hanya terjadi secara daring, tetapi juga meluas ke serangan fisik seperti pemanggilan palsu polisi untuk mengintimidasi korban.
Penelitian tahun 2018 mengungkap bahwa misogini daring sering beririsan dengan praktik penindasan lain seperti supremasi kulit putih dan homofobia.
Survei Pew Research Center tahun 2017 menunjukkan 70% perempuan menganggap pelecehan online sebagai masalah besar, dibandingkan 54% laki-laki, dan perempuan lebih mengutamakan rasa aman di dunia maya daripada kebebasan berpendapat.
Pengalaman dan Sikap Memperkuat Misogini
Ketika kelompok gender terpinggirkan menghadapi minimnya dukungan dan penolakan dari sebagian laki-laki yang mengutamakan kebebasan berbicara, pelecehan online cenderung terus berlanjut.
Jenis-Jenis Misogini
Misogynoir
Misogynoir adalah bentuk khusus misogini yang ditujukan pada perempuan kulit hitam, menggabungkan kebencian rasial dan seksisme.
Pencetus istilah ini, Moya Bailey dan Trudy, menjelaskan bagaimana misogynoir tidak hanya menindas perempuan kulit hitam tapi juga menghapus kontribusi dan perjuangan mereka.
Contohnya, kasus Daniel Holtzclaw di Oklahoma yang menargetkan perempuan kulit hitam dengan catatan kriminal menunjukkan bagaimana misogynoir memperkuat ketidakadilan dan kesulitan mendapatkan keadilan.
Transmisogini
Transmisogini adalah kebencian dan penindasan terhadap perempuan transgender dan orang transfeminin, sebagai persilangan misogini dan transfobia.
Studi tahun 2018 di New York City menunjukkan perempuan transgender sering menjadi korban pelecehan yang mengandung sikap misoginis dan transfobik, serta mengalami kesulitan ekonomi, kesehatan, dan hukum yang signifikan.
Tips Menghadapi Misogini
Menghadapi misogini memang sulit, tapi beberapa langkah ini bisa membantu:
- Jangan diam: Tegas melawan dan tunjukkan bahwa misogini tidak dapat diterima.
- Laporkan: Di tempat kerja, hubungi manajer atau bagian SDM.
- Jaga jarak: Tetapkan batasan dan hindari situasi berbahaya jika memungkinkan.
- Ciptakan ruang aman: Dukung dan angkat suara perempuan, sadari dampak internalisasi misogini.
- Rawat diri: Lakukan perawatan diri dan teknik relaksasi untuk mengelola stres.
Jika misogini menyebabkan tekanan berat, konsultasikan dengan profesional kesehatan mental untuk mendapatkan dukungan dan strategi coping yang tepat.
Kata Penutup
Meski misogini sangat merugikan, masih banyak orang yang enggan menghadapi masalah ini secara langsung, termasuk mereka yang memiliki privilese tertentu. Namun, tanpa keberanian untuk melawan, sistem penindasan ini akan terus berlanjut, terutama bagi kelompok rentan seperti perempuan trans kulit hitam yang menghadapi tingkat kekerasan transmisoginis yang tinggi.
Refleksi pribadi dan dukungan komunitas sangat penting dalam memperjuangkan kesetaraan dan melawan misogini demi masa depan yang lebih adil.
Oleh Krystal Jagoo, pekerja sosial yang berdedikasi pada praktik anti-penindasan.
Jelajahi artikel bermanfaat di kategori Identitas & Ekspresi Gender pada tanggal 04-10-2022. Artikel berjudul "Memahami Misogini: Bentuk, Dampak, dan Cara Menghadapinya" menawarkan analisis mendalam dan saran praktis di bidang Identitas & Ekspresi Gender. Setiap artikel dibuat dengan cermat oleh para ahli untuk memberikan nilai maksimal bagi pembaca.
Artikel " Memahami Misogini: Bentuk, Dampak, dan Cara Menghadapinya " memperluas pengetahuan Anda dalam kategori Identitas & Ekspresi Gender, menjaga Anda tetap terinformasi tentang perkembangan terbaru, dan membantu membuat keputusan yang tepat. Setiap artikel berbasis konten unik, menjamin orisinalitas dan kualitas.


