Ahli Saraf Ungkap Perubahan Otak Saat Begadang Setelah Tengah Malam
Penelitian terbaru menjelaskan bagaimana ritme sirkadian memengaruhi otak saat begadang, mengubah persepsi terhadap dunia, cara kita membuat keputusan, dan potensi perilaku berisiko pada malam hari.
Begadang melewati jam biologis biasanya mempengaruhi bagaimana otak bekerja. Penelitian terbaru yang diterbitkan di Frontiers in Network Physiology membahas perubahan otak ketika kita tetap terjaga di malam hari, terutama terkait sistem hadiah, pengambilan keputusan, dan pemrosesan informasi.
Bagaimana ritme sirkadian mempengaruhi otak saat begadang
Ritme sirkadian adalah jam biologis internal yang menyesuaikan aktivitas otak sepanjang 24 jam. Saat kita tidak tidur di malam hari, jalur neuron yang mengatur persepsi, motivasi, dan kendali diri bisa berfungsi berbeda dari siang hari.
Perubahan pada sistem hadiah dan pengambilan keputusan
Beberapa studi menunjukkan peningkatan aktivitas dopamin pada malam hari, yang bisa meningkatkan dorongan untuk tindakan berisiko dan mengurangi kemampuan menimbang konsekuensi jangka panjang. Akibatnya, seseorang lebih cenderung mengambil keputusan impulsif meski dampaknya belum jelas.
Implikasi bagi pekerja malam dan keselamatan publik
Temuan ini relevan bagi profesi yang bekerja pada jam malam seperti kru pesawat, tenaga medis, polisi, dan personel militer. Penelitian ini menekankan perlunya strategi baru untuk mengurangi bahaya yang terkait begadang, termasuk intervensi perilaku, manajemen risiko, serta kebijakan kerja malam.
Rencana penelitian dan praktik di masa depan
Peneliti menekankan perlunya studi global lebih lanjut untuk memahami bagaimana perbedaan ritme sirkadian memengaruhi perilaku, pengambilan keputusan, dan kinerja kerja di malam hari. Hasilnya bisa membantu mengembangkan pendekatan yang lebih efektif untuk menjaga kesehatan, keselamatan, dan produktivitas bagi orang yang perlu tetap terjaga di jam yang tidak biasa.
Komentar ahli
Dr. Elizabeth B. Klarman, ahli neurologi di Rumah Sakit Umum Massachusetts (Massachusetts General Hospital, MGH) dan Profesor Sekolah Kedokteran Harvard, menjelaskan bahwa aktivitas otak berubah sepanjang 24 jam karena ritme sirkadian. Ia mendorong penelitian global lebih lanjut untuk memahami dampaknya pada perilaku, keputusan, dan kinerja kerja malam hari.
Ringkasan singkat
Riset menunjukkan bahwa begadang mengubah aktivitas otak terutama pada jalur hadiah dan pengambilan keputusan, dengan peningkatan dopamin pada malam hari yang dapat mendorong perilaku berisiko. Hal ini bisa memengaruhi kinerja kerja dan kesehatan jangka panjang. Oleh karena itu, diperlukan strategi kesehatan dan keselamatan yang lebih efektif untuk pekerja malam.
Kunci utama: secara evolusioner, jam biologis kita lebih diarahkan pada tidur; begadang dapat mengubah persepsi, keputusan, dan kinerja, sehingga diperlukan studi global untuk melindungi kesehatan dan keselamatan semua orang.


