10 Adaptasi Dongeng Luar Negeri yang Bawa Penonton ke Dunia Fantasi

10 Adaptasi Dongeng Luar Negeri yang Bawa Penonton ke Dunia Fantasi

Menelusuri sepuluh adaptasi dongeng asing yang menghadirkan interpretasi baru: Maleficent, Cruella, Pinocchio Del Toro, dan lainnya, dengan nuansa budaya yang beragam.

Di era perfilman modern, adaptasi dongeng tak hanya menghadirkan kisah klasik, tetapi juga menggoyang pandangan kita dengan sudut pandang baru. Berikut sepuluh film luar yang menghadirkan versi segar dari dongeng terkenal, lengkap dengan konteks budaya dan latar historis yang kaya.

1. Maleficent

Maleficent

  • Negara asal: Amerika Serikat, India, Kanada, Italia, Britania Raya, Zambia (2014)
  • Genre: Fantasi, keluarga, melodrama, petualangan
  • Durasi: 1 jam 37 menit
  • IMDb: 6,9

Maleficent hidup di rawa magis dekat perbatasan dunia sihir dengan manusia. Pada masa lalu ia bertemu seorang pemuda bernama Stefan; keduanya menjalin persahabatan hingga akhirnya berpacaran. Stefan kemudian mengkhianatinya dengan mencuri sayapnya untuk memperoleh kedudukan di istana. Balas dendam, Maleficent mengutuk putri Stefan, Aurora, agar terlelap ketika ulang tahunnya yang keenam belas tiba. Selama 15 tahun Aurora tumbuh di bawah naungan makhluk hutan sambil perlahan membentuk ikatan dengan Maleficent, meski kutukan itu tetap ada. Film ini menyajikan pandangan baru tentang tokoh jahat klasik dan memberi nuansa segar pada cerita dongeng terkenal.

2. Cruella

Cruella

  • Negara asal: Amerika Serikat, Britania Raya, Kanada, Irlandia (2021)
  • Genre: Komedi, kriminal, drama
  • Durasi: 2 jam 14 menit
  • IMDb: 7,3

Estella Miller, seorang perampok berbakat dengan bakat desain busana, bekerja di sebuah department store mewah. Ketika ia menata tampilan etalase dengan gayanya sendiri, para tokoh mode melihat potensi besar pada dirinya. Baroness von Hellman, seorang ikon mode terkenal, mempekerjakannya sebagai asisten. Namun perlahan terungkap bahwa baroness berhubungan erat dengan masa lalu ibunya Estella. Cruella adalah kelanjutan dari semesta Maleficent dan menampilkan London tahun 1970-an sebagai latar glamor yang gelap, dengan kostum yang memenangkan penghargaan.

3. Il racconto dei racconti (The Tales of Tales)

Il racconto dei racconti (Kisah-kisah dalam Kisah)

  • Negara asal: Italia, Prancis, Britania Raya (2015)
  • Genre: Horor, fantasi, drama
  • Durasi: 2 jam 14 menit
  • IMDb: 6,4

Film ini menampilkan tiga kisah dongeng gelap yang diadaptasi dari kumpulan cerita Basile. Ketiga cerita mengeksplorasi dampak keinginan berlebihan—untuk memiliki anak, kekuasaan, atau cinta—serta konsekuensi kelam yang mengikuti. Nuansa realisme magis dipadukan dengan atmosfer suram, menjadikannya pengalaman sinematik yang tak mudah dilupakan.

4. Pinocchio Guillermo del Toro (Guillermo del Toro’s Pinocchio)

Guillermo del Toro’s Pinocchio

  • Negara asal: Amerika Serikat, Meksiko, Prancis (2022)
  • Genre: Animasi, musikal, fantasi, drama, petualangan, keluarga
  • Durasi: 1 jam 57 menit
  • IMDb: 7,6

Versi animasi pemenang Oscar ini mengubah cerita Pinokio karya Carlo Collodi dengan latar Italia era fasis. Ketika ayah pembuat mainan kehilangan anaknya dalam perang, ia membuat anak dari kayu lagi, dan makhluk hutan menghidupkannya. Perjalanan Pinokio melewati sirkus, dunia ghaib, perayaan di masa Mussolini, hingga menuju Negeri Hiburan—sebuah kisah tumbuh yang memotret masa-masa kelam dalam sejarah melalui perspektif anak-anak.

5. Gretel & Hansel

Gretel & Hansel

  • Negara asal: Amerika Serikat, Kanada, Irlandia (2020)
  • Genre: Horor, fantasi
  • Durasi: 1 jam 27 menit
  • IMDb: 5,5

Dalam versi gelap ini, Gretel dan Hansel terpaksa bertahan hidup di dunia abad pertengahan yang kejam. Mereka akhirnya bertemu seorang wanita tua yang misterius, tetapi niatnya meninggalkan banyak pertanyaan. Film ini menyoroti luka masa kecil dan pengalaman perempuan dalam menghadapi bahaya, dengan pendekatan lebih tegas pada tema trauma.

6. Belle — Ryu to Sobakasu no Hime (Belle)

Ryu to Sobakasu no Hime (Belle)

  • Negara asal: Jepang (2022)
  • Genre: Animasi, musikal, fantasi, drama, remaja
  • Durasi: 2 jam 1 menit
  • IMDb: 7,0

Film anime Jepang yang mengubah dongeng klasik menjadi kisah kontemporer. Seorang gadis remaja bernama Suzu menciptakan avatar bernama Belle di jaringan sosial virtual bernama U dan menjadi penyanyi terkemuka. Namun ancaman dari sang naga digital memantik penyelidikan tentang identitas sang penyanyi di balik karakter Belle, sambil membahas isu bullying, keluarga, dan tanggung jawab sosial.

7. Beauty and the Beast (La belle et la bête)

La belle et la bête (Beauty and the Beast)

  • Negara asal: Prancis, Jerman, Spanyol (2014)
  • Genre: Fantasi, thriller, drama, romantis, keluarga
  • Durasi: 1 jam 52 menit
  • IMDb: 6,4

Seorang pedagang terpaksa tinggal di kastil yang angker setelah mencuri sebuah mawar untuk putrinya. Di sana ia bertemu makhluk penguasa istana yang menahan dirinya, sementara putrinya, Belle, secara perlahan menyadari sisi manusia dan kelembutan sang makhluk. Film ini memberikan penghormatan pada versi klasik Prancis sekaligus mengangkat nuansa modern melalui interpretasi visual yang menawan.

8. Into the Woods

Into the Woods

  • Negara asal: Amerika Serikat (2014)
  • Genre: Musikal, horor, fantasi, drama, komedi, petualangan
  • Durasi: 2 jam 5 menit
  • IMDb: 5,9

Musikal Disney ini menggabungkan cerita-cerita Grimm dalam sebuah perjalanan keluarga yang menyingkap konsekuensi hidup setelah berakhirnya kisah dongeng. Keluarga Baker berangkat mencari berbagai item ajaib untuk menghapus kutukan, bertemu karakter seperti Jack, Putri Rusuk, Rapunzel, dan Cinderella, sambil menimbang ideal-ideal dongeng dengan realitas kehidupan.

9. The Nutcracker and the Four Realms

The Nutcracker and the Four Realms

  • Negara asal: Kanada, Amerika Serikat, Britania Raya (2018)
  • Genre: Fantasi, petualangan, keluarga
  • Durasi: 1 jam 39 menit
  • IMDb: 5,6

Adaptasi dari cerita Hoffmann „The Nutcracker and the Mouse King” dan balet klasik karya Tchaikovsky ini mengangkat kisah Clara yang menemukan kubik mekanis ajaib di malam Natal. Ia memasuki empat kerajaan ajaib—Rasa Manis, Butiran Salju, Bunga, dan Hiburan—untuk memulihkan hadiah misterius yang dipersembahkan ibunya kepada dirinya. Visual yang meriah menambah nuansa perayaan sambil menimbang tema keluarga dan keberanian.

10. Alice Through the Looking Glass

Alice Through the Looking Glass

  • Negara asal: Amerika Serikat, Thailand, Britania Raya, India, Kanada (2016)
  • Genre: Fantasi, detektif, petualangan, keluarga
  • Durasi: 1 jam 53 menit
  • IMDb: 6,2

Ini adalah kelanjutan dari Alice in Wonderland. Alice kembali ke Dunia Ajaib untuk membantu Shihap Time dan meluruskan masa lalu yang berantakan. Kisah ini menampilkan imajinasi visual khas Tim Burton dan menampilkan dinamika antara kenyataan dan keajaiban dalam sebuah petualangan yang penuh teka-teki.

Expert Comment

Komentar Ahli: “Adaptasi dongeng era modern sukses jika mampu menjaga keaslian tokoh ikonik sambil menyisipkan nuansa budaya serta konteks historis yang relevan.” Para sutradara konsisten menciptakan jembatan antara nostalgia dan inovasi visual.

Ringkasan singkat

Delapan film di atas menunjukkan bagaimana dongeng klasik bisa hidup kembali dalam bentuk yang lebih berani dan kontekstual. Dari perspektif visual hingga nuansa moral, adaptasi ini menantang ekspektasi penonton tanpa mengorbankan inti cerita. Penonton Indonesia pun bisa menikmati ragam interpretasi yang memperkaya pemahaman budaya melalui layar lebar.

“Dongeng hidup ketika kita melihatnya dengan mata masa kini, tanpa kehilangan jati diri kisah aslinya.”
0
18

Inliber adalah platform berita global yang menyajikan informasi akurat dan terpercaya dari seluruh dunia secara cepat.

Kami menyajikan liputan mendalam tentang teknologi, politik, kesehatan, olahraga, budaya, keuangan, dan banyak lagi. Inliber dirancang untuk semua pengguna internet dengan antarmuka yang ramah, sumber tepercaya, dan konten berkualitas tinggi di era digital saat ini.