Mantan Perwira Afganistan dalam Daftar Kebocoran Data Inggris Terancam Deportasi
InLiber Tim Redaksi
InLiber Tim Redaksi 4 bulan yang lalu
Tim Redaksi #Berita Dunia
0
9.1K

Mantan Perwira Afganistan dalam Daftar Kebocoran Data Inggris Terancam Deportasi

Dokumen yang dilihat oleh INLIBER mengindikasikan bahwa ia bagian dari unit pasukan khusus yang bekerja sama dengan Inggris di Afganistan.

Seorang pria asal Afganistan, yang namanya bocor dalam kebocoran data besar-besaran pemerintah Inggris, ditahan di Pakistan bersama beberapa anggota keluarganya dan terancam segera dideportasi, kata sang putra kepada INLIBER.

Penahanan dan Ancaman Deportasi

INLIBER melihat dokumen yang menunjukkan pria tersebut merupakan anggota unit pasukan khusus Afganistan, Triples, yang pernah bekerja sama dengan pasukan Inggris.

Pakistan terus melancarkan operasi untuk memulangkan "warga asing ilegal" ke negara asal mereka. Putranya khawatir jika deportasi dilakukan ke Afganistan, ayahnya akan dibunuh karena keterlibatan Triples.

Ketakutan Keluarga

Keluarga itu awalnya mengajukan permohonan ke Afghan Relocations and Assistance Policy (ARAP) agar dipindahkan dan dilindungi di Inggris, tepat setelah Taliban berkuasa pada Agustus 2021. Permohonan yang disetujui Kementerian Pertahanan ini masih menunggu keputusan final di Pakistan.

Rayan (nama disamarkan) mengisahkan ia dan istrinya bersembunyi di kamar mandi hotel di Islamabad saat polisi menahan beberapa anggota keluarganya untuk dipindahkan ke kamp penampungan. Ia takut polisi akan kembali menjemput mereka.

Kebocoran Data dan Tuntutan Bantuan

Data keluarga tersebut termasuk dalam hampir 19.000 nama pelamar relocasi ke Inggris yang bocor pada Februari 2022. Rayan mendesak Komisi Tinggi Inggris di Islamabad memindahkan keluarga mereka ke hotel lain demi keamanan.

Reaksi dan Tekanan

Calvin Bailey, anggota parlemen Inggris dan mantan komandan RAF yang pernah bekerja dengan Triples, menyebut situasi ini "sangat mengejutkan". Ia menegaskan Inggris berkewajiban memberikan perlindungan lebih dari sekadar minimum.

Getty Images Afghan refugees - including two women wearing blue and yellow headscarfs - carrying a baby, arrive at a registration centre in Kandahar Province

Kondisi Pengungsi Afghanistan di Pakistan

Sejak peluncuran "Rencana Pemulangan Warga Asing Ilegal" pada September 2023, lebih dari 1,1 juta orang telah kembali ke Afganistan menurut IOM. Pakar PBB dan UNHCR meminta agar setiap pemulangan bersifat sukarela, aman, dan bermartabat.

Kebocoran data pemerintah Inggris menempatkan mantan pasukan khusus Afghanistan dalam risiko deportasi berbahaya, memperburuk ketidakpastian keluarga yang menunggu relokasi.

Topik ini dilaporkan oleh BBC News.

Jelajahi artikel bermanfaat di kategori Berita Dunia pada tanggal 15-08-2025. Artikel berjudul "Mantan Perwira Afganistan dalam Daftar Kebocoran Data Inggris Terancam Deportasi" menawarkan analisis mendalam dan saran praktis di bidang Berita Dunia. Setiap artikel dibuat dengan cermat oleh para ahli untuk memberikan nilai maksimal bagi pembaca.

Artikel " Mantan Perwira Afganistan dalam Daftar Kebocoran Data Inggris Terancam Deportasi " memperluas pengetahuan Anda dalam kategori Berita Dunia, menjaga Anda tetap terinformasi tentang perkembangan terbaru, dan membantu membuat keputusan yang tepat. Setiap artikel berbasis konten unik, menjamin orisinalitas dan kualitas.

0
9.1K

Inliber adalah platform berita global yang menyajikan informasi akurat dan terpercaya dari seluruh dunia secara cepat.

Kami menyajikan liputan mendalam tentang teknologi, politik, kesehatan, olahraga, budaya, keuangan, dan banyak lagi. Inliber dirancang untuk semua pengguna internet dengan antarmuka yang ramah, sumber tepercaya, dan konten berkualitas tinggi di era digital saat ini.