Kishtwar: Duka dan Kekacauan Usai Banjir Bandang di Kashmir
Setidaknya 60 orang tewas dalam banjir bandang dan puluhan lainnya masih hilang.
Setidaknya 60 orang tewas dan puluhan lainnya masih hilang setelah banjir bandang melanda sebuah desa perhentian jemaah Hindu di Kashmir yang dikelola India.
Menurut Menteri Kepala Jammu dan Kashmir Omar Abdullah, lebih dari 100 orang luka-luka saat menghadiri upacara Hari Kemerdekaan di Srinagar.
Pada Kamis, air bercampur puing dan lumpur menderu turun dari bukit di desa Chositi, distrik Kishtwar, sebuah desa terpencil di jalur ziarah ke kuil Himalaya.
Operasi penyelamatan terus berlangsung dengan upaya mengevakuasi korban dari lumpur dan reruntuhan.
Pejabat mengatakan banjir kemungkinan dipicu oleh hujan lebat lokal (cloudburst), meski badan meteorologi India belum mengkonfirmasi.
Para peziarah berada di area itu untuk mengunjungi kuil Machail Mata, manifestasi Dewi Durga. Chositi adalah titik terakhir yang bisa dijangkau kendaraan, sehingga menjadi pemberhentian sebelum perjalanan kaki atau kembali.
Banyak korban dirawat di rumah sakit distrik Kishtwar.
Putul Devi duduk terpaku di ranjang besi rumah sakit, wajahnya kosong dengan kerabat di samping.
'Keluarga kami datang untuk ziarah. Kami baru selesai darshan—lalu tiba-tiba terdengar suara seperti ledakan dan terjadi kekacauan,' katanya kepada kantor berita ANI. 'Kami tidak mengerti apa pun. Semua orang berlari.'
Devi bepergian bersama 13 anggota keluarga. Hanya dua yang kembali ditemukan, sisanya, termasuk suami dan tiga anak, masih hilang.

Seorang petugas senior dari NDRF mengatakan kepada ANI bahwa tim penyelamat hanya memiliki satu alat berat (JCB) di lokasi.
'Saat JCB menggali, kami mengeluarkan korban yang terbenam di atas. Kemudian kami cari yang di bawah. Dikatakan masih ada 100–200 orang terjebak,' ujarnya.
Sanjay Kumar, yang sedang membagikan makan siang di dapur umum saat banjir terjadi, mengatakan sekitar 200–250 orang berada di dalam gedung.
'Saya sedang membagikan roti ketika tiba-tiba terdengar suara keras,' ujarnya. 'Saluran air di samping dapur langsung dipenuhi lumpur. Saya bilang semua orang lari. Kami tidak punya waktu, bahkan tak sampai semenit.'
Dia sempat terjebak di bawah puing dan berpegangan pada putranya yang berada di dekatnya.
Untungnya, tentara dan polisi yang bertugas di kuil menyelamatkan mereka.
'Syukurlah hampir semua selamat,' katanya.
Di bangsal lain, seorang pria menangis sambil memegang telepon yang menampilkan foto putrinya yang hilang.
'Kami tidak menyangka hal ini terjadi. Langit cerah—sampai ada sinar matahari—lalu dalam semenit semuanya runtuh,' katanya sambil menangis. 'Saya hanya ingin putri saya ditemukan. Saya tidak minta apa-apa selain itu.'
Beberapa wilayah India utara mengalami hujan sangat deras beberapa hari terakhir, memicu banjir bandang di berbagai tempat.
Minggu lalu, banjir besar melanda desa Dharali di Uttarakhand, menenggelamkan hampir separuh wilayahnya.
Pada Selasa, pejabat mengatakan 66 orang masih hilang dan baru satu jenazah ditemukan.
Ikuti INLIBER News India di Instagram, YouTube, Twitter, dan Facebook.
Banjir bandang di Chositi menyoroti tantangan besar dalam operasi pertolongan di medan sulit, meninggalkan warga dan peziarah dalam trauma mendalam.
This topic was reported by BBC.
Jelajahi artikel bermanfaat di kategori Berita Dunia pada tanggal 15-08-2025. Artikel berjudul "Kishtwar: Duka dan Kekacauan Usai Banjir Bandang di Kashmir" menawarkan analisis mendalam dan saran praktis di bidang Berita Dunia. Setiap artikel dibuat dengan cermat oleh para ahli untuk memberikan nilai maksimal bagi pembaca.
Artikel " Kishtwar: Duka dan Kekacauan Usai Banjir Bandang di Kashmir " memperluas pengetahuan Anda dalam kategori Berita Dunia, menjaga Anda tetap terinformasi tentang perkembangan terbaru, dan membantu membuat keputusan yang tepat. Setiap artikel berbasis konten unik, menjamin orisinalitas dan kualitas.


