Memahami Chain Banking: Kelebihan, Kekurangan, dan Contohnya
Julia Kagan
Julia Kagan 2 tahun yang lalu
Pakar Jurnalisme Keuangan dan Konsumen #Perbankan
0
2.8K

Memahami Chain Banking: Kelebihan, Kekurangan, dan Contohnya

Chain banking adalah model pengelolaan bank di mana sekelompok orang mengendalikan minimal tiga bank yang beroperasi secara independen. Pelajari keunggulan, tantangan, dan perbedaan utama chain banking dengan sistem perbankan lainnya dalam artikel inspiratif ini.

Julia Kagan adalah jurnalis keuangan dan konsumen serta mantan editor senior di bidang keuangan pribadi di ZAMONA.

Apa Itu Chain Banking?

Chain banking merupakan bentuk tata kelola bank di mana sekelompok kecil individu mengendalikan minimal tiga bank yang memiliki piagam operasi secara mandiri. Biasanya, pihak pengendali adalah pemegang saham mayoritas atau pimpinan dewan direksi yang saling terkait. Praktik chain banking menurun seiring dengan meningkatnya perbankan antarnegara bagian (interstate banking).

Poin Penting

  • Chain banking melibatkan kepemilikan bersama atas beberapa bank independen oleh individu atau entitas tertentu.
  • Berbeda dengan branch banking yang mengoperasikan cabang di bawah satu perusahaan induk, chain banking menghubungkan bank melalui kepemilikan terpusat namun beroperasi secara independen.
  • Popularitas chain banking menurun seiring kemajuan perbankan antarnegara bagian.

Sejarah dan Perkembangan Chain Banking

Chain banking mulai dikenal luas setelah krisis pasar saham tahun 1929 karena mampu mendistribusikan risiko di antara kelompok bank, bukan hanya pada satu bank saja. Laporan Federal Reserve tahun 1931 menyebutkan bahwa chain banking pertama kali muncul di North Dakota ketika David H. Beecher membeli beberapa bank pada akhir abad ke-19.

Metode ini kemudian berkembang pesat di wilayah Selatan Amerika Serikat, di mana organisasi Witham menguasai hampir 200 bank di beberapa negara bagian seperti New York, New Jersey, Georgia, dan Florida dalam kurun waktu 30 tahun.

Alasan utama chain banking tumbuh di wilayah Northwest dan Selatan adalah larangan terhadap branch banking di daerah tersebut. Pada 1889, New Jersey menjadi negara bagian pertama yang mengizinkan pendirian perusahaan yang khusus memegang saham di perusahaan lain, sehingga membuka peluang pengembangan kepemilikan bank secara berantai.

Perbedaan dengan Branch dan Group Banking

Chain banking berbeda dengan branch banking yang melibatkan cabang bank di lokasi berbeda di bawah satu kantor pusat. Juga berbeda dengan group banking, di mana beberapa bank afiliasi berada di bawah satu perusahaan induk. Dalam chain banking, tiga atau lebih bank beroperasi secara independen tanpa kendala holding company, sehingga pendapatan dapat dioptimalkan tanpa tumpang tindih aktivitas.

Kelebihan dan Kekurangan Chain Banking

Salah satu keunggulan utama chain banking adalah penyebaran risiko yang lebih baik bagi nasabah karena kepemilikan yang terhubung secara sentral. Sistem ini juga memungkinkan organisasi perbankan besar menjangkau komunitas kecil atau kurang terlayani dengan mengambil kepemilikan pada bank lokal.

Selain itu, chain banking dapat meningkatkan efisiensi operasional melalui skala ekonomi, memudahkan pinjaman antar bank dalam jaringan, dan mengurangi kompetisi internal antar bank dalam grup yang sama, sehingga menghindari persaingan pelanggan di wilayah geografis yang sama.

Namun, kekurangan sistem ini adalah berkurangnya pilihan bagi nasabah akibat minimnya kompetisi, yang dapat berujung pada sentralisasi layanan dalam tangan sedikit pemain besar. Risiko kegagalan satu bank juga dapat berdampak pada bank-bank lain dalam jaringan.

Peringatan

Keterkaitan erat antar bank dalam chain banking berarti masalah pada satu bank dapat memicu gangguan di institusi lain yang terkait.

Chain Banking vs. Perbankan Antarnegara Bagian (Interstate Banking)

Perbankan antarnegara bagian berkembang pesat sejak 1980-an, didukung oleh perubahan regulasi yang memungkinkan perusahaan induk bank mengakuisisi bank di negara bagian lain secara timbal balik. Fenomena ini berkontribusi pada penurunan praktik chain banking.

Perkembangan interstate banking melalui beberapa tahap, termasuk pembentukan bank regional dari penggabungan bank independen kecil, serta diberlakukannya Riegle-Neal Interstate Banking and Branching Efficiency Act pada tahun 1995 yang membuka era perbankan nasional.

Perbedaan dengan Investment Banking

Chain banking berbeda dengan investment banking yang fokus pada penciptaan modal melalui underwriting sekuritas baru, membantu penjualan sekuritas, serta memfasilitasi merger, akuisisi, dan perdagangan broker. Investment banking bersifat lintas negara dan internasional, serta seringkali merupakan anak perusahaan dari institusi besar seperti Goldman Sachs, Morgan Stanley, JPMorgan Chase, Bank of America, dan Deutsche Bank.

Contoh Chain Banking

Pada tahun 1970-an, chain banking menjadi metode populer untuk menjangkau komunitas pedesaan di Midwest Amerika Serikat. Sebagai contoh, pada 1977, Iowa memiliki 30 organisasi chain banking yang mengendalikan 87 bank komersial terutama di wilayah pedesaan, dengan total simpanan mencapai sekitar $1,2 miliar.

Di Illinois, terdapat 40 organisasi chain banking yang mengelola 197 bank, atau sekitar seperlima dari jumlah bank di negara bagian tersebut. Bank-bank ini memiliki hubungan manajemen dan dewan yang saling terkait, dan seringkali memberikan pinjaman satu sama lain.

Kesimpulan

Chain banking adalah model tata kelola bank di mana beberapa bank independen dihubungkan melalui kepemilikan terpusat oleh individu atau entitas yang sama. Berbeda dengan branch banking, chain banking membentuk jaringan bank yang beroperasi secara mandiri namun terhubung secara kepemilikan. Meskipun menawarkan penyebaran risiko dan efisiensi operasional, chain banking mulai tergeser oleh perbankan antarnegara bagian yang lebih fleksibel dan luas jangkauannya.

Jelajahi artikel bermanfaat di kategori Perbankan pada tanggal 02-09-2023. Artikel berjudul "Memahami Chain Banking: Kelebihan, Kekurangan, dan Contohnya" menawarkan analisis mendalam dan saran praktis di bidang Perbankan. Setiap artikel dibuat dengan cermat oleh para ahli untuk memberikan nilai maksimal bagi pembaca.

Artikel " Memahami Chain Banking: Kelebihan, Kekurangan, dan Contohnya " memperluas pengetahuan Anda dalam kategori Perbankan, menjaga Anda tetap terinformasi tentang perkembangan terbaru, dan membantu membuat keputusan yang tepat. Setiap artikel berbasis konten unik, menjamin orisinalitas dan kualitas.

0
2.8K

Inliber adalah platform berita global yang menyajikan informasi akurat dan terpercaya dari seluruh dunia secara cepat.

Kami menyajikan liputan mendalam tentang teknologi, politik, kesehatan, olahraga, budaya, keuangan, dan banyak lagi. Inliber dirancang untuk semua pengguna internet dengan antarmuka yang ramah, sumber tepercaya, dan konten berkualitas tinggi di era digital saat ini.